Share

60. Ayah

Malam itu Karmila merasa gelisah. Dia keluar dari kamarnya di lantai dua menuju balkon. Langit malam itu tidak berbintang. Gemuruh guntur dan kilat sesekali bersahutan, tanda hujan akan turun. Namun bagi Karmila, semua itu adalah pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Ada apa ini? Aku harus cari tahu sekarang. Waktunya mendesak.” Karmila berpikir.

Dengan langkah-langkah panjang dan cepat Karmila turun ke lantai bawah. Villa tempat di mana dia tinggal saat itu suram dan sepi. Karmila sama sekali tidak melihat atau mendengar suara siapa pun.

“Ibu! Dirga! Ayah!” Karmila berseru memanggil semua anggota keluarganya yang harusnya ada di dalam rumah pada waktu selarut itu. Dia bahkan sangat yakin kalau ayahnya juga ada di sana, meski ibunya bersikeras mengatakan sebaliknya.

Tidak ada sahutan dari semuanya. Suaranya menggema kembali di dinding-dinding villa.

“Ke mana semua orang?” batin Karmila semakin terusik.

Villa yang menjadi rumahnya sejak dia dilahirkan mendadak terasa begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status