Share

Tindakan Aneh

last update Huling Na-update: 2023-08-03 07:29:10

🏵️🏵️🏵️

Seperti biasa, sore ini Sarah melakukan aktivitas bersama Bi Inah, menyiram tanaman. Walaupun Sarah masih sangat sedih mengingat kemesraan yang terjadi antara suaminya dengan wanita lain, tetapi dia berusaha menutupi hal itu di depan semua penghuni rumah Wisnu.

Sarah tetap menunjukkan senyumannya di depan Bi Inah. Dia tidak ingin orang lain mengetahui luka yang dia rasakan saat ini. Sarah tetap berusaha tegar walau hatinya menangis karena mengetahui sang suami mampu bersikap mesra terhadap wanita lain.

“Sore, Bik, Sarah.” Reno tiba-tiba muncul di dekat Sarah dan Bi Inah. Hampir setiap hari laki-laki itu menunjukkan batang hidungnya di rumah Wisnu.

“Eh, ada Den Reno. Non Jessy ada di rumah, kok.” Bi Inah sebenarnya tahu kalau Reno sering mengunjungi rumah Wisnu hanya untuk bertemu dengan Sarah.

“Terima kasih, Bik, tapi aku mau ketemu Sarah. Ada yang ingin aku bicarakan padanya.” Reno memberikan balasan yang membuat Sarah risi.

“Bibik kirain mau ketemu Non Jessy. Ya, udah, Bibik permisi, ya. Silakan bicara dengan Non Sarah. Lagi pun nyiram tanamannya juga udah selesai.” Bi Inah akhirnya mengambil peralatan yang digunakan untuk menyiran tanaman dari tangan Sarah lalu wanita paruh baya tersebut beranjak dari tempat itu.

“Maaf, Kak, saya mau masuk.” Sarah berusaha menghindari Reno.

“Tunggu, Rah, aku mau ngomong sesuatu.” Reno menghalangi jalan Sarah dengan merentangkan tangannya.

“Saya mohon, jangan bersikap seperti ini, Kak. Apa kata Papi dan Mami jika melihat sikap Kakak yang seperti ini? Kakak lupa kalau saya itu istri Mas Wisnu?” Sarah mencoba memberikan penjelasan kepada Reno.

“Tapi Kak Wisnu nggak pernah mencintaimu, Rah.”

“Itu bukan urusan Kakak. Maaf, saya harus pergi.” Sarah menepiskan tangan Reno yang berusaha menghalangi jalannya. Namun, Reno justru meraih tangan Sarah lalu menggenggamnya.

“Reno! Lepasin tangan Sarah!” Wisnu tiba-tiba hadir. Dia menaikkan suaranya di depan Reno.

Reno pun melepaskan genggamannya. Dia mendekati Wisnu. “Kenapa Kakak melarangku? Bukankah Kakak tidak pernah mencintai Sarah?” Reno melontarkan pertanyaan itu kepada kakak sepupunya tersebut.

“Berani-beraninya kau mencampuri urusan rumah tangga Kakak. Siapa yang memberimu hak?” Wisnu menunjukkan amarahnya.

“Tapi itu kenyataan, Kak. Apa Kakak pernah bahagiain Sarah?” Reno makin berani terhadap Wisnu. Dia seolah-olah ingin menantang kakak sepupunya itu.

“Keterlaluan kau, Reno!” Wisnu akhirnya mendaratkan pukulan di wajah Reno. Setelah itu, dia langsung meraih tangan Sarah lalu mereka meninggalkan tempat itu hingga tiba di kamar.

“Lepasin, Mas! Sakit.” Kali ini, Sarah berani menaikkan suara. Cekalan Wisnu telah menyakiti tangannya.

“Apa yang kamu bicarakan dengan Reno? Kenapa dia bertanya seperti itu pada saya?” Wisnu mendorong tubuh sarah ke tempat tidur hingga terduduk.

“Nggak ada, Mas.” Sarah kini kembali takut melihat kemarahan suaminya, padahal sebelumnya, wanita itu tidak pernah merasakan hal itu lagi setelah dia menyadari cintanya terhadap Wisnu.

“Saya udah pernah bilang, jangan dekat-dekat dengan Reno. Tapi apa yang kamu lakukan? Pria itu bahkan memegang tanganmu! Kamu lupa udah punya suami?” Sarah tidak mengerti kenapa Wisnu sangat marah kepada dirinya. Sarah yakin kalau sang suami tidak mungkin cemburu karena dia tahu bahwa laki-laki itu hanya mencintai wanita lain.

Wisnu makin menunjukkan amarahnya. Dia mencekal kedua lengan Sarah. Wanita itu merasa kesakitan hingga mengeluarkan air mata. Wisnu pun akhirnya menjauh dari Sarah, dia mengepalkan tangan lalu memukul dinding.

Sarah belum pernah melihat kemarahan sang suami seperti saat ini. Dia tidak mengerti kenapa laki-laki itu menunjukkan reaksi yang berlebihan hanya karena dirinya berbicara dengan Reno. Wisnu bahkan mampu melukai dirinya sendiri.

Wisnu melampiaskan kekesalannya dengan memukul dinding beberapa kali hingga tangannya mengeluarkan darah. Sarah tidak kuasa menyaksikan orang yang dia cintai terluka seperti itu. Dia pun mendekati suaminya tersebut.

“Cukup, Mas!” Sarah meraih tangan Wisnu.

“Ini yang kamu inginkan dari saya?” Wisnu memegang dagu sarah menggunakan tangan kirinya.

“Nggak, Mas.” Sarah tidak mampu menahan bening kristal dari pelupuk matanya agar tidak jatuh. Saat ini, dia menangis bukan karena Wisnu memarahinya, tetapi dia tidak kuasa melihat tangan sang suami yang terluka.

“Kamu itu hanya milik saya. Jadi, jangan coba-coba dekat dengan pria lain. Ngerti?”

“Iya, Mas.” Wisnu pun menjauhkan tangannya dari dagu Sarah.

Sarah meminta Wisnu duduk di tempat tidur, sedangkan dia segera mengambil obat yang ada di laci lemari pakaian. Sebelum mengobati luka sang suami, Sarah terlebih dahulu mengambil air dari kamar mandi lalu membersihkan darah yang keluar dari tangan Wisnu.

Kini, darahnya sudah bersih. Sarah pun mengolesi tangan Wisnu dengan obat sambil meniupnya lalu melilitkan perban di sekitar luka tersebut. Wisnu merasa heran melihat sikap sang istri yang tetap berbuat baik terhadap dirinya.

=================

Nova Irene Saputra

Ada apa dengan hati Wisnu?

| Like
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Makna Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Panik

    🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Sebatas Kenangan

    🏵️🏵️🏵️ “Ada perlu apa ke sini?” tanya Wisnu dengan nada tegas. Sarah bingung melihat sikap sang suami. Dia juga tidak mengenal pria yang kini ada di depannya. Laki-laki yang merupakan tamu di rumah Wisnu itu pun segera berdiri, kemudian menyerahkan sepucuk surat kepada masa lalu istrinya tersebut. Wisnu awalnya tidak memberikan respons, tetapi karena mendapat isyarat dari Sarah, dia akhirnya menerima surat itu. “Itu mewakili permintaan maaf Sandra. Semoga kalian bersedia memaafkan almarhumah istri saya.” Wisnu kembali terkejut mendengar pengakuan laki-laki yang berdiri di depannya. Wisnu pun akhirnya mulai membaca surat yang telah dia terima. Sebelumnya, dia meminta asisten rumah tangga membawa Wira memasuki rumah. Isi surat itu menjelaskan bahwa Sandra meminta maaf atas apa yang pernah dia lakukan. Sandra mengaku tidak pernah memiliki niat sedikit pun untuk mengusik kehidupan rumah tangga Wisnu. Tujuan wanita itu hanya satu, dia berharap agar Wisnu menyadari perasaannya terhad

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kebenaran

    🏵️🏵️🏵️ “Sebelum mereka jadian, Reno mengatakan langsung padaku kalau dia mencintaimu. Saat itu, aku sangat marah padanya.” Wisnu kembali memberikan penjelasan kepada Sarah. “Saya berharap semoga hubungan kalian kembali akur seperti dulu lagi.” Sarah berharap agar keharmonisan antara Wisnu dan Reno kembali terjalin. “Iya, Sayang. Itu pasti.” “Terus, cowok yang ngantar saya ke kampus waktu magang namanya Rey. Dia udah sering ngungkapin perasaannya, tapi selalu saya tolak.” “Terima kasih karena kamu menolaknya. Berkat penolakan itu, akhirnya gadis ingusan yang telah bersemayam dalam hatiku, kini mendampingi hidupku. Aku sangat mencintaimu, Bidadariku.” Wisnu pun mencium puncak kepala Sarah. “Kenapa Mas kembali menyebut saya anak ingusan?” Sarah sedikit kesal terhadap Wisnu. “Eh, ternyata sekarang bukan anak ingusan lagi, tapi udah punya anak. Anaknya sekarang berusia empat bulan. Tampan banget.” Wisnu menyunggingkan senyumnya. Wisnu sangat bahagia karena dirinya telah berhasil

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kejujuran

    🏵️🏵️🏵️ “Nanti aku pasti ceritakan.” Wisnu mencium tangan istrinya. “Aku mandi dulu, ya, Sayang.” Wisnu pun beranjak menuju kamar mandi. Rasa penasaran akhirnya menghampiri Sarah. Wanita itu merasa kalau Wisnu kini menyembunyikan sesuatu. Namun, Sarah berusaha untuk yakin kalau sesuatu yang belum dia ketahui saat ini, bukan hal serius yang akan mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Wisnu. Sarah juga yakin kalau Wisnu yang dulu dan sekarang sangat berbeda. Dia percaya kalau sang suami benar-benar telah berubah dan kini sangat mencintai istri dan anaknya. Sarah berusaha berpikiran positif. 🏵️🏵️🏵️ Hari ini, keluarga Wisnu tampak sangat bahagia. Pak Wildan dan Bu Siska sangat bersyukur karena putri bungsu mereka telah menemukan sang pujaan hati. Dia tidak lain adalah Jessy. Wajah wanita itu terlihat berseri-seri bersanding dengan Kevin di pelaminan. Wisnu dan Sarah menghampiri pasangan yang baru resmi menjadi pasangan suami istri tersebut. Wisnu tidak pernah menyangka bahwa

  • Melahirkan Anak untuk Bos Arogan   Kemesraan

    🏵️🏵️🏵️ “Saya nggak apa-apa, Mas?” Sarah tetap tidak ingin memberikan jawaban yang sebenarnya. Wisnu pun melepas pelukan lalu menangkupkan tangannya di kedua pipi Sarah. “Kalau memang nggak apa-apa, kenapa kamu nangis?” “Ini tangis bahagia, Mas.” Sarah menunduk karena tidak kuasa memandang wajah sang suami. “Aku perhatiin sejak kamu sadar, kamu tidak berani menatapku. Kamu lebih sering menunduk dan kadang memalingkan muka. Ada apa?” “Nggak apa-apa, Mas. Maaf, saya mau mandi dulu.” Sarah pun mengalihkan pembicaraan. “Dari tadi jawaban kamu itu aja. Kamu bersikap seolah-olah ingin menutupi sesuatu dari suamimu.” “Nggak, Mas. Maaf, saya mau mandi.” Sarah menggeser posisi lalu turun dari tempat tidur. Sebelum wanita itu melangkah, Wisnu pun meraih tangannya. “Tunggu, Sayang. Kita mandinya bareng.” Sarah terkejut mendengar keinginan Wisnu. “Nggak, Mas.” Sarah segera menarik tangannya dari genggaman Wisnu lalu masuk kamar mandi. Dia tidak pernah menyangka akan mendengar permintaa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status