Share

Bab 59. Kesempatan Terakhir

Eridan menarik napas dan mengepalkan tangan saat memasuki ruangan. Nyalinya yang menciut nyaris hilang saat melihat istrinya terbaring lemah di ranjang. Wajah pucat sang wanita begitu datar, menghadap lurus ke arah langit-langit tepat di atasnya. Sorot matanya sayu, seperti tidak benar-benar memandang.

“Vel ...” panggil Eridan dengan suara bergetar. Ia sudah tiba di tepi ranjang. “Bagaimana keadaanmu?”

Sang istri tidak menjawab. Hanya kedipan mata yang perempuan itu lakukan. Dengan hati-hati, Eridan meraih jemari kurus yang tidak menolak tetapi tidak juga menyambutnya. “Maafkan aku.”

Suasana hening sejenak. “Maafkan aku, Vel.”

Bibir sang istri mulai sedikit bergetar. Wanita itu tampak jelas sedang mengekang emosinya.

“Aku benar-benar sudah keterlaluan. Aku tidak bermaksud menyakitimu, Vel, apalagi sampai mencelakai anak kita. Aku tidak tahu ....”

Mata Vela kini terpejam. Perempuan i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status