Share

CHAPTER 3

Author: Mrs.Syles
last update Last Updated: 2023-03-03 15:32:36

Aksa masuk ke dalam ruangan dan memandangi Elvia yang sedang berkutat dengan kertas-kertas  tetapi pemandangan ini lebih baik dibandingkan Elvia harus bersedih seperti tadi. “Kau akan cepat tua jika dahimu mengerut seperti itu”. Elvia pun terlonjak karena kaget mendengar suara Aksa. “Apakah kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu?”. Aksa mendengus dan melangkah ke arah Elvia. “Aku sudah mengetuknya berulang tadi tapi kau sangat sibuk dengan pekerjaan mu”. Kata Aksa.

Elvia menghiraukan perkataan Aksa dan kembali menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas yang ada di atas meja. Aksa melangkah dengan cepat dan mengambil kertas-kertas yang ada di tangan Elvia dan membuat Elvia kebingungan. “Apa yang kau lakukan?”. Kata Elvia bingung. “Apakah kau tidak ingin pulang? Ini sudah pukul sepuluh malam”. Mata Elvia membulat dan memandang jam yang sudah menunjukkan angka sepuluh.

“Aku tidak tahu kalau sudah pukul sepuluh malam”. Kata Elvia bergumam dan hanya pasrah saja ketika Aksa menarik tangannya. “Aku tahu kalau kau ingin bekerja keras tetapi kau juga harus memperhatikan waktu istirahat mu”. Kata Aksa dengan nada yang bosan karena Aksa selalu mengingatkan Elvia untuk menjaga pola istirahatnya tetapi Elvia selalu melupakan hal tersebut.

“Kau terlihat seperti Ayah yang sedang memarahi anak gadisnya”. Elvia tertawa lucu ketika melihat Aksa yang mendengus setelah mendengar perkataanya. “Aku hanya tidak ingin kamu sakit oke?”. Aksa kemudian membukakan pintu untuk Elvia dan Elvia selalu suka ketika Aksa memperhatikannya dalam hal-hal kecil seperti ini.

Seorang bodyguard mengetuk pintu mobil Elvia sehingga membuat sopir Elvia mengurungkan niatnya untuk melajukan mobilnya. “Permisi Nona ini ada titipan bunga untuk mu”. Elvia mengerutkan dahinya karena Elvia tidak merasa memesan bunga tersebut. Elvia mengambil surat yang terselip dalam bunga tersebut yang bertuliskan permintaan maaf.

Elvia bisa langsung menebak siapa yang telah mengirimkannya bunga dan merampas bunga tersebut. “Aku tidak ingin kau terkontaminasi kuman dari bajingan itu”. Elvia tertawa kecil mendengar penuturan Aksa. Aksa pun keluar dari  mobilnya dan mengembalikannya pada bodyguard yang tadi memberikan bunga.

“Jangan pernah menerima bunga apapun lagi untuk Nona karena kita tidak tahu apakah orang itu mempunyai niat baik atau buruk”. Kata Aksa dengan tegas dan bodyguard tersebut meganggukkan kepalanya dan membawa bunga itu pergi.

Kendrick yang sedari tadi menatap dari kejauhan pun mencengkram kedua tangannya di stir mobilnya. Kendrick mengambil handphonenya dan menelpon seseorang. “Cari tahu tentang pria yang bersama dengan wanita ku sekarang!”. Kendrick melempar handphonenya begitu saja untuk melampiaskan emosinya. Kendrick kembali melajukan mobilnya untuk membuntuti mobil Elvia. Kendrick melihat bagaimana Aksa memperlakukan Elvia dengan lembut ketika mereka melangkah bersama untuk masuk ke mansion. “Apakah mereka tinggal bersama?”. Emosi Kendrick kembali memuncak memikirkan hal tersebut dan memilih untuk pergi dari sana sebelum otaknya memerintahkannya untuk masuk ke dalam mansion Elvia.

Elvia akhirnya sampai di mansion orang tuanya dan disinilah Elvia bertumbuh bersama dengan orang tuanya. Elvia turun dari mobil setelah pintu mobilnya di buka oleh seorang bodyguard dan Elvia memandang mansion milik orang tuanya dengan tatapan sendu tetapi para maid dan bodyguard di mansion itu tidak dapat melihat tatapan sendu milik Elvia karena Elvia memakai kaca mata hitam. “ Aku sangat merindukan rumah ini”. Kata Elvia dalam hati.

