Melamar Kerja Malah Dilamar CEO Tampan

Melamar Kerja Malah Dilamar CEO Tampan

last updateLast Updated : 2024-07-24
By:  Yani AZMOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
24Chapters
646views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

"Ini untukmu" pak Bagas menyodorkan sebuah coklat di atas meja kerja Rani. "Kalau bisa jangan panggil bapak dong, 2 hari lagi kan kamu akan jadi istri ku" kata pak Bagas sambil duduk menyender di kursi. Rani hanya melirik dan tersenyum sedikit. Cara pak Bagas menyatakan cintanya setiap hari memang selalu tidak terduga. Terlalu banyak hal yang membuat Rani harus berpikir berkali-kali jika ingin menolak cintanya pak Bagas. Seorang CEO tampan dan kaya yang menjadi idola para wanita di sebuah perusahaan besar PT. Graha abadi, ternyata hatinya terpikat kepada seorang karyawan baru yang cantik dan pintar.

View More

Chapter 1

BAB 1. Bertemu Pria Aneh

"Aduh capek banget sih hari ini!"

Rani mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk meregangkan otot. Gadis muda blasteran Indonesia-Jepang dengan nama lengkapnya Naomi Maharani itu sedang mengerjakan tugas laporan keuangan.

Hari ini adalah hari pertama Rani kerja di PT Graha Abadi. Baru pertama kali masuk, Rani sudah mendapatkan banyak kerjaan.

Selain parasnya yang cantik jelita, Rani juga gadis muda yang pintar dan teliti. Dia bekerja cukup serius di hari pertama, sampai tak terasa, eh udah jam makan siang saja.

Rani melirik ke arah jam dinding, Jam menunjukkan pukul 13.35 WIB. "Hah! sudah setengah 2 siang, pantas saja cacing-cacing diperut ku mulai memberontak. Saking seriusnya aku bekerja sampai lupa jam makan siang." gumam Rani sendirian.

Rani mulai menutup laptop nya untuk mencari makan