Share

Bab. 7

Author: Fitri Linda
last update Last Updated: 2025-01-21 17:59:32

Masih Pov. Reza

"Halo sayang kamu dimana?" Aku menelpon Nirma.

"Ini aku lagi bete dirumah, ada apa?" Tanya Nirma.

"Kita keluar yu.." Ajakku.

"Kemana?" Tanya Nirma.

"Ke cafe. Temanin aku ngopi." Jawabku.

"Kalau kamu ngopi terus aku ngapai?" Tanyanya dengan nada.bercanda khasnya.

"Ya kalau kamu mau liat aku aja ngak apa-apa, tapi kalau kamu mau minum juga itu lebih baik." Jawabku.

"Ya sudah aku siap-siap dulu ya, jemput aku ya mas." Timbal Nirma.

"Oke, tunggu ya aku kesitu sekarang juga." Tukasku.

"Oke aku tunggu." Jawabnya sebelum menutup telepon.

Kemudian aku segera mengeluarkan mobil lalu pergi menemui Nirma, aku akan menjemput dia dirumahnya. Begitu aku sampai di depan rumah Nirma, dia sudah menunggu disana dan kamipun langsung pergi menuju cafe seperti yang sudah kami janjikan sebelumnya.

Di perjalanan aku hanya diam saja, begitupun dengan Nirma dia hanya sesekali berdehem. Mungkin ia bermaksud untuk memancingku supaya aku buka suara lebih dahulu namun aku tetap diam. Karena aku masih bingung, bagaimana sebaiknya. Apakah aku harus bercerita pada Nirma perihal rumah tanggaku ataukah aku simpan saja dan mencoba lari dengan bersenang-senang dengannya.

Hingga tibalah kami di cafe tujuan kami tersebut, aku meminta Nirma untuk memesankan kopi untuk kami. Sementara itu aku berjalan menuju kursi paling belakang karena lebih dekat dengan pendingin ruangan.

Tak lama setelah aku duduk, Nirma menyusulku dengan membawa sebuah nampan dengan dua gelas kopi diatasnya. Lalu dengan senyum yang merekah Nirma menaruh kedua gelas kopi tersebut keatas meja dan kemudian menarik sebuah kursi yang tepat berada di seberang kursiku sehingga kini kami berhadapan.

Dia menatapku lekat, sebuah tatapan yang sulit untuk kuartikan.

"Ada apa mas? mengapa sejak tadi diam saja?" Nirma bertanya padaku mungkin ia sudah tidak tahan melihatku hanya diam saja sejak tadi.

"Ah, tidak ada apa-apa." Jawabku.

Lalu pandanganku menerawang jauh keluar. Aku kini berpikir mungkin sebaiknya aku bercerita saja pada Nirma, sehingga bisa mengurangi sedikit saja beban didadaku.

"Mas yakin sedang tidak ada masalah?" Nirma menyelidik.

Aku hanya menanggapinya dengan senyuman getir dan kemudian mengangguk lalu menatapnya dalam-dalam dan dari sinar matanya aku yakin ada sebuah kebahagiaan disana yang masih tersimpan untukku. 

"Ya, sebenarnya aku sedang kacau sekarang." Aku diam sejenak dan menghela napas dalam-dalam baru kemudian melanjutkan ucapanku.

"Lastri pergi dari rumah dan membawa ketiga anak kami." Lanjutku.

"Mereka pergi kemana?" Tanya Nirma.

"Aku tidak akan seperti ini jika aku sudah tahu mereka pergi kemana. Tapi yang membuat aku bingung ialah mereka pergi entah kemana." Jawabku.

"Mungkin sebentar lagi mereka pulang ataukah paling tidak besok." Selah Nirma.

"Tidak. Mereka pergi ketempat yang jauh dan mungkin tidak akan kembali lagi."Sanggahku.

"Bagaimana mas bisa tahu?" Nirma kembali bertanya.

"Baiklah Nir, aku akan bercerita padamu. Tadi siang aku sempat marah dan emosiku memuncak pada Lastri sehingga membuatku pergi keluar rumah. Aku pulang setelah sore hari. Dan ketika aku pulang, aku mendapati Lastri dan anak-anak sudah tidak ada lagi dirumah. Aku masuk kekamar. Dan di kamar aku menemukan sepucuk surat dari Lastri. Di surat itu ia mengatakan bahwa dia dan anak-anak sudah pergi jauh keluar kota. Dan tidak hanya itu, Lastri juga meninggalkan sebuah berkas salinan pengajuan perceraian kami dari pengadilan." Aku diam tak mampu lagi melanjutkan ceritaku. Dadaku terasa sesak.

"Ya sudahlah, tak perlu terlalu dalam memikirkan mereka. Ada aku disini mas. Aku akan selalu ada untuk mu." Nirma mengenggam tanganku seolah meyakinkanku akan ucapannya itu.