Elvia masuk ke dalam mansionnya dan disambut oleh beberapa maid yang berdiri di depan pintu. Para maid pun membungkukkan badannya dan Elvia menyapa mereka dengan ramah. “Istirahatlah aku tahu pasti kau lelah”. Kata Aksa sambil mengusap kepala Elvia. “Kau bisa menelpon ku jika kau butuh bantuan”. Kata Aksa.

Elvia yang mendengar perkataan Aksa pun menganggukan kepalanya. “Aku pasti akan menelpon mu setiap detik”. Kata Elvia bergurau dan membuatnya tertawa. “Aku pamit”. Elvia menatap punggung Aksa yang mulai menjauh. Elvia sangat beruntung memiliki Aksa yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka.

Elvia masuk ke kamarnya dan melihat bahwa kamarnya bersih dan rapi bahkan tata letak barangnya tidak berubah. Elvia memutuskan untuk mandi karena tubuhnya sangat lengket, setelah beberapa saat Elvia keluar dari kamar dengan keadaan yang jauh lebih segar dan setelah itu Elvia duduk didepan meja riasnya dan memakai rangkaian skincare miliknya.

 Bunyi handphonenya membuat Elvia dengan cepat mengambil handphonenya karena pasti putri kesayangannya yang menelpon dirinya dan tebakan Elvia tidak pernah meleset. “Haii mommy”. Kata  Oleena Ruby Bellamy Sylvester dengan semangat sambil melambaikan tangannya di depan kamera. “Haii cantik”. Elvia sangat merindukan putri kesayangannya itu apalagi mereka jarang berjauhan dan Elvia tidak pernah meninggalkan Ruby sendirian.

Oleena Ruby Bellamy Sylvester adalah anak dari Elvia dan Kendrick dan Ruby memilik wajah yang sangat mirip dengan Kendrick dan Ruby hanya mewarisi warna arambut cokelat dari Elvia. Ruby mempunyai warna mata biru laut seperti Kendrick bahkan dan Ruby memiliki bibir yang berwarna pink alami dan bentuknya pun juga sangat mirip dengan Kendrick.

“Aku sangat merindukan mu Mommy”. Mata Ruby mulai berkaca-kaca dan Elvia merasa sedih karena melihat Ruby yang mulai menangis tetapi Elvia tidak ingin Ruby menginjakkan kakinya di kota ini dan bertemu dengan Kendrick. Ruby cemberut karena melihat Elvia hanya melamun smabil menatap dirinya. “ Kapan Mommy akan pulang, mansion ini terasa sepi tanpa dirimu?”. Kata Ruby dan Elvia tersentak dari lamunannya.

“Mommy juga merindukan mu dan mommy akan berusaha untuk pulang secepatnya oke?”. Ruby semakin cemberut mendengar perkataan Elvia dan Elvia sungguh amat merasa gemas dengan Ruby. Andaikan Ruby ada bersama dengannya saat ini pasti Elvia sudah menggigit pipi gembul anaknya itu. “Kenapa mommy tidak mengijinkan aku untuk ikut?”. Elvia menghela napasnya karena Ruby berulang kali menanyaka hal ini kepadanya. “Mommy hanya takut kau kelelahan sweetheart”. Ruby mendengus mendengar perkataan Elvia yang tidak masuk akal. “Mommy berbohong padaku”. Kata Ruby merajuk dan mulai menangis dan Elvia selalu lemah ketika anaknya mulai menangis.

“Heii jangan menangis mommy mohon”. Bahkan mata Elvia mulai berkaca-kaca. “Aku hanya ingin bersama mommy, apakah keinginan ku yang ini tidak bisa Mommy kabulkan?”. Elvia menghela napasnya. “Oke baiklah besok Mommy akan menyuruh uncle Aksa untuk menjemput mu dan berhentilah menangis Mommy tidak tega melihat mu menangis”. Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun menghentikan tangisnya dan menatap Elvia dengan pandangan berbinar. “Semoga keputusan ku kali ini adalah keputusan yang terbaik”. Kata Elvia sambil memandangi Ruby yang sedang bercerita tentang kegiatannya.

 Elvia dan Ruby menghabiskan waktu telepon mereka dua jam lebih dengan Elvia yang terus mendengar cerita Ruby tentang peliharaannya yang sakit dan harus di bawa ke dokter. Setelah telepon terputus Elvia pun menelpon Aksa. “Apakah kau merindukan ku? Kita bahkan baru berpisah sejam yang lalu”. Kata Aksa dengan kepercayaan diri yang tinggi. “Kau sangat percaya diri sekali Mr.Rezvan”. Aksa tertawa mendengar perkataan sarkas dari Elvia.

