Share

11. Dia Sederhana

Akhir-akhir ini Heera banyak menangis. Ia stress dan putus asa. Kata orang-orang, uang bukan segalanya, tapi setidaknya memiliki banyak uang dapat meringankan beban pikiran, karena nyatanya segalanya butuh uang.

Hampir satu bulan menjadi pengangguran, beruntungnya Heera masih hidup meski beberapa kali ia merasakan kelaparan karena tidak memiliki uang untuk makan. Hidup merantau dan membiayai hidup sendiri itu sulit, apa lagi jika sedang tidak memiliki pemasukan seperti yang Heera alami sekarang.

Arta: Ra, belum makan 'kan?

Arta: keluar yuk, cari makan

Untung Heera memiliki banyak teman yang baik hati, yang setiap hari secara sukarela berdonasi untuk mengisi perutnya. Mereka memang teman yang paling pengertian.

Heera melirik jam yang menempel di dinding kamarnya, masih jam 8 malam, kebetulan ia belum makan dan sumpek di kamar. Jadi tidak ada alasan untuknya menolak rejeki yang Arta tawarkan.

Heera: yuk!

Arta: otw yaa

Heera ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tiara Trisiffa
cek dulu Sean, kebenaran tentang heera
goodnovel comment avatar
Martalena Ketaren
Sean suka Hera, hanya manahan gengsi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status