Share

Bab 97.  Milikku

Aroma wangi bunga menyelusup di penciuman. Kicauan suara burung terdengar bersautan yang mengantarkan kedamaian, mengusikku untuk membuka mata.

Mata ini mengerjap, menajamkan pandangan yang terhalang tirai putih berkibar tergantung di tiang ranjang. Sesekali terlihat pemandangan yang menakjubkan, seiring dengan angin yang berembus halus.

‘Dimana aku ini?’

Penasaran. Aku beringsut dan perlahan kaki ini turun dari ranjang berwarna serba putih. Telapak kaki tergelitik seketika, saat beradu dengan ujung rumput.

‘Apakah aku sudah di surga?’ bisikku dalam hati setelah menyibak tirai. Pemandangan indah terhampar luas. Aku di tengah-tengah taman indah dan beratapkan langit biru yang menyejukkan.

Masih teringat lekat, tubuh ini melayang di udara. Telingaku yang mendengar teriakan pak sopir di sela suara Mas Sakti dan berakhir dengan silau yang menyerang mata ini.

Siapa mereka?

Sosok berbaju berbaju putih menunduk mengerumuni keranjang rotan.

Penasaran. Langkah ini seakan melangkah dengan sendi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
syukurlah Lithu kakinya cuma retak dan bayinya selamat....cari penjahatnya Mahe....jangan kasi ampun....paling paling mantan istrimu atau perempuan perempuan disekitarmu
goodnovel comment avatar
cheepychan
untung baby selamat ya.. bisa makin ngamuk tuh kak Mahe kalau sampai litu keguguran..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status