“Aku ingin meminta tolong padamu untuk menjemput Ruby karena Ruby ingin sekali datang ke New York”. Elvia memandang ponselnya karena tidak mendapat tanggapan dari Aksa. “Heii apakah kau mendengar ku?”. Kata Elvia dengan nada yang tinggi. “Apkah kau yakin dengan keputusan mu?”. Elvia terdiam mendengar perkataan Aksa.

Aksa mendengar kalau Elvia sedang menghembuskan napasnya. “Aku tidak mempunyai pilihan lain karena tadI Ruby menangis dan aku tidak tega membiarkannya menangis”. Suara Elvia pun tercekat. “Aku juga tidak bisa membiarkan pengasuh Ruby mengurus Ruby terus menerus karena pasti Ruby juga membutuhkan ku”. Aksa menganggukkan kepalanya sekalipun Elvia tidak melihatnya.

“Baiklah kalau itu kemauan mu aku akan menjemput Ruby dan membawanya dengan selamat”. Aksa mencoba mencairkan suasana karena tidak ingin Elvia larut dalam kesedihannya. “terima kasih Aksa”. Setelahnya Elvia mematikan teleponnya dan berkata bahwa dia ingin istirahat apalagi hari ini banyak kejadian yang membuat fisik dan batinnya lelah.

Elvia melangkah kearah tempat tidurnya dan membaringkan diri sambil memandangi langit-langit kamarnya. “Bagaimana bisa aku melupakan mu kalau setiap kali aku memandang wajah Ruby yang sangat mirip denganmu”. Elvia menekan dadanya yang terasa sesak seperti terhimpt batu yang besar.

“Apakah kau akan menerima Ruby sebagai anak mu ketika kalian bertemu nanti?”. Elvia langsung menggelengkan kepalanya. “Aku akan berusaha untuk tidak mempertemukan mu dengan Ruby”. Elvia hanya ingin egois dan tidak ingin membagi Ruby dengan Kendrick dan bukan hanya itu saja Elvia takutnya Kendrick tidak mengakui Ruby sebagai anaknya atau bisa saja Kendrick mengambil Ruby darinya dan Elvia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Elvia tidak tahu bahwa keputusannya hari ini untuk membawa Ruby kembali ke Kota New York akan mendapat dampak yang besar dalam kehidupannya nanti.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 110

    Elvia sedang duduk bersama Kendrick di taman dan melihat anak gadis mereka yang sedang menanam bunga bersama para maid. Tangan Kendrick sedari tadi tidak berhenti mengelus perut Elvia yang sudah sangat besar dan dokter berkata bahwa Elvia akan melahirkan beberapa hari lagi. Usia kandungan Elvia sudah sembilan bulan dan Kendrick bekerja dari rumah karena tidak ingin meninggalkan Elvia sedetik pun. Kendrick ingin menebus masa-masa dimana Elvia sendirian ketika hamil Ruby. “Dia sangat aktif didalam sana”. Kata Kendrick sambil tersenyum hangat ketika merasa tendangan dari anaknya. Elvia tersenyum walaupun ringisan keluar dari bibirnya. Anak yang ada didalam kandungan Elvia selalu merespon dengan baik ketika Kendrick mengajaknya berbicara dan menyentuh perut buncit Elvia. “Ken aku ingin makan buah lagi”. Kata Elvia. Kendrick tanpa kata bangun dari duduknya dan mengambilkan buah untuk Elvia dan ketika Kendrick berjalan menjauh Elvia merasa perutnya sangat sakit dan jantung Elvia berdegup

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 109

    Kendrick menggerutu dalam hatinya ketika melihat Asher baru saja meninggalkan tempat yang dimana istri tercintanya duduk. Kendrick melangkah dengan cepat setelah mengambilkan makanan untuk Elvia. “Kenapa dia datang kemari?”. Kendrick mengeluarkan suara yang datar tetapi tidak membuat Elvia takut tetapi malah tersenyum menggoda. “Apakah kau baru saja cemburu honey?”. Kendrick mengangguk dengan polosnya. “Dia cuman berpamitan padaku karena dia akan meninggalkan negara ini”. Kata Elvia setelah selesai menelan makanan yang ada di dalam mulutnya. “Kenapa juga dia harus berpamitan padamu?! Padahal kau bukan tidak memiliki hubungan dengannya”. Kata Kendrick menggerutu tetapi tetap menyuapkan salad buah kedalam mulut Elvia. Semenjak Elvia hamil Kendrick selalu menjadi kaki tangan Elvia dan Elvia juga semakin manja kepada Kendrick. Kendrick bahkan selalu menyempatkan diri untuk pulang ke mansion karena Elvia tidak akan makan tanpa dirinya. Entahlah Elvia merasa makanan yang dimakannya jau

