Home / Fantasi / Manusia Super Mencari Cinta Sejati / Bagian 8 — Kelas Manusia Super

Share

Bagian 8 — Kelas Manusia Super

last update Last Updated: 2023-08-23 13:32:40

Kiana dan Rachel bersiap untuk melarikan diri, berusaha untuk menyelamatkan diri menerjang Leon, walaupun hampir mustahil karena mereka telah terjebak, jalan mereka satu-satunya untuk lari telah diblokir oleh Leon yang tidak mereka kenal sekarang.

"Apa sekarang Leon lepas kendali? Dia seperti bukan dirinya." Gumam Kiana ketakutan. Mata Leon yang semulanya hitam berubah menjadi kuning keemasan.

"Aku takut." Kiana memegang tangan Rachel. Pria itu kemudian pasang badan di depan Kiana.

"Jangan lukai dia." Ujar Rachel lantang.

"Cih!" Leon mendecak sebelum sempat mengucapkan sepatah kata apa pun, kemudian ia tiba-tiba jatuh tergeletak di hadapan Kiana dan Rachel. Menyisakan Leon yang saat ini terbaring terengah-engah karena menggunakan kekuatannya secara berlebihan.

Kiana langsung menghampiri Leon yang setengah sadar itu, ia harus meng-heal Leon secepatnya agar pria itu segera pulih karena sudah dua kali nyawanya diselamatkan oleh pria misterius itu.

"Kiana, apakah dia tidak berbahaya?" tanya Rachel khawatir menahan tangan Kiana takut, jika Leon akan menyerang mereka.

"Seharusnya tidak, jika aku segera menyalurkan energi yang kupunya untuknya." Kiana melepaskan tangan Rachel, langsung bergegas memegang tangan Leon dan fokus menyalurkan energi untuk pria itu.

Mata Leon yang terpejam sedikit bergerak dan luka yang sempat diterimanya perlahan sembuh dan menghilang.

Hebat. Rachel berucap dalam hati, Rachel tahu jika Kiana seorang healer tetapi ia tidak menyangka jika Kiana memiliki kemampuan yang hebat. Andai aku seorang manusia super, mungkin aku akan menjadi pasangan yang cocok untuk Kiana. Rachel merasa cemburu.

Leon perlahan membuka matanya. "Syukurlah," ucap Kiana.

Tepat ketika Leon membuka matanya dan kembali seperti sediakala Kiana yang akhirnya jatuh tidak sadarkan diri di dada bidang Leon, karena telah membagi energinya pada Leon.

Rachel langsung mengangkat Kiana ke dekapannya. "Biar aku yang membawanya, karenamu dia jadi seperti ini."

Leon tampak berpikir, "Apa yang sudah terjadi?" gumamnya, melihat monster yang sudah tercabik-cabik di dekatnya membuatnya tambah bingung, ia tidak mengingat apa-apa setelah ia terkena serangan tadi.

Akhirnya, Kiana digendong di pundak Rachel dan bertemu dengan tim medis yang bertugas tidak jauh dari tempat kekacauan.

Melihat Leon yang bersimbah darah, tim medis memeriksa keadaannya juga karena pikir ia terluka. Namun, tim medis menyadari jika darah di baju Leon disebabkan oleh darah monster yang ia bunuh.

"Anda, seorang manusia super?" tanya tim medis itu dan Leon hanya mengangguk.

"Syukurlah, ada kau di antara kalian bertiga. Gadis itu hanya kelelahan karena sudah menyalurkan energinya untukmu, ia hanya butuh istirahat dan sebentar lagi akan sadar." Ucap perawat setelah memeriksa keadaan Kiana.

Saat pertarungan Leon dan monster tadi tidak ada yang melihatnya karena orang-orang sudah sibuk mengevakuasi diri mereka sendiri. Tidak ada yang melihat betapa brutalnya Leon ketika menghabisi sang monster dengan kejam.

"Ukh!" Kiana tersadar, saat ia membuka matanya ada dua orang pria yang sudah ia lihat di sisi kiri dan kanannya.

"Akhirnya kau sadar Kiana." Ucap Leon senang. "Maafkan aku." Leon merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Sudah tugasku untuk membantumu. Karena kau sudah menyelamatkan kami." Ucap Kiana mendudukkan dirinya.

