Share

20. Bercerai

Murni membolak-balikkan amplop putih yang disodorkan Bian. Alisnya berkerut dan nyaris saling bertautan satu dengan yang lain.

"Apa ini?" Ia menatap Bian, mencoba mengabaikan Kiyara yang menyeruput jus alpukat yang baru saja dihidangkan pelayan. Sayangnya, ia tidak berhasil. Sudut matanya justru terus mencuri-curi pandang ke arah Kiyara. Iparnya yang imut dan cantik.

"Maaf. Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu." Kata-kata Bian menusuk hati Murni, membuat wanita itu panik.

"Bagaimana bisa? Kamu sudah berjanji padaku akan mengabulkan permintaanku hari itu. Dan itu-itu tidak bisa dibatalkan begitu saja. " Murni ngotot. Ia sudah kepalang basah mengharapkan pinjaman Bian.

"Aku salah. Seharusnya aku tidak menyetujui permintaanmu begitu saja."

"Tidak bisa! Kamu harus tetap melakukannya." seru Murni dengan nada tinggi dan memaksa.

Kiyara masih diam di tempatnya. Isi gelasnya tinggal separuh. Ia memutar sedotannya searah jarum jam sesuka hatinya. Belum ada niatnya untuk bergabung dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status