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 108

    Sebulan telah berlalu semenjak semua kejadian buruk terjadi dan sekarang Ruby sedang melewati masa pengobatannya bersama psikiater dengan dukungan Kendrick dan juga Elvia. Perut Elvia juga sudah mulai terbentuk karena kehamilannya. “Apakah kau sudah selesai sayang?”. Kata Kendrick sambil melihat Elvia yang menggunakan gaun berwarna putih dengan merek ternama yang hanya dijual beberapa didunia.Elvia memakai dress selutut yang dimana bertali spageti sehingga menunjukan bahu mulusnya. Rambut Elvia juga di ikat menjadi setengah dengan pita putih yang besar. “Bagaimana pendapatmu?”. Elvia melangkah dengan anggun ke arah Kendrick. “Kau selalu terlihat cantik di mataku sayang tetapi kau lebih cantik lagi jika tidak menggunakan apapun”. Elvia mendengus dan memukul pundak Kendrick dan hal itu membuat Kendrick tertawa. “Aku hanya berkata jujur sayang”. Elvia melangkah meninggalkan Kendrick dan Kendrick yang memilih gaun tersebut untuk Elvia dan gaun tersebut tidak mencetak tubuh Elvia karen

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 107

    Kembali lagi pada mansion keluarga Mr. Alvons yang sedang kacau karena melihat Rose yang mulai tidak sadarkan diri didalam rengkuhan Mr. Rodrigoz yang memamerkan senyum kemenangannya. "Kau lihat aku selalu saja menang dari mu Alvons! Sekarang tarik seluruh pasukanmu dan biarkan aku membawa Rose untuk dinikahkan dengan anakku". Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat anaknya yang sudah berjalan pelan ke arahnya. Aksa tanpa perasaan menembak Jafson dikepalanya dan membuat darah menyembur keluar dari kepala Jafson dan Jafson terjatuh dan meninggal di tempat. "Apa yang kau lakukan sialan?!!!". Teriak Mr. Rodrigoz marah karena melihat anak semata wayangnya mati didepan matanya karena tembakan Aksa yang tepat sasaran bahkan semua orang yang ada disana tercengang melihat perbuatan Aksa yang sangat berani. Aksa bahkan menembak Jafson tanpa menatap ke arah Jafson karena tatapannya terkunci pada Rose yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus merembes keluar dari pinggangnya. Aksa meneba

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 106

    Noah masuk kedalam ruangan Ruby dan menatap Kendrick yang masih memeluk putrinya dengan erat. “Ken dokter ingin bertemu denganmu untuk berbicara tentang kondisi Elvia”. Kata Noah sambil berbisik karena tidak ingin membangunkan Ruby. Kendrick menatap Ruby yang masih memeluknya dengan erat padahal Ruby sedang tidur. Tak lama pintu kembali terbuka dan Elvina serta Nicholas masuk kedalam ruangan. “Keluarlah Ken daddy dan mommymu yang akan menjaga Ruby”. Kendrick mengangguk dan melepaskan tangan Ruby dengan perlahan. Ketika Ruby menggeliat dalam tidurnya Kendrick langsung mengelus rambut Ruby sehingga Ruby kembali pulas. Sesampainya di kamar Elvia dokter sudah menunggu kedatangan Kendrick. “Selamat malam Mr. Sylvester”. Kendrick mengangguk saja mendengar sapaan dokter dan lebih memilih menggenggam erat tangan Elvia yang sedang di pasang infus. “Saya sudah mengobati luka-luka yang ada di wajah Mrs. Slyvester dan akan meninggalkan lebam yang cukup parah karena kulit Mrs. Slyvester yang

