Share

Menuju Maninjau

“Bagaimana dengan kuda itu?” Darna Dalun melirik ke arah kuda coklat yang sedang berada di bawah sebuah pohon.

Kuda itu adalah kuda tunggangan si Rimau Buluah sebelumnya.

“Tinggalkan saja,” sahut Rumada.

“Tidak,” kata Daro. “Kurasa lebih baik dibawa saja.” Dan saat melihat tatapan tidak menyenangkan dari mata suaminya itu, Daro kembali berkata, “Kalian laki-laki memang tidak bisa berpikir panjang.”

“Jelaskan maksudmu itu,” ujar Rumada pula sementara itu Darna Dalun hanya menyeringai saja, ini bukan hal asing lagi baginya menyaksikan dua orang gurunya itu saling bertengkar. “Perempuan!”

“Apakah kalian akan merampok saja kedai-kedai makan ketika kita kelaparan nanti di tengah perjalanan, hemm?”

Rumada terkekeh dan mengangguk-angguk, sekarang ia paham apa yang dimaksudkan oleh istrinya itu.

“Paling tidak,” kata Daro. “Kita bi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riki Karnado
sungguh menarik,,kalau bisa buka lebih banyak bab....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status