Share

Bab 7 : Tidur Bersama

Penulis: Cipi2 Capa2
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 16:16:44

“Apa kau mau tidur menemaniku malam ini?” tanya Chaca sambil menatap wajah Genta dengan tatapan penuh arti.

Genta terkejut mendengarnya. Dia mengusap-usap telinganya barangkali dia salah mendengar.

“Tidak mau?” tanya Chaca dengan wajah kecewa.

“Bukan seperti itu, Cha. Tapi — apa tidak salah?” Genta masih terlihat bingung dan tidak percaya.

“Katanya kau mau merawat dan menjagaku. Jadi —” Chaca terdengar sangat provokatif.

“Cha, ini bukan bercanda kan? Aku tahu kau sudah lama tinggal di Jepang dan yang kayak begini sudah tidak aneh. Tapi bagiku —- aku masih tidak terbiasa.” Genta menolak secara halus.

Chaca tersenyum miring menatap raut wajah Genta yang gelisah. Genta masih seperti dulu, dia malu-malu kucing. Malu tapi sebenarnya dia mau.

“Kau tidak serius kan?” tanya Genta dengan suara yang tercekat karena berusaha untuk tidak terpancing.

“Tentu saja, kenapa kau anggap itu serius?” Chaca benar-benar puas mellihat wajah Genta yang sempat gelisah tadi. Sebenarnya dia juga serius ingin me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 73 : Mencari Jejak Penculik

    Mobil melaju seperti peluru menembus kepadatan jalanan Tokyo. Klakson bersahutan, lampu-lampu kendaraan lain menyorot tajam, namun Jean tak peduli. Tatapannya lurus ke depan, rahangnya mengeras, jemarinya mencengkram kemudi begitu kuat hingga buku jarinya memutih.“Berapa menit lagi?” tanya Charisa, suaranya serak dan nyaris tidak terdengar. Energinya sudah habis terkuras karena menangisi Darren.“Lima. Paling lama sepuluh,” sahut Jean singkat. Ia tak mau membuat janji yang tidak bisa ditepati. Namun hatinya berdegup lebih cepat dari mobil yang ia pacu. Kalau terjadi sesuatu pada Darren, dia tidak akan memberi ampun pada orang yang sudah menculik putranya meskipun dia harus melawan hukum sekalipun.Ponselnya bergetar. Jean menekan tombol speaker.“Tuan, saya sudah sampai di minimarket,” suara pria dari seberang—anak buahnya Ryuga.“Lihat sekeliling. Ada kamera? Ada jejak kendaraan?” Jean memastikan sekecil apapun untuk membantunya menemukan Darren.“Ya. Ada kamera CCTV di atas pintu ma

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 72 : Jejak Yang Hilang

    Langit sore sudah memudar, membawa serta bayangan hitam yang seolah menggantung di atas kepala Jean dan Charisa. Mobil mereka berhenti kasar di depan gerbang sekolah. Bahkan sebelum mesin mati sepenuhnya, Charisa sudah menerobos keluar, berlari masuk dengan napas tersengal, wajahnya pucat seperti kertas.“Apa yang terjadi? Di mana Darren?” teriak Charisa begitu melihat seorang guru keluar dari ruang guru.Guru itu terkejut melihat kedatangan Charisa yang panik. “Nyonya Charisa, kami sedang berusaha mencari di sekitar sekolah dengan beberapa petugas keamanan!”“Kenapa kalian membiarkan orang asing membawa Darren?” teriak Charisa sambil mengguncang lengan guru itu. Ibu siapa yang tidak panik mendengar berita anaknya yang tiba-tiba hilang.Jean menyusul dari belakang dan menenangkan Charisa yang mulai kehilangan kendali. “Tenang Charisa, kita akan segera menemukan dia!” Jean menahan tubuh Charisa dari belakang.Guru itu menarik napas panjang. “Kami sudah mencari di semua area sekolah. CC

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 71 : Bayangan Keluarga Jean