"Temani aku Nir, aku butuh kamu." Aku membalas genggaman tangannya.

Lama kami berbincang sambil sesekali menyeruput kopi. Hatiku sudah terasa jauh berbeda dengan sebelumnya. Kini aku merasa semakin lega dan lupa akan permaslahan keluargaku dengan Lastri.

***

"Mas ini sudah malam apa kita belum mau pulang? Karena sebentar lagi cafe ini akan tutup." Nirma bertanya padaku.

"Apa kamu mau ikut aku pulang?" Aku balik bertanya pada Nirma.

Nirma tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, ia menolak ajakanku utuk ikut pulang denganku.

"Baiklah ayo kita pulang." Aku bangun dari dudukku dan pergi keluar bersama Nirma setelah sebelumnya kami terlebih dahulu membayar kopi yang tadi kami minum.

Aku terlebih dahulu mengantar Nirma pulang ke rumahnya dan barulah kemudian aku mengarahkan mobilku menuju ke arah rumahku. Sesampainya aku dirumah suasana rumah yang sepi membuatku sedikit merasa aneh.

Aku berusaha untuk mengusir rasa yang tak biasa ini. Ini barulah hari pertama dan untuk selanjutnya akan selalu seperti ini. Tidak ada lagi sambutan dari Lastri dan rengekan dari anak-anak yang biasanya selalu membuatku kesal. Ku katakan pada diriku bahwa aku tak butuh kehadiran mereka lagi disini jadi tidak ada yang perlu untuk aku sesalkan.

Bukankah ini sebenarnya sudah lama aku inginkan, yaitu hidup tenang tanpa terganggu oleh kebisingan Lastri dan anak-anaknya. Maka biarlah mereka pergi dan aku akan menikmati kesendirianku ini menjadi seauatu yang indah untuk diriku.

Aku masuk kedalam rumah, istirahat sebentar lalu mandi kemudian setelah itu aku pergi kekamar lalu berbaring di tempat tidurku dan tidak lama setelah itu aku pun terlelap.

Pukul lima pagi alarm ku berdering, sebenarnya aku masih malas untuk bangun tapi ku paksakan saja. Kemarin aku sudah tidak kekantor jadi hari ini aku harus kerja. Banyak agenda yang harus ku selesaikan hari ini demi kemajuan perusahaanku kedepannya.

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 31

    Reza menyewa sebuah penginapan yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal Yuna dan anak-anaknya. Tujuan Reza adalah supaya ia bisa dengan mudah mengawasi kegiatan keluarga Yuna, sehingga ia bisa masuk kedalam keluarga itu. Lalu menghancurkannya.Malam itu Reza mulai menyusun rencananya untuk besok. Reza begitu yakin dengan rencananya tersebut. Keesokan harinya pagi-pagi sekali Reza mulai mengintai setiap kegiatan satu persatu Yuna dan anak-anaknya.Disaat Reza tahu bahwa Yuna sudah pergi ke kantor dan ketiga anaknya juga sudah pergi ke sekolah, Reza mulai melancarkan aksinya. Reza mendekati rumah itu, dan berusaha masuk dengan menyamar sebagai teknisi AC yang sudah ada janji sebelumnya dengan CEO Yuna. Oetugas yang berjaga di depan pintu gerbang itupun langsung mempersilahkan Reza masuk tanpa menaruh sedikitpun rasa curiga karena mereka juga tahu bahwa memang benar ada AC di beberapa ruangan yang sedang bermasalah."Bisa tunjukan kepada saya dimana letak AC di rumah ini yang rusak?

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 30

    "Ma.. Mama dmana? Cepat pulang ma. Risa takut." Risa mengirim pesan suara kepada sang ibu.Sementara di tempat lain Yuna sedang sibuk mengurusi bisnisnya. Yuna baru saja selesai melakukan pertemuan antar negara dengan kliennya yang dari brunaidarusalam dan juga singapura. Dan saat ini Yuna sedang di perjalanan untuk pulang ke kediamannya bersama ketiga anaknya. Yuna merasa pekerjaannya beberapa hari ini sangat menyota waktu dan tenaganya. Hingga ia sangat merasa rindu dengan anak-anaknya. Sekilas terbintas wajah Risa putri sulungnya.Kemudian Yuna meraba tetllepin gengamnya yang ada di dalam tas kecilnya. Memang sejak tadi Yuna belum sempat melihat benda pipih itu.Lalu saat ia membukanya Yuna langsung tertuju pada aplikasi pesan berwarna hijau itu. Ada beberapa pesan dari rekan kerjanya yang mengucapkan selamat atas keberhasilannya hari ini. Namun ada yang lebih menyita rasa lenasarannya yaitu pesan suara dari Risa. Yuna langsung saja membuka isi pesan dari Risa.Seketika Yuna meras

