Share

BAB 20. Bagas Terlalu Menggebu

Rani hanya mengangguk -angguk kepalanya dan duduk di atas kursi.

Jus alpukat yang aroma nya sangat menyergap hidung Rani, sudah di hidangkan oleh mba Pinem.

Dia terlihat menikmati jus alpukat itu..

"Mba temenin aku dong duduk di sini" Mba Pinem yang baru saja ingin pergi ke belakang di tahan oleh Rani untuk duduk di meja makan khusus majikannya itu.

"Loh serius Bu ngga apa- apa saya duduk disini?"

Tubuhnya masih terpaku berdiri di hadapan bangku yang mewah berwarna ke emasan.

"Loh memangnya ada peraturan ya? pegawai tidak boleh duduk di meja makan?" kata Rani.

Mba Pinem tersenyum sedikit.

"Sudah lah duduk saja mba.. aku ngga mau di tinggal sendirian" wajah nya memohon bibirnya manyun, tapi menjadi tambah imut di lihatnya.

"Iya iya Bu.. heheh pantas saja pak Bagas setelah menikah banyak berubah ya Bu.. aku yakin perubahan itu pasti datang dari pasangan nya juga" kata mba pinem sambil mendudukkan tubuhnya di kursi mewah itu yang biasanya hanya dia lap - lap dengan kain.

"Hmmm... omon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status