Audi hitam jadul milik Marvin Rock selama satu tahun belakangan sangat jarang dipakai, kecuali beberapa kali saja oleh orang rumah. Marvin menyalakan mesinnya dan memanaskannya sebentar. Dia mengelap body dan kacanya. Sejak dulu Marvin tidak pernah menyuruh pembantu atau siapa pun untuk membersihkan mobil miliknya. Bahkan, jika terjadi kerusakan, dia akan memperbaikinya sendiri.
Deruman mesin suara motor besar milik Harven Rockwell cukup menggelegar. BRUM! Harven begitu gagah dengan setelan anak motor, jaket hitam dan sepatu kulit. Dia membuka kaca helm dan menyapa kakaknya sebelum berangkat kuliah, “Semangat, Kak!” senyum hangatnya terlihat dari matanya yang menyipit.“Studimu tinggal tiga bulan lagi, Harven. Belajar yang rajin, lalu temani kakakmu mengurus bisnis kecil Keluarga Rock!”“Siap, Kak. Aku pergi!” suara Harven tidak terdengar jelas karena helm yang dia kenakan. Dia tancap gas.Marvin berpamitan kepada ayah dan ibunya, setelah itu dia pun masuk ke mobilnya, berangkat menuju pembangkit listrik Rock Electra.Di Chmisland, terdapat empat pembangkit listrik, satu milik pemerintah, dan tiganya dari swasta. Tiga itu adalah : Rock Electra, One Tesla milik Keluarga Harvard, dan Oxy Electra milik Keluarga Wilmer.Semua pembangkit tersebut menyuplai listrik buat Perusahaan Listrik Chemisland, lalu PLC tersebut yang menyebarkannya ke seluruh kota dan wilayah, baik perkotaan, perumahaan, dan lainnya.Sesuai dengan aturan dari pemerintah, Rock Electra hanya diperbolehkan memberikan suplai lima persen dari kebutuhan seluruh negara Chemisland, yakni hanya di ibu kota Gloriston saja, dan itu pun tidak lebih dari sepertiga kebutuhan kota.Tidak perlu dipertanyakan lagi siapa yang memberikan suplai listrik terbesar, tentu jawabannya adalah Harvard Corp, mereka memenuhi 55% kebutuhan listrik di seluruh penjuru negeri Chemisland. Begitu mendominasi.Dan khusus di ibu kota Gloriston, mereka mendapat jatah dua per tiga. Dengan kata lain, Harvard Corp dapat tujuh, sementara Rock Electra hanya dapat tiga. Aturan tersebut sudah berlaku sejak lama dan tidak ada yang berani mengusik.Tak terasa Marvin pun sampai di Rock Electra. Asap putih membumbung ke langit. Semakin masuk ke area pembangkit, suara mesin dari peralatan semakin terdengar dan memekakkan telinga.Marvin mulai hari ini menjadi pelaksana tugas Presiden Direktur menggantikan ayahnya. Dia berkata kepada manager operasi, “Pak Lester, pemerintah telah memberikan izin kepada kita, jadi hentikan operasi mulai hari ini sampai sepuluh hari ke depan. Kita tidak perlu lagi batubara dari Harvard Corp, kita akan memakai MR-25!”Lester tercengang bahagia. Senyum mengembang pun tercetak di bibirnya. “Baik, Tuan Rock! Saya akan mengawasi orang-orang proyek selama sepuluh hari ke depan!”Karena struktur batubara sangat beda dengan struktur MR-25, maka akan ada perubahan pada alat yang dipergunakan. Mekanismenya tetap sama sebagaimana pembangkit listrik tenaga uap lainnya, hanya saja proses menghasilkan panasnya saja yang sedikit berbeda.Marvin meluaskan pandangannya ke tanah kosong pas di sebelah pembangkit, dua kali luas lapangan sepak bola. “Di sana akan segera dibangun pabrik pembuatan MR-25 serta laboratorium tercanggih yang pernah ada di Chemisland.”Tidak main-main, nilai proyeknya mencapai puluhan milyar dollar. Diperkirakan akan selesai dalam waktu dua bulan, begitu cepat, karena digarap oleh kontraktor terbaik dari luar negeri.Lester sudah berumur sekitar empat puluhan, pengalamannya dalam hal engineering sangat banyak, dia memuji MR-25. “Saya salut dengan bahan bakar terbaru ini, Tuan. Bisa mengalahkan tenaga nuklir.” Lester sangat takjub.Tidak ingin disanjung, Marvin berusaha rendah hati. “Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hasil temuan para ilmuwan yang lain, Pak Lester. MR-25 hanya setetes air di lautan. Tidak berarti apa-apa.” Marvin tidak ingin tampak sombong di hadapan siapapun, apalagi di hadapan orang yang jauh lebih matang dalam hal apapun, termasuk terhadap Pak Lester.Lester berulang kali memberikan pujian. Dia mengakui kehebatan MR-25. Begini, unsur kimia Glorisium hanya ada di kota Gloriston dan tidak akan pernah ditemukan di belahan dunia manapun. Saat ini Glorisium hanya ada di sebuah kawasan yang