Share

Racun Bertemu Racun

“Inyiak, tolong…!” Buyung Kacinduaan berusaha untuk berteriak kencang, hanya saja sesuatu yang ada di tenggorokannya itu seolah meredam suaranya.

Dan hal itu, semakin membuat sang bocah terbatuk-batuk, wajahnya sudah memerah. Jika sesuatu itu tidak segera dikeluarkan, sang bocah mungkin akan kehabisan napas.

Sang harimau putih menoleh ke belakang, menatap sang bocah dengan pandangan mata menyipit. Pupil matanya yang serupa elips vertikal itu tiba-tiba membesar.

Dengan cepat sang harimau bangkit dan mendekati sang bocah.

Sang bocah tak mampu lagi menahan gatal, geli, dan batuk-batuknya itu. Jadi, ia menepuk dengan sangat kuat tenggorokan dan dadanya secara bersamaan.

Tiba-tiba ia merasa tenang, meski masih terbatuk-batuk, sang bocah bisa tersenyum sebab sudah tidak merasakan tenggorokannya tersumbat sesuatu. Ia bernapas dengan lega, menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Yang sebenarnya terjadi adalah, ketika Buyung Kaci

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status