"Seharusnya kau jangan memaksakan diri." Ucap Rachel memberikan sebotol air minum.

"Terima kasih, Rachel. Meng-heal itu seharusnya hal yang biasa saja untukku yang seorang healer ini. Karena sudah lama tidak melakukannya aku jadi lemah seperti sekarang." Jelas Kiana meminum air yang Rachel berikan.

"Aku tidak begitu mengerti tentang manusia super dan healer karena aku hanya orang biasa. Tapi, Kiana aku tidak ingin melihatmu dalam keadaan lemah seperti tadi."

Leon yang merasa bersalah pergi menjauh dari Kiana, ia merasa tidak enak karena kehadirannya malah membuat Kiana menderita. Leon merasa seharusnya ia tidak pernah hadir di sisi Kiana. Apalagi melihat senyum bahagia Kiana ke Rachel.

Apakah aku punya kesempatan? Leon melamun. Heh, tentu saja ada.

"Hei kau itu siapa sebenarnya?!" Leon tiba-tiba berteriak, membuat Rachel dan Kiana langsung keluar dari tenda darurat.

"Ada apa, Leon?" tanya Kiana kebingungan.

"Aku heran, semenjak tadi aku mendengar suara aneh seperti bisikan." Ujar Leon jujur. Rachel dan Kiana saling bertatapan bingung karena mereka tidak mendengar suara apa pun.

"Jangan dipikirkan Leon, sebaiknya kau beristirahat juga sejenak. Mungkin itu hanya perasaanmu saja." Rachel entah dapat angin apa ia menenangkan Leon.

"Um, aku mengerti. Terima kasih." Ucap Leon mendudukkan dirinya. Suara itu benar-benar menghilang sekarang.

Setelah dirasa tenaga mereka cukup pulih mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan kembali.

"Oh iya Leon, mumpung kita masih di sini. Bagaimana jika sekalian kita mengecek level kemampuan manusia supermu." Ajak Kiana. "Apa kau mau?"

"Ya, baiklah. Aku juga merasa penasaran." Leon tampak bersemangat. "Ah, tapi aku tidak punya identitas." Mendengar ucapan itu membuat Kiana merasa lemas.

"Kurasa aku punya kenalan seseorang yang bisa mengecek level manusia supermu tanpa identitas. Kalau levelmu hanya B atau C kurasa itu tidak akan berarti apa-apa, karena itu hal yang sudah biasa. Jika levelmu tinggi, kau mungkin akan dianggap makhluk berbahaya." Ujar Rachel. Karena Kiana dan Rachel tahu jika Leon lupa ingatan dan tidak ada yang tahu seberapa kuat dia sebelumnya.

"Kalau dari status level healer-ku yang bisa memulihkanmu, seharusnya kita tidak berbeda begitu jauh Leon." Ucap Kiana sambil berpikir, "Karena healer kelas bawah yang memaksakan memandu kekuatan manusia super kelas atas bisa-bisa membahayakan dirinya sendiri."

"Levelmu apa, Kiana?" tanya Leon.

"Aku healer level C." Kiana tidak menyembunyikannya. "Aku bisa memilih menjadi orang biasa dengan level ini, tapi biar bagaimanapun aku tetaplah seorang healer juga." Jelas Kiana.

.

.

.

Sampailah akhirnya mereka di tempat kenalan Rachel yang bisa mengecek status level manusia super Leon secara pribadi.

Aku berharap jika levelku, paling tinggi di kelas B.

Ketika itu ada keanehan mesin pengecekan yang memeriksa Leon, namun tidak ada yang menyadarinya karena itu tidak berpengaruh begitu besar.

Setelah beberapa saat, hasil muncul dan Leon dinyatakan adalah seorang manusia super kelas B dan tidak berbahaya. Leon masih bisa tinggal dengan Kiana sampai ingatannya benar-benar pulih, tanpa harus tahu identitasnya.

"Aku senang kita tidak jauh berbeda." Ucap Leon berjalan di samping Kiana. Kiana yang berada di tengah. Membuat Rachel cemburu karena melihat Kiana dan Leon semakin dekat.