sangat luas milik Keluarga Rock.Dulu, di tengah hutan milik keluarganya, tak jauh dari pembangkit, dia menemukan batu hijau aneh. Marvin membakarnya dan ajaibnya, api tersebut tidak padam selama satu hari. Ketika apinya padam, kondisi batu tersebut tidak mengalami perubahan siginifikan. Itulah awal mula penemuan Glorisium.Uniknya, Glorisium hanya terdapat di kawasan tanah luas milik Keluarga Rock, terpendam di bawah perut bumi, milyaran ton banyaknya, sangat melimpah. Keluarga Rock langsung mengamankannya, tidak ada pihak manapun termasuk pemerintah yang akan mengambil hak mereka.Ilmuwan ternama di Chemisland berani bilang bahwa Glorisium jauh lebih berharga daripada emas dan jauh lebih berperan daripada uranium. Terlalu banyak alasan yang harus dijelaskan. Intinya, semakin sedikit jumlahnya dan semakin sulit dicari, sudah barang tentu harganya akan semakin mahal.Lester terpana. “Meskipun ada orang Gloriston yang menemukan Glorisium di bawah rumah mereka, mereka hanya bisa memperlakukannya seperti batubara.”Sebab, Glorisium perlu melewati tahapan proses reaksi lagi, yakni ditambahkan dengan beberapa unsur lain sehingga baru bisa membentuk MR-25. Dan hingga saat ini, hanya Marvin orang yang tahu bagaimana proses pembentukan MR-25 tersebut.Marvin memandangi tanah yang terbentang luas, dalam kepalanya, semua yang dia lihat bukanlah tanah, tapi uang dan emas.Jika orang tersebut pandai matematika dan teknik, dia akan tahu bahwa jumlah uang yang ada di bawah tanah milik Keluarga Rock ini bisa berkali kali lipat dari total kekayaan milik Keluarga Harvard!Dulu orang berpikir Glorisium lebih jelek dari batu bara. Sebaliknya, ketika Glorisium diubah menjadi MR-25, bahkan uranium pun lewat jauh.Sebab itulah banyak pebisnis luar negeri yang sangat tertarik dengan MR-25. Jika mereka memilih, jelas mereka akan memilih MR-25 daripada batubara yang saat ini mereka gunakan.“Pak Lester, terima kasih, selama satu tahun ini Anda telah menjadi orang kepercayaan ayahku. Anda bisa menjaga harta yang berlimpah ini. Saya menjamin karir Anda di Rock Electra.”Lester sudah lebih dari dua puluh tahun bekerja di Keluarga Rock. Kehadirannya sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan. Meski Lester sering mendapat tawaran dari perusahaan besar dengan bayaran besar, dia menolak dan tetap bertahan di Rock Electra.Alasannya bukan hanya kenyamanan, tetapi Glorisium. Lester tahu bahwa Glorisium bukan benda sembarangan, jika tidak dijaga, tentu akan disalahgunakan. Sejauh ini, Lester terlalu loyal terhadap Keluarga Rock.Setelah lebih dari satu jam mengecek keadaan pembangkit, lokasi pembangunan pabrik, dan bakal lokasi tambang, Marvin pun bergegas pergi. Di dalam mobil, dia menelepon seseorang, “Bunga Gloriest-nya sudah sampai di kediaman Nona Gennifer Winston? Oke, terima kasih!”Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Marvin Rock. Pagi tadi, putra pertamanya telah lahir ke dunia. Marvin memberi nama : Brockley Leofric, persis Pangeran Terbuang. Marvin belum bisa move on dari sosok yang menjadi idolanya semenjak kecil. Pada akhirinya Marvin pun peka. Dalam cerita karangan Pangeran Terbuang, terkait Naga Glory menjadi sangat kaya lantaran menemukan harta karun terpendam, Marvin merasa apa betul itu dirinya? Tapi, Marvin tidak percaya ramalan, dan dia juga tidak percaya bahwa roh seseorang yang telah mati bisa merasuk ke tubuh orang lain. Marvin bukanlah karakter fiksi Naga Glory seolah-olah dia merupakan pria yang telah diramalkan, dan bukan pula karakter asli titisan Pangeran Terbuang. Namun, jika dikatakan sebuah kebetulan, bagaimana bisa semuanya bisa berjalan dengan sangat rapi? Sebuah teka-teki yang masih menyimpan misteri. Marvin memastikan diri bahwa dia merupakan keturunan Pangeran Terbuang sesuai hasil riset Fabrizio beserta pakar seja
