Share

Bangkit Kembali

"Mari, kita bicara di kamarmu." kata Erwin sembari menarik tangan Anna untuk pergi ke kamar perempuan itu.

Sesampainya di sana, Erwin duduk di kursi meja rias Anna, sedangkan Anna berdiri berkacak pinggang memandangi Erwin.

"Mengapa aku tak boleh masuk ke kamarmu lagi?" tanya Anna.

"Kemarilah dulu..." ujar Erwin sembari menepuk-nepuk pahanya, isyarat agar Anna duduk di sana.

"Aku tidak mau." kata Anna.

Erwin tersenyum gemas. Kemudian, ia menarik tangan gadis itu, membuat si gadis duduk di pangkuannya. Ia lalu melepas tiga kancing teratas dari gaun yang si gadis kenakan. Itu membuat dada si gadis menyembul keluar.

"Aku rindu padamu." kata Erwin sembari membenamkan wajahnya ke dada gadis itu. Kemudian, ia menggesek-gesekkan batang hidungnya. Ia menyukai dua benda yang empuk, lembut, dan harum itu.

"Sudahlah, Erwin. Katakan padaku, kenapa aku tak boleh masuk kamarmu lagi?"

Erwin melepaskan wajahnya dari dada Anna, kemudian ia balik menatap mata gadis itu.

"Dengar, mulai saat ini, kau aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status