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 29

    "Aku akan mencari dimana kalian menetap Lastri." Gumam Reza. Lalu ia bangun dan melangkah keluar rumahnya. Niat usaha yang akan ia bangun kembalipun seolah terlupakan. Reza lebih berminat untuk menghancurkan mantan isterinya beserta bisnis yang dimilikinya. Reza sudah menemukan alamat dimana mantan isteri beserta ketiga anaknya menetap. Maka ia begitu bersemangat untuk mendatangi mereka. "Ternyata jauh juga ya mereka pergi. Oh ya tapi aku sendiri tidak tahu apakah waktu mereka pergi langsung menuju ke tempat sejauh ini ataukah mereka pergi dulu ke tempat lain. Ah, lebih baik aku langsung saja menemui anak-anak." Reza bergumam lagi. Reza mendekati rumah mewah sesuai dengan alamat yang ia dapat dari seorang suruhannya yang lain tapi bukan Clara. Reza mencoba bersikap baik supaya bisa di terima masuk kedalam rumah itu. "Selamat siang Pak, ada perlu apa ya?" Tanya seorang scurity kepada Reza saat Reza berdiri didepan gerbang rumah mewah berlantai dua itu. "Iya, siang. Hemm..Bol

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 28

    Reza memulai usahanya kecil-kecilan di rumah sederhana yang ia beli beberapa waktu yang lalu. Namun hatinya begitu iri dengan kemajuan dan kesuksesan Yuna mantan isterinya. Melalui Clara mantan asistennya ia menyelidiki berbagai macam tentang seluk beluk perusahaan Yuna. Reza merencana sesuatu untuk menghancurkan perusahaan Y-Food. Setelah mendapat beberapa informasi dari Clara ia mulai mendekati beberapa orang yang menjadi karyawan di perusahaan milik Yuna."Maaf pak Reza saya bekerja di perusahaan ini sudah sangat lama, dan saya sama sekali tidak pernah menemukan seperti apa yang tadi pak Reza katakan." Bantah seorang manajer di perusahaan Y-Food saat Reza mulai memprofokatornya."Sialan." Umpat Reza.Kali ini ia merasa gagal melancarkan aksinya. Namun Reza tidak patah semangat. Ia bahkan lebih gencar lagi menyebarkan fitnah di kalangan karyawan perusahaan milik mantan isterinya itu.Reza terus mencari cara untuk menjatuhkan Yuna. Bahkan Reza bermimpi perusahaan milik Yuna suatu sa

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 27

    Pov. PenulisCEO Yuna atau dimasa lalu dikenal dengan nama panggilan Lastri itu kini tengah menikmati sepenuhnya puncak keberhasilannya. Dia telah sukses merintis, membangun dan mengembangkan perusahaannya sendiri. Dia adalah seoarang wanita mandiri dan berkemauan keras.Namun dalam cahayanya yang gemilang saat ini tak banyak orang yang tahu bagaimana perjuangannya hingga bisa bersinar seperti saat sekarang ini. Sudah banyak derai air matanya yang tumpah. Dia pernah bertarung melawan badai dalam rumah tangganya hingga akhirnya mengharuskan hatinya untuk ikhlas dan melepaskan.Tak ada yang tahu bagaimana dulu dia menyembunyikan tangis pilu dari hadapan ketiga anaknya agar tidak merusak mental mereka. Namun setiap kali itu juga sang mantan suami dengan semena-mena memperlihatkan prilaku biad*bnya didepan mata ketiga malaikat kecil itu.Hingga dengan diam-diam Lastri bertekad untuk menciptakan kehidupannya dan anak-anaknya sendiri. Dia mulai membuat konten-konten di chanel youtubenya. De

  • Mantan Suamiku Tak Tahu Aku CEO   Bab. 26

    Beberapa hari setelah itu, aku mendapatkan kabar bahwa Mas Reza mencari-cari informasi tentang siapa diriku. Lalu aku juga mengutus orang kepercayaanku untuk memperhatikan setiap gerak-geriknya.Ini aku lakukan bukan untuk apa-apa melainkan hanya penasaran saja untuk apa dia mencari informasi mengenai diriku. Kemudian aku mendapatkan informasi dari orang suruhanku itu bahwa Mas Reza di rawat di Rumah Sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis setelah perusahaannya mengalami kebangkrutan. Dan bukan hanya itu, aku juga mendapat kabar bahwa Nirma si wanita jal*ng pujaan hatinya dulu kini juga sudah pergi meninggalkannya.Sungguh malang sekali nasibmu Mas. Tapi tak apa itu memang selayaknya kamu terima. Aku yakin apa yang saat ini sedang kamu rasakan belum seberapa jika di banding dengan sakit yang dulu pernah kamu torehkan pada aku dan juga anak-anak."Bu, Reza kembali menyelidiki informasi tentang Ibu. Dan kali ini dia juga mencari-cari poto Ibu." Seorang suruhanku menelponk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status