Meskipun tidak tahu tentang manusia super dan healer begitu banyak, Rachel tahu ada ikatan yang bisa terjalin antara manusia super dan healer yang hanya berbeda 1 level. Perkiraan Rachel meleset karena menyetujui melakukan pengecekkan, ia pikir level Kiana dan Leon terpaut jauh sehingga bisa membuatnya tenang, namun ternyata sebaliknya.

"Ada apa, Rachel?" Kiana merasa ada yang salah dengan Rachel.

"Tidak apa-apa kok." Rachel berusaha tersenyum.

"Paling dia merasa iri karena kedekatan kita, Kiana." Ujar Leon malah memanas-manasi Rachel dan tebakannya benar.

"Kau mau cari gara-gara lagi!" kesal Rachel.

"Sudah-sudah, sebaiknya kita semua pulang ke desa dulu." Kiana melerai.

"Bolehkah aku tinggalkan saja orang ini, biar dia hilang sekalian." Rachel masih kesal.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 73 — Kedekatan

    Noel kembali tidak lama setelah ia keluar. "Cepat sekali kamu kembali. Apakah urusanmu di organisasi sudah selesai?""Aku tidak begitu perduli sih, jika organisasi itu bangkrut ataupun hancur aku masih bisa menciptakan organisasi baru lagi dari awal. Namun, sayang sekali orang yang ingin menjatuhkanku terlalu lemah." Noel menjelaskan sembari duduk di samping Kiana."Sepertinya aku salah karena mengkhawatirkan perusahaanmu." Kiana sedikit tahu tentang Noel, sebagai manusia super terkuat Noel seharusnya memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya. Kekayaan selain dari pendapatan perusahaannya. Seharusnya karena sering menghancurkan Dungeon Noel tentu saja memiliki banyak artefak langka yang berharga."Yang lainnya ingin bertemu denganmu." Noel tidak ingin membahas tentang perusahaannya lagi, lagi pula tempat itu akan bisa berfungsi seperti sediakala dalam beberapa hari lagi."Apakah mereka semua datang kemari?""Ya, sebentar lagi mereka akan sampai.""Apa mereka memang sudah serin

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 72 — Keputusan Noel

    Sudah beberapa hari dari kejadian serangan, selama itu juga Kiana memulihkan dirinya di rumah sakit. Fasilitas Manusia Super diliburkan secara total, serangan Dungeon sepenuhnya ditangani oleh pemerintah atau organisasi kecil lainnya. Organisasi Noel mengalami banyak kerugian, namun ia tidak masalah dengan hal tersebut. Kekacauan seperti itu tidak akan membuatnya langsung hancur dan jatuh miskin. Saat ini fasilitas dalam pemulihan.Ini mengesalkan sudah beberapa hari ini aku masih tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Kiana membatin menggerutu, menatapi punggung Noel yang sepertinya tengah menyiapkan pakaian yang dikenakan oleh Kiana.Selama beberapa hari ini Noel sendiri yang mengurus Kiana dengan tangannya, Kiana pikir ia akan membayar orang lain tetapi, ternyata ia tidak melakukannya sama sekali.Bahkan sampai ke kamar mandi Noel juga yang membantu Kiana. Beruntungnya Kiana masih bisa menggerakan tangannya walau lemah, mereka berdua sempat berdebat karena hal itu. Namun, mendengar

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 71 — Bertemu Leon

    "Berhentilah menangis seperti anak kecil begitu." Noel mengusap air mata Kiana dengan telapak tangannya begitu juga ingusnya tanpa merasa jijik sedikit pun. Wanita itu terus menangis sesegukkan yang bahkan Leon tidak tahu apa sebabnya."Bagaimana aku tidak menangis, sudah sangat lama aku tidak melihatmu."Leon tampak kebingungan saat mendengar penjelasan Kiana. "Bukankah aku baru saja menghilang?" Tampaknya waktu berhenti untuk Leon ketika Noel mengambil alih kembali tubuhnya."Hiks! Sudah banyak yang terjadi semenjak kepergianmu." Kiana masih mengeluarkan air matanya."Jangan bersedih, aku merasa kita masih sangat dekat karena kita masih bisa bertemu seperti ini, walaupun aku tidak tahu apa-apa tapi aku merasa sangat dekat denganmu daripada beberapa waktu lalu. Apa kau sangat dekat denganku?" Leon sedikit bingung dengan perasaannya, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan.Tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri bergetar. Kiana yang ingin memberi penjelasan suaranya tiba-tiba