“Ayah, maafkan aku karena aku pernah durhaka padamu. Aku merasakan dampak buruk setelah aku tidak berbakti dan berbuat baik padamu.” Werner Rockstone berdiri dari kursi sambil mengangkat tubuh Marvin. Dia menatap heran, “Ayah maafkan kesalahan kau, anakku. Dan ayah juga minta maaf, karena ayah tidak menaruh rasa empati yang lebih kepada mu.” Marvin mengerutkan kening. “Ayah, apa Tuan Arash menghubungi mu?” “Dia berbicara banyak hal denganku selama kau berada dalam perjalanan pulang. Dia sangat berterima kasih karena kau telah membuat anaknya menjadi sembuh dan sehat jiwanya.” “Hurmuz hanya butuh perhatian dan kebijakan dari ayahnya.” Marvin dan Werner berjalan di halaman samping, menjauh dari keramaian. Melihat sikap Marvin terhadap orang lain saja sudah luar biasa, bagaimana sikapnya dengan orang terdekat? “Ayah bangga punya anak seperti mu, Marvin.” Marvin malah membalikkan omongan. “Aku juga bangga pu
Setibanya di Gloriston, Marvin dan Gennifer langsung menuju rumah rumah baru mereka yang sangat megah dan baru beberapa waktu lalu rampung, di distrik Rockley. Rumah yang layak dikatakan sebuah istana kecil, setiap orang pasti ingin bisa memilikinya. Untuk merayakan kesembuhan Gennifer, maka diadakan acara makan besar antara dua keluarga besar, Keluarga Rock dan Keluarga Winston. Semua kerabat terdekat hadir dalam acara di malam hari ini. Tak kurang dari lima puluh orang pun hadir. Russel Winston memeluk Marvin dengan sangat erat dan hangat. “Saudara iparku, apa kau tahu sekarang Winsoil sudah sejajar dengan Harvard Oil? Kita tidak hanya butuh dengan mereka, bahkan kita bisa menyamai mereka.” Marvin senyum. “Bahkan kita akan melampaui mereka, Kakak ipar!” Impian besar Marvin sejak dulu adalah melepaskan ketergantungan dari pengaruh Harvard. Dan sekarang, Marvin telah melampaui impiannya tersebut, sebab Rock Electra dan Winsoil tidak hanya lepa
Selama Gennifer mendapatkan perawatan dan pengobatan di tempat pengobatan tabib Arash, Marvin cukup sering bercengkerama dengan Hurmuz. Ternyata, orang gila atau ODGJ, tidak boleh diacuhkan atau tidak patut untuk tidak dipedulikan, dengan kata lain mereka juga butuh perhatian. Ketika Marvin mengajaknya bicara, rupanya Hurmuz dapat merespons dengan cukup baik jika orang yang berbicara dengannya mau memberikan empati besar, jadi bukan sekadar perhatian semata, namun empati. Marvin berusaha melakukannya terhadap Hurmuz. Di Desa Abayaneh, tidak banyak orang yang paham tentang sejarah kerajaan dan militer zaman dulu. Alasannya karena mereka tidak berminat untuk tahu akan hal tersebut, semantara Hurmuz butuh teman mengobrol dan teman yang satu frekuesnsi dengan dia. Setiap hari Marvin pasti menceritakan sejarah kerajaan tempo dulu bersama Hurmuz, tentang raja-raja, peperangan besar, dan banyak hal. Hurmuz sangat senang ketika Marvin mau mendengarkan ceritanya
Harven menyelesaikan rapat karena Aleya tak kunjung mau berbicara. Dia segera menyuruh tiga rekannya untuk bekerja seperti biasa, sementara dia dan Aleya melanjutkan pembicaraan di ruangan CEO, tertutup. Setelah dipaksa secara terus-menerus, barulah Aleya mau bicara. “Aku tidak bisa mengatakan tidak karena semua yang dikatakan oleh mereka bertiga terbukti benar.” “Aleya, sabtu malam minggu itu aku melihat kau dengan mata kepalaku sendiri. Kau berduaan dengan Raymond. Minggu pagi, aku bersama Scott membuntutimu di hotel. Setelah itu, aku pergi ke rumah Fany, di sana aku menyaksikan apa saja yang telah dia bongkar. Aku mengumpulkan mereka hanya untuk menjadi saksi penguat. Aku sendiri adalah saksi utamanya.” “Maafkan aku, Tuan.” “Berapa Raymond membayar kau, Aleya?” Alasan kenapa Aleya mau menerima tugas berat dan berbahaya ini adalah karena ayahnya merupakan seorang buruh di One Tesla, pembangkit listrik milik Harvard. Sebenarnya, aya
Harven stop di depan salah satu tempat makan yang cukup jauh dari pusat kota Gloriston. Tapi mereka tetap berada di dalam mobil. Sengaja tidak turun karena hanya untuk memastikan siapa wanita di sana. “Aleya bersama Raymond?” gumam Harven lalu tersenyum getir. Tiga orang lainnya tak berkomentar. Sejurus kemudian, Harven menelepon Aleya. “Sedang di mana?” tanya Harven. “Di rumah. Sengaja tidak keluar karena jalanan pasti macet, kan ada pertandingan.” Mata Harven tak henti mengawasi Aleya dari kejauhan. “Ya, aku dan teman-teman baru saja selesai menonton pertandingan. Baguslah kalau kau berada di rumah. Jalanan kota memang macet. Tapi ada jalur lain yang tidak macet. Di sini tidak macet.” “Ya hati-hati di jalan.” KLIK! Harven bukan cemburu, tapi curiga. Apa hubungan antara Aleya dan Raymond Harvard? Malam ini dan minggu besok, empat pria itu sibuk dengan berbagai macam tugas.