Share

Bagian 9 — Saingan Cinta

Di tengah lapang sunyi—tidak ada orang berlalu lalang, tampak dua orang pria yang saling berhadapan.

Deru angin menerbangkan rambut kedua orang pria yang besar tubuhnya tidak jauh berbeda.

Kemudian keduanya saling menyerang dan tinju tepat mendarat pada masing-masing pipi mereka.

.

.

.

"Aku pulang!"

Kiana masuk ke dalam rumahnya, untuk beberapa alasan Kiana akhirnya meninggalkan Leon sendirian hari itu untuk menjaga rumah dan ia baru saja kembali dari perjalanannya. Ia pergi ke pusat kesehatan bersama dengan orang tuanya. Beruntungnya saat itu Leon mau saja di tinggal, padahal biasanya ia selalu mengikuti Kiana.

"Kiana, sudah kembali! Selamat datang!" Leon bersemangat karena sudah merasa bosan sendirian dan hanya menonton televisi untuk menghilangkan kesuntukkannya.

"Kenapa wajahmu memar begitu?"

Kiana malah tertarik dengan lebam yang terdapat di pipi Leon.

"Habis kepleset tadi di luar dan pipiku terbentur, hehehe." Alasan Leon kurang meyakinkan sebenarnya.

"Ada-ada saja, baru satu h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status