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 70 — Kiana Tak Sadarkan Diri

    Kenapa tempat ini terasa aneh? Kiana membatin saat memasuki inti Dungeon. Ia merasakan perasaan yang cukup aneh saat itu."Sepertinya Noel telah masuk ke dalam jebakan kita.""Apakah kita bisa menyingkirkannya sekarang.""Dengan kemampuannya yang terbatas, seharusnya kali ini ia mati dan lenyap dari dunia ini.""Akhirnya dendamku akan terbalaskan." Mala merasa puas dengan apa yang akan terjadi ke depannya terhadap Noel.Saat masuk ke dalam Dungeon, Noel sejenak terdiam dan menurunkan Kiana dari gendongannya. Noel tiba-tiba membuka topeng yang ia kenakan, membuat Kiana sedikit bingung. Apa karena tidak ada orang di sini jadi dia melepaskanya?Kiana pun mengikuti apa yang Noel lakukan tersebut. Setelahnya Kiana mendapati pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu tengah tersenyum simpul."Apa yang terjadi?" Kiana tidak tahan untuk tidak bertanya."Kita tidak bisa berdiam di tempat ini lebih lama, tempat ini adalah jebakan," jelas Noel pada Kiana. "Mereka pikir tempat ini bisa melumpuhka

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 69 — Kedatangan Noel

    "Kiana kau tidak perlu terlalu khawatir begitu." Lucia menjawabnya merasa tidak enak karena perhatian Kiana."Tapi, lukamu itu cukup parah." Kiana tidak percaya dengan sikap berusaha biasanya Lucia yang membiarkan darah mengalir di lengannya."Andai Tuan Noel sebaik dirimu, mungkin aku akan jatuh cinta padanya." Lucia tampak terharu, bahkan Kiana tidak percaya jika wanita itu bisa bersikap demikian. "Tapi, Noel bukan lah dirimu. Kenapa bisa kalian berdua memiliki aura sedikit mirip, tapi dengan sifat yang bertolak belakang.""Aku tidak mirip dengannya," protes Kiana."Ya mereka mirip karena berjodoh," timpal Joan.Setelahnya Kiana terdiam. Sepertinya hanya Lucia yang merasa seperti itu. Orang lain tidak ada yang menyadarinya.Dosa apa yang pernah aku lupakan sampai pada akhirnya terjebak dengan orang-orang seperti mereka. Kiana hanya bisa membatin tidak percaya, meskipun tidak akrab mereka masih bisa bercanda disituasi genting seperti sekarang."Tidak ada waktu untuk bercanda disituas

  • Manusia Super Mencari Cinta Sejati   Bagian 68 — Tempat Berlindung

    Rasanya aku merasa bersalah karena bersembunyi di tempat ini sendirian. Ada banyak orang yang panik di luar sana. Kiana membatin di sebuah ruangan cukup sempit sembari memeluk lututnya diam.Ingatan masa lalu mulai terbayang lagi diingatan Kiana. "Ah, jangan ingat. Bukan waktunya untuk takut sekarang." Kiana bergumam pelan menepuk pelipisnya, berusaha menenangkan diri. Mengingat banyaknya nyawa yang telah melayang di hadapannya kala itu, membuat Kiana cukup merinding. Meskipun, sudah cukup terbiasa tetapi ada kala bagi Kiana teringat kenangan mengerikan tersebut.Tiba-tiba suara pintu terbuka. "Siapa yang datang?" Kiana menelan ludahnya takut, seketika tombol yang Bian berikan padanya langsung digenggam Kiana erat, walaupun saat ini belum ia tekan untuk memanggilnya. Namun, Kiana telah berada dalam keadaan paling waspadanya.Suara langkah kaki manusia terdengar menggema di ruangan—tidak hanya satu orang. Bian bilang tidak ada yang tahu tempat ini? Kenapa ada orang lain yang datang ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status