Share

Bab 14

Marissa membuka matanya. Pandangannya yang semula mengabur berangsur-angsur jelas. Hal pertama yang pertama kali dilihat Marissa adalah langit-langit sebuah ruangan berwarna putih.

Marissa melebarkan pandangannya. Rupanya ia berada di rumah sakit. Di pergelangan tangan kirinya terdapat selang infus yang menempel.

Di sebelah kanannya ada orang-orang terdekatnya yang setia menemani Marissa. Ada Aurin, Abraham, Roy, dan, Nia.

"Tante, Om, Roy! Marissa sudah sadar," seru Nia yang kebetulan duduk di samping kanan Marissa.

Aurin dan Abraham yang semula duduk di sofa pun bergegas menghampiri Marissa. Begitu pula dengan Roy yang semula berdiri di dekat pintu.

"Puji Tuhan, akhirnya kamu sadar juga sayang," ucap Aurin sambil menangis.

"Kenapa aku bisa ada di sini?" Marissa bertanya dan suara lirih dan patah-patah.

"Kamu tadi pingsan, Nak," sahut Abraham.

"Pingsan?" Marissa mencoba mengingat-ingat.

Tapi kepala Marissa malah semakin sakit saat mencoba mengingat-ingat.

"Jangan dipaksa, yang penting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status