    Di hari yang sudah direncanakan. Jean akan mengajak Charisa pergi bermain golf untuk mengenalkannya pada ayahnya. Sebenarnya Charisa sangat gugup karena orang yang akan ia temui adalah Lim Ronan. Pebisnis hotel yang sukses yang juga seorang konglomerat. Bertemu dengannya bukan hal yang mudah bagi Charisa, apalagi ini adalah momen untuk mengenalkan dirinya sebagai calon pendamping hidup Jean.Cuaca pagi begitu cerah saat Jean menjemput Charisa. Ia terlihat santai dengan kemeja linen abu-abu dan celana panjang krem. Sementara Charisa tampil rapi dengan dress selutut berwarna sage green dan rambut disanggul sederhana. Senyumnya tenang meski hatinya berdegup tak menentu.“Siap?” tanya Jean sembari membukakan pintu mobil.Charisa mengangguk. “Tentu saja, aku siap.”Meski kalimat itu terdengar meyakinkan, di dalam hati Charisa menyadari kalau tidak ada yang bisa benar-benar mempersiapkan diri bertemu orang tua kekasih — terutama jika orang tua itu bernama Lim Ronan.Mobil hitam itu melaju m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 70 : Rencana Menikah

    Setelah lebih dari sehari dirawat akhirnya Darren bisa dibawa pulang dari rumah sakit. Jean bersama Charisa bersama mengajaknya pulang ke rumah. Kehadiran Jean di tengah keluarga Charisa tentu saja membuat suasana rumah menjadi sedikit berbeda. Hardian ayahnya Charisa menjadi lebih banyak diam dan terlihat khawatir. Apalagi ketika Charisa menceritakan kalau Jean adalah ayah dari putranya Darren.“Darren mulai saat ini kau panggil aku dengan Daddy!” Jean berjongkok di depan Darren yang terlihat kebingungan.“Apa maksud Tuan?” Darren menatapnya dengan wajah polos.Jean tersenyum tipis sambil mengusap rambut Darren. “Aku memang Daddy mu. Tentu saja kau harus panggil aku Daddy!” jawab Jean sambil berdehem meminta bantuan validasi dari Charisa.“Benarkah itu Mom?” tanya Darren sambil menatap Charisa dengan penuh tanda tanya.Charisa mengangguk sambil tersenyum dan menjawab dengan suara pelan. “Ya itu benar.”Darren kembali menatap wajah Jean seolah dia masih belum percaya jika yang ada di

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 69 : Masa Depan Baru

    Charisa sangat terkejut mendengar ajakan Jean yang mengajaknya untuk tinggal bersama. Baginya itu terlalu cepat dan mendadak.“Jean, ada apa ini? Bisa kalian jelaskan situasi apa ini?” tanya Monika yang heran mengapa Jean begitu peduli pada Darren dan Charisa.Charisa baru sadar kalau ibunya pasti heran melihat kedekatannya dengan Jean.“Bu, maafkan aku jika aku terlambat mengatakannya. “ Ada jeda sebentar sebelum Charisa melanjutkan. Dia menatap wajah ibunya yang tengah menunggu penjelasannya.Jean adalah ayah kandungnya Darren.” Dengan suara lirih Charisa menjelaskannya pada Monika.“Apa?” Rasa terkejut menghampiri wajah Monika. Seolah yang baru dia dengar adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin.“Itu benar Bu.” Jean menambahkan dengan raut wajah penuh rasa bersalah.“Bagaimana bisa? Bukankah kalian baru pertama kali bertemu beberapa bulan ini?” tanya Monika sangat tidak percaya.Charisa menarik napas panjang seakan mencari kekuatan untuk menceritakan semuanya. Jean hanya bisa ters

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 68 : Lamaran Tertunda

    Charisa menatap Jean dengan curiga. “Apa maksudmu?”Jean menyandarkan punggungnya ke kursi, menyembunyikan senyum tipis di balik ekspresi santainya. “Kau akan tahu sebentar lagi.”Charisa mendesah, sudah terbiasa dengan gaya Jean yang penuh teka-teki. Dia harus bersabar sampai Jean selesai menyantap makan malamnya. Namun entah kenapa Charisa merasa waktu berjalan lambat. Dia semakin penasaran dengan apa yang akan ditunjukkan Jean padanya.Namun, sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, seorang pelayan datang ke meja mereka setelah Jean selesai makan dan memanggil kembali pelayan tadi. Kali ini pelayan itu membawa sesuatu yang membuat Charisa mengernyit.Sebuah kotak kecil berwarna hitam.Pelayan itu menaruhnya di atas meja dengan hati-hati sebelum melangkah pergi tanpa mengatakan apa-apa. Charisa menatap kotak itu, lalu kembali ke Jean yang kini menatapnya dengan ekspresi penuh arti.“Buka,” perintah Jean singkat.Keraguan melintas di benak Charisa. Ia menarik napas dalam sebelum akhir

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status