Share

20. Membeku

Rena mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan tidak sabar, matanya terus tertuju pada pintu ruangan kepala redaksi yang tertutup rapat. Siapa pun yang melihatnya sekarang, pasti berpikir ada yang aneh dengan wanita itu. Nyatanya, ia sejak tadi sibuk menunggu seseorang keluar dari ruangan tersebut.

Dan ketika pintu berwarna cokelat gelap itu terbuka, sosok yang ia nanti-nantikan sejak tadi muncul dengan wajah seperti biasanya. Tampan. Bak titisan Dewa.

Buru-buru Rena bengkit dari kursi dan mendekati Jordi. Sementara Jordi yang melihat Rena berjalan padanya hanya mengernyit.

“Jordi … apa yang kau bicarakan bersama dengan kepala redaksi?”

Wajah manis wanita itu memancar rasa keingintahuan.

“Kenapa kau tidak tanyakan sendiri pada kepala redaksi?” Pria itu menarik tipis sudut bibirnya. Menatap wanita itu sekilas sebelum akhirnya melanjutkan langkah kakinya.

Rena yang mematung dalam beberapa saat itu kemudian kembali ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status