Share

Mempertaruhkan Nyawa

Pagi yang sama di mana Buyung Kacinduaan terbangun dengan tubuh mengejang di dalam gua itu. Memang, tubuh bocah tujuh tahun itu tidak mengelinjang-gelinjang seperti yang sudah-sudah, namun tentu, bila dibiarkan begitu saja hanya akan menjadikan bocah itu semakin tersiksa.

Sang harimau putih mengawasi tubuh yang mengejang di lantai gua, tatapannya terfokus pada dada sang bocah.

Makhluk buas yang didewakan oleh masyarakat itu seolah mampu melihat hingga ke lapisan dalam tubuh tersebut.

Satu-satunya penjelasan mengapa tubuh itu kembali mengejang adalah kenyataan bahwa di dalam tubuhnya itu telah bersarang racun dari serangga legendaris Sipasan Api, juga racun dari cacing-cacing bercahaya.

Namun sesungguhnya, alasan terbesar sang harimau putih meminta Buyung Kacinduaan menelan cacing-cacing bercahaya itu hanyalah demi mengobati luka-luka dalam bocah tersebut yang tidak disadari oleh bocah itu sendiri.

Dan kini, siapa yang bisa menduga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status