Share

Kekalahan dan Keanehan

Dari dalam rumah, di balik jendela berdaun ganda yang sedikit renggang, Arum menyaksikan semua pertarungan di depan rumah mereka tersebut. Tiga orang mengeroyok ayahnya, namun tak satu jua dari mereka yang mampu melukai sang ayah.

Gadis manis itu terlihat sedikit bengis ketika mengernyitkan keningnya.

‘Dasar orang-orang tidak tahu diri!’ umpatnya di dalam hati. ‘Apakah kalian tidak mengukur terlebih dahulu dalamnya lautan? Tingginya langit? Ayahku sayang pasti akan membunuh kalian semua!’

Tapi kenyataannya, Datuak Sani hanya berdiri saja di dekat lio-nya itu, Rantai Narako yang melilit tangannya kembali terurai, berputar-putar dan menjela ke tanah dengan mengeluarkan suara berdesis seperti tersiram air.

Dan sepertinya, keinginan Arum tidak akan terjadi.

Sementara itu, Rumada pun membantu memapah Darna Dalun bersama Daro.

“Ke—kenapa?” ujar Darna dengan wajah merah dan keringat sebesar butir-butir jagu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status