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 105

    Perkiraan Mr. Alvons yang mengatakan musuh mereka akan datang dalam tiga puluh menit ternyata salah karena belasan mobil telah masuk kedalam pekarangan mansion Mr. Alvons. Aksa beserta Charlie, Kevin dan Mr. Alvons berdiri didepan pintu mansion dan melihat kedatangan tamu mereka. “Lama tak berjumpa saudaraku”. Kata Mr. Rodrigoz sambil melihat ke arah mereka dengan tatapan yang dibuat sehangat mungkin. Tatapan Mr. Rodrigoz beralih ke Aksa yang sedang menatapnya dengan tatapan yang datar dan senyum smirk Mr. Rodrigoz mengembang. “Siapa pria ini Alvons?”. Kata Mr. Rodrigoz pura-pura tidak mengerti. Aksa berdecih dalam hati ketika melihat kepura-puraan dari Mr. Rodrigoz. “Kau tidak berniat untuk melanggar isi perjanjian kita kan? Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau melanggar surat perjanjian yang telah kita buat apalagi kedatangan ku hari ini adalah untuk mempersunting anakmu Rose untuk anakku jafson”. Jafson sedari tadi menatap Aksa dengan tatapan tajam karena merasa Aksa adalah

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 104

    Kendrick langsung memerintahkan para bodyguardnya untuk mengecek setiap tembok yang ada di bangunan tersebut. Mereka tidak perlu takut lagi akan musuh karena mereka sudah membasmi semua musuh. Beberapa bodyguard Kendrick sudah melumpuhkan mereka sehingga mereka tidak berdaya lagi untuk melawan. “Boss saya menemukan suatu ruangan yang berada di lantai tiga”. Mendengar perkataan salah satu bodyguardnya Kendrick dan Noah langsung berlari ke lantai tiga. Kendrick bisa melihat dengan jelas bentuk garis lurus yang ada ditembok. Jika tidak dicermati dengan baik maka orang lain tidak akan bisa melihat garis tersebut. Kendrick mencoba untuk menurunkan lukisan yang ada di tembok tersebut tetapi lukisan tersebut tidak bisa dipindahkan. Kendrick dan Noah saling melihat satu sama lain dan mengkode anak buahnya untuk berdiri di belakang mereka untuk bersiap jika sewaktu-waktu musuh menembak. Kendrick kemudian menggeser lukisan ke arah kiri. Seketika juga tembok terbuka dan peluru menyambut ke

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 103

    Aksa mengerutkan keningnya ketika nomor Elvia tidak aktif dan Aksa merasa kalau Elvia dalam bahaya karena Elvia selalu mengisi daya ponselnya. Aksa memilih untuk mematikan panggilannya dan menelpon Kendrick tetapi Kendrick tak kunjung menjawab panggilan Aksa. “Apakah mereka semua sibuk?”. Aksa merasa gusar dan menelpon salah satu anak buahnya untuk mencari tahu keadaan Elvia dan keponakan cantiknya. Bunyi pintu yang terbuka membuat atensi Aksa yang berada di ponselnya menjadi terbagi dan menatap penuh pada seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Aksa. “Bersiaplah karena mereka sudah tiba”. Aksa mengerutkan keningnya karena perkiraan keluarga Rodrigoz akan datang besok malam. “Mereka tidak bisa menunggu lagi dan mereka sudah dalam perjalanan”. Kata Charlie dengan nada datar dan membuat Aksa menganggukkan kepalanya. Aksa memakai rompi anti peluru dan menutupnya dengan kaos hitam serta jeket hitam tak lupa juga Aksa menaruh beberapa benda tajam di pinggangnya untuk membantunya

  • Melahirkan Anak Sang CEO Arogan   CHAPTER 102

    Berita penculikan Elvia dan Noah telah sampai di telinga Nicholas ayah Kendrick dan saat ini Nicholas sangat marah karena Kendrick yang ceroboh telah melepas Elvia dan Ruby keluar di saat situasi belum aman padahal waktu lalu Nicholas telah meminta Kendrick untuk menjaga Elvia dan Ruby. “Jangan marah pada anak kita semua sudah menjadi rencana Tuhan dengan kamu marah seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah”. Elvina mengelus tangan Nicholas yang terkepal erat dan Nicholas sama sekali tidak memutuskan tatapan tajamnya pada Kendrick. “Aku sudah mengirim beberapa anak buahku untuk melacak keberadaan Elvia”. Kata Nicholas setelah emosinya reda. Pintu dibuka oleh Noah dan diikuti oleh salah satu bodyguard. Noah meminta pria itu untuk menjelaskan apa yang terjadi di didalam mall dan tadi Kendrick serta Noah sudah mengecek cctv tetapi cctv telah dimatikan oleh anak buah Natassia.“Maafkan kelalaian kami tuan”. Kata bodyguard itu dengan tatapan bersalah dan Kendrick mendengus. “Jika k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status