Obelia tidak menginginkan perubahan dratis pada tubuh maupun penampilannya, jadi ia hanya mengubah potongan dan warna rambutnya, filler di bagian hidung serta pada warna kulitnya sehingga agak lebih gelap dengan bantuan sinar matahari dan sedikit sinar ultraviloet saat melakukan sauna. Ia telah berhasil melakukannya sejauh ini karena belum ada satupun yang mengenalinya, kecuali Jarvis.
Gelas kaca sloki dilemparkannya dengan keras ke kotak kaca sehingga tidak hanya kotak kaca yang pecah, meja kaca pun tak luput dibuat hancur berkeping-keping. Jarvis seketika mematikan siaran televisi, meraih kunci motor harley-nya dengan membiarkan serpihan-serpihan kaca yang berhamburan di lantai, meninggalkan kondisi kediamannya yang berantakan.Seorang pria berumur menghampiri seorang gadis yang sedang duduk-duduk sambil bercengkrama, "Hey, gadis seksi, mau berdansa denganku?" ajak pria asing itu pada gadis yang bernama Kaihena. Gadis itu memicingkan matanya."Ayolah, kDari balik partisi kediaman Maverick, Kendrick memerhatikan sudah beberapa kali tuannya tampak menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas sloki kaca lalu menegaknya sampai tandas.Kendrick melangkah mendekati Maverick berupaya mencegah ketika tuannya itu saat akan menuangkan kembali minuman beralkoholnya."Anda sudah terlalu banyak minum. Kurasa sudah cukup untuk hari ini, Tuan. Pelayan segera singkirkan botol-botol minuman beralkohol ini.""Sialannn!" pekik Maverick sambil meremukkan lalu membanting satu botol alkoholnya dengan keras.Berada di bawah pengaruh alkohol membuat Maverick dalam kondisi setengah mabuk. Tubuhnya goyah, bibirnya meracau tak jelas, langkahnya terhuyung-huyung saat akan bergerak menuju kamar pribadinya. Dengan sigap, Kendrick membantu Tuannya bangkit setelah melihatnya hilang kendali lalu terjatuh di lantai. Tangan Kendrick terjulur di bahu Maverick, berniat untuk memapah Tuannya dan mengantarkannya sampai kama
Di atas ranjang kamarnya, Maverick memejamkan matanya. Giginya gemeretak karena menggigil. Wajahnya memucat."Anda demam, Tuan. Sebaiknya beristirahat total hari ini. Pengadilan informal akan dilakukan besok, Anda tidak perlu mengkhawatirkan mengenai hal itu."Kendrick menyeduhkan air berwarna keungu-unguan yang didapat dari campuran bunga dan tumbuh-tumbuhan di atas cangkir yang akan diberikan pada Maverick. "Tegaklah minuman ini, Tuan, sebagai proses penyembuhan Anda."Maverick meneguknya, lantas disemburkannya ke wajah Kendrick. Kendrick hanya bisa mengusap-usap wajah dan kemejanya yang sudah basah."Cuih… minuman apa itu?! Cepat bawa pergi, aku tak sudi meminumnya lagi!"Kendrick mengangguk pelan."Anda mendapat mimpi apa semalam, Tuan?""Pertanyaan macam apa itu, Kendrick, kenapa kau menanyakannya?!""Ma-maaf gadis yang Anda tabrak itu, Tuan…""Iya, ada apa dengannya, Kendrick, cepat kata
Maverick merasakan langkah kakinya terasa begitu berat. Dirasakannya ada sesuatu dalam dirinya yang rasanya hampir meledak. Maverick menyeret kakinya makin cepat ke arah lift.Berdiri di dalam lift, Maverick merasakan ada gelenyar aneh dan rasa geli yang merambati sekujur tubuhnya. Aliran darahnya memacu semakin deras dan tanpa sadar ia pun mendesah. Maverick akhirnya menyadari jika penyebab keanehan dalam dirinya disebabkan oleh benda asing yang tercampur ke dalam minumannya."Brengsek! Siapa yang sengaja memasukkan obat perangsang ke dalam minuman yang kuteguk?!"'Ting'Lantai lift terhenti. Pintu lift otomatis terbuka. Sesosok wanita jelita bergaun merah panjang dengan potongan dada rendah dan belahan tinggi disekitar area paha segera masuk ke dalam lift. Sontak selaput mata Maverick tersihir oleh penampilannya meskipun dilihatnya langkah wanita itu tampak sempoyongan. Wanita berbibir ranum itu seketika menyandar manja ke tubuh Maverick. Tubuh wanita itu hampir saja roboh di lanta
"Halo?" sapa seorang pria di seberang telepon."Cepat cari informasi dan identitas wanita yang tidur denganku semalam di kamar hotel. Temukan wanita itu dimanapun ia berada. Cari di setiap sudut jalan dan periksa setiap CCTV yang terpasang. Kau harus bisa mendapatkan identitasnya kalau tidak gajimu bulan ini kupotong separuh!"Tanpa menunggu balasan dari asistennya, pria arogan itu segera mematikan sambungan teleponnya. Selaput mata Louise terpaku pada layar monitor yang menampilkan grafik-grafik dan angka-angka yang belum sepenuhnya dipahaminya."Perusahaan palm oil milik Ayah Anda seakan sudah tak ada harganya lagi. Perhatikan, nilai sahamnya sudah sangat anjlok, Nona." ucap Luther, asisten pribadi Ayah Louise."Kenapa itu bisa terjadi?""Seseorang telah dengan sengaja merekayasa nilai sahamnya, membuatnya tidak lagi likuid. Terjadi penyelewengan di intern perusahaan dan terancam berubah kepemilikan karena banyaknya trans
Freya turun dari ranjang rumah sakit lalu berpindah ke kursi roda dengan bantuan Hanna. "Aku sadar ia takkan pernah menjengukku.""Kau juga tak perlu lagi mengharapkan pria seperti Jarvis. Ia takkan pernah peduli padamu lagi."Freya tiba-tiba terperanjat. Di ambang pintu kemunculan seorang pria gagah yang sudah tak asing baginya."Freya." ucap si pria sambil merendahkan kepalanya."Ka-Kau datang untuk menjengukku?"Terdengar suara deheman yang memecah kesunyian."Ya, aku bersedia." "Tandatangani surat perjanjian itu.""Tentu… dan Anda akan langsung melakukan seperti yang Anda janjikan 'kan?""Secepatnya setelah kau menandatanganinya tapi jika kau melanggarnya, akan ada konsekuensi dan hukumannya.""Apa itu?""Membayar dua puluh kali lipat dari biaya yang akan kukeluarkan dan hukuman yang pasti tak terbayangkan di pikiranmu."Louise menorehkan tanda tangan di dokume
Terbangun dari tidur lelapnya, Maverick merasakan mual di perutnya dan pening yang teramat sangat di kepalanya. Semalam Maverick memang minum alkohol tapi itupun tak banyak hanya beberapa sloki kecil, ya hanya sekedar untuk menemaninya semalam. Meskipun ia minum alkohol lebih banyak dari semalam pun, ia tak pernah merasakan mual seperti saat ini. Tak tahan akan rasa mual yang semakin memuncak, Maverick segera menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya berkali-kali. "Sial!" Usai berkumur, ia merasakan mualnya mulai agak berkurang. Maverick melangkah kembali menuju ranjangnya dan duduk dengan lesu. Ia merasakan tubuhnya menjadi lemah akibat memuntahkan semua isi perutnya. Haruskah aku akan mati sekarang? benaknya.Maverick mengalami dilema, di satu sisi ia masih merasa agak mual tapi disisi lain, ia kelaparan dan butuh mengisi perutnya untuk membuat tubuhnya tak lemas lagi. Akhirnya, ia memutuskan untuk memanggil Kendrick dan memintanya untuk m
Maverick tak lagi dapat menahan hasratnya untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Ia hanya ingin mengisi perutnya dengan makanan yang super pedas detik ini juga. Ia pun segera menyampaikan hasratnya pada Kendrick agar memenuhinya. Kendrick dibuat semakin khawatir dengan permintaan Tuannya itu. "Ada apa sebenarnya dengan Tuan? kemarin tak biasanya minta yang masam-masam padahal sebelumnya Tuan sangat menghindarinya. Sekarang makanan yang super pedas padahal sebelum ini Tuan cenderung tidak terlalu suka segala jenis makanan yang pedas-pedas."Kenapa memangnya, Rick? Apa urusanmu?""Maaf, kurasa sebaiknya Tuan memeriksakan diri ke dokter pribadi Tuan, aku khawatir Tuan kena sindrom penyakit tertentu.""Apa katamu, aku kena sindrom?! Seenaknya saja ya mulutmu itu kalau menyumpahi aku. Kau pikir aku ini penyakitan?""Maaf, Tuan bukan begitu, kan tidak ada salahnya juga memeriksakan kesehatan diri.""Ah, sudahlah banyak bacot k
Sinar terik matahari telah perlahan meredup demi menyambut langit senja yang siap menjadi pengiring beberapa mobil mewah yang melaju mulus di tengah jalanan kota Seoul. Di kabin belakang salah satu mobil dengan interior mewah tengah duduk Maverick tanpa ada seberkas senyum yang ia tawarkan di wajahnya hanya ada dagu terangkat dan cara pandang yang selalu dingin khas Maverick sembari menatap foto Louise."Sungguh tak bisa diduga, kakak angkatku akan jadi istriku sebentar lagi." gumam Maverick setengah tak percaya."Tuan, maaf, terjadi kemacetan di depan, mungkin kita akan sedikit terlambat menuju ke gedung pernikahan.""Sudah terobos saja kemacetan itu.""Maaf, sepertinya mustahil, Tuan.""Brengsek!" umpatnya menyadari ia akan terlambat menghadiri pesta pernikahannya sendiri.Langit-langit membumbung tinggi di atas ditahan oleh pilar-pilar setinggi dinding. Potret-potret orang-orang penting sudah berdiri berjajar di luar gedung pe