Share

Fanmeeting

Sebuah mobil jenis Toyota Alphard berwarna putih berhenti di depan sebuah gedung mall. Ada tiga mobil lain yang mengikutinya dari belakang. Pria-pria berbaju hitam keluar dari ketiga mobil tersebut dan segera membetuk formasi mengelilingi depan pintu mobil putih. Setelah dipastikan aman, laki-laki yang berada di dalam mobil segera turun. Tidak ada kerumunan yang terlihat menyambut kedatagannya. Hal itu karena kebanyakan penggemarnya sudah berkumpul di tempat kegiatan fanmeeting akan dilaksanakan.

Lelaki itu berjalan memimpin dengan tim keamanan mengawasinya dari belakang. Ia berjalan angkuh bagai raja yang sedang memimpin prajuritnya. Senyum ramahnya tak luput dari bibirnya saat beberapa orang yang berpapasan dengannya menatap lelaki itu penuh kekaguman akan ketampanannya.

Tanpa mereka sadari seorang wanita mengikuti mereka dari belakang. Wanita itu menggunakan pakaian serba hitam dengan topi menutupi sebagian wajahnya. Wanita itu membawa minuman kopi panas yang dengan kemasan plastik. Wanita itu tersenyum lebar lalu berlari mendekati lelaki tersebut. Berniat menumpahkan kopi yang dipegangnya agar mengenai lelaki yang tak disukainya itu. 

"Awas, Tuan!"

Belum sempat wanita itu mendekatinya, seorang bodyguard degan sigap mendorong tubuh kecil wanita tersebut. Membuatnya jatuh terpelanting dengan posisi duduk. Kopi yang dipegangnya tumpah tanpa mengenai siapapun.

"Kenapa kamu mendorongnya? Wanita itu sampai jatuh karena perbuatanmu," ucap lelaki itu pada bodyguard-nya.

Ia menatap prihatin pada wanita yang duduk tergeletak di lantai dengan kopi yang berserakan disekitarnya.

"Sepertinya dia bermaksud mencelakai Anda, Tuan Arzan," ucap bodyguard tersebut.

Lelaki yang ternyata bernama Arzan menatap wanita di depannya tak percaya.

"Benarkah?" tanya Arzan memastikan.

Wanita itu menunduk menutupi wajahnya dengan topi.

"T-tidak... Saya sedang terburu-buru dan tidak memperhatikan keberadaan Anda. S-saya tidak bermaksud mencelakai Anda," bela wanita itu berbohong.

Arzan menoleh ke arah bodyguard-nya, "Kamu dengarkan apa yang dia katakan. Aku suka kamu sigap, tapi jangan sampai salah orang," nasehat pria itu.

"Baik, Tuan."

Arzan berjalan mendekati wanita itu yang masih terduduk di lantai. Arzan sedikit membungkuk dan menyodorkan tangan kanannya ke arah wanita itu. Berniat membantunya bangun. Wanita itu mendongak menatap tangan Arzan yang menunggu dipegangnya. Mata Arzan sedikit membulat saat ia melihat bibir tipis yang merah merona milik wanita itu, terlihat cantik di matanya. Membuat lelaki itu jadi penasaran dengan wajahnya.

"Biar kubantu bangun," tawar Arzan berbaik hati.

Wanita itu menunduk dan berusaha bangun sendiri, "Saya tidak perlu bantuan Anda."

Setelah berhasil berdiri, wanita itu membersihkan celana jeans yang digunakannya.

Arzan menatap wanita itu penasaran karena ia menutupi wajahnya dengan topi. Arzan memiringkan kepala berusaha melihat wajah wanita itu, tapi wanita itu malah menunduk saat menyadari Arzan berusaha melihat wajahnya. Ia berniat pergi, namun Arzan malah menarik tangannya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Arzan perhatian.

Wanita itu tak menjawab, malah terus menunduk.

"Aku akan ganti kopimu yang tumpah," tawar Arzan.

Wanita itu menarik tangannya, "Tidak usah."

Ia segera berlari menjauh dari Arzan. Wanita itu beberapa kali mengumpat dalam hati karena gagal menjalankan aksinya.

***

Ratusan orang berkumpul di depan sebuah panggung yang sudah ditata sedemikian rupa dan diberi pembatas agar orang-orang yang datang tidak menerobos ke atas panggung. Sejak tadi mereka menunggu kedatangan idola mereka yang belum juga muncul. Kerumunan itu terlihat begitu antusias menunggu disertai sorak-sorai penggemar yang sudah tidak sabar ingin melihat idolanya secara langsung.

"Selamat siang, semuanya!" sapa seorang MC yang baru naik panggung dan mulai berjasa basi.

"Siang!" jawab para penggemar hampir bersamaan.

"Nah, kalian pasti sudah tidak sabar ingin melihat, idola kesayangan kita semua?"

Para penggemar semakin bersemangat dan mulai berteriak memanggil-manggil nama sang idola.

"Langsung saja kita sambut, Arzan Galen Pratama."

Seorang lelaki gagah naik ke atas panggung. Membuat para penggemarnya langsung berteriak histeris melihat ketampanan lelaki itu.

Arzan Galen Pratama adalah Aktor sekaligus penyanyi terkenal yang sedang naik daun. Namanya sedang dibicarakan dimana-mana. Entah karena ketampanannya, kemampuan akting dan juga suara indahnya. Aktor berumur 25 tahun itu begitu digemari oleh kaum hawa terutama gadis remaja. Meski dibalik itu semua beberapa rumor buruk menyertai kesuksesannya. Namun, hal itu tidak menyurutkan namanya. Ia malah semakin dikenal karena seliweran berita-berita mengenai dirinya.

"Lihatlah bocah-bocah ini. Mereka jadi gila karena laki-laki seperti itu."

Seorang wanita muda yang berada di kerumunan penggemar mulai merasa muak saat orang-orang di sekitanya mulai menggila karena lelaki yang sedang di atas panggung tengah memamerkan suara indahnya.

Wanita itu mengambil earphone dan menyumbat telinganya. Ia menyetel musik kencang-kencang agar tak perlu mendengar suara lelaki itu. Ia juga mengambil masker di kantongnya dan menggunakannya. Tak lupa topi yang sejak tadi menutupi kepalnya, bedanya ia memasukan rambut panjangnya ke dalam topi agar tak terlalu dikenali. Kedua tangannya ia masukan ke dalam kantong sweater. Ia menggenggam sebuah benda yang sengaja ia siapkan untuk mengerjai lelaki itu.

"Aaa, ganteng banget!"

"Meleleh aku melihat ketampanannya."

"Arzan keren banget. Multitalent, bisa akting, nyanyi, huu.... Gak salah aku ngidolain dia."

Wanita itu mual mendengar pujian dari beberapa gadis remaja yang berada di dekatnya. Mereka terlihat tergila-gila dengan lelaki bernama Arzan itu. Wanita itu jadi bergidik ngeri saat melihat sekelilingnya. Teriakan perempuan-perempuan di sekitarnya terdengar jelas meski ia memakai earphone. Dari penglihatannya, kebanyakan yang hadir adalah remaja. Tapi, wanita juga tak sedikit yang hadir.

"Haduhh, sepertinya mereka kena peletnya lelaki itu," batin wanita itu kasihan.

Wanita itu hanya diam beberapa saat untuk menunggu moment yang tepat agar ia bisa menjalankan aksinya. Matanya melirik kesana kemari untuk menentukan waktu yang tepat. Beberapa penjaga berdiri di pinggir panggung menghadap ke penggemar. Para penggemar terlihat sangat menikmati dan mungkin tidak akan menyadari keberadaan wanita itu.

Wanita itu tersenyum saat melihat bodyguard yang menjaga di depannya diganggu oleh beberapa gadis yang kesal karena mereka tidak suka dengan penjaga itu. Bodyguard itu jadi kurang memperhatikan sekitar karena sibuk mengurusi gadis-gadis yang menganggunya.

"Sepertinya ini waktu yang tepat!" Wanita itu mengeluarkan sebotol Aqua yang berisi air dari kantongnya. "Kalau ini kena kepalanya, pasti dia benjol," ucapnya dengan senyum bahagia.

Sekali lagi wanita itu melihat sekitar untuk memastikan keadaanya aman untuk melaksanakan aksinya. Jarak wanita itu ke panggung tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh. Ia berdoa semoga botolnya tepat sasaran.

Brakk....

"Meleset!" seru wanita itu kecewa.

Orang-orang langsung berteriak histeris saat sebotol aqua terbang dan mengenai kaki sang idola. Kerumunan jadi kacau karena penggemar kaget melihat hal itu dan mereka berlari acak membuat pelaku sulit terlihat. Sang pelaku langsung berlari menjauh dari tempat acara. Beberapa penjaga yang sempat melihat pelaku berlari mengejarnya.

Arzan langsung dibawa turun dari panggung dengan kaki yang sedikit pincang. Orang-orang yang melihatnya jadi iba dan kasihan dengan musibah yang menimpa idola mereka.

Pelaku langsung berlari masuk ke dalam toilet perempuan yang untungnya sedang kosong. Ia membuka masker, topi, dan juga jaketnya. Ia memasukan barang-barang tersebut ke dalam tas yang sudah disediakannya di toilet. Ia merapikan rambut dan juga bajunya yang sedikit berantakan.

"Aiss, cuma kena kakinya. Apalagi kayaknya gak kenapa-napa. Percuma dong aku mempertaruhkan keselamatan kalau cuma kena kaki. Kan aku mau lihat dia benjol supaya tuh orang sadar kalau dia gak pantes jadi idola banyak orang," gerutu wanita itu karena gagal.

"Masih ada kesempatan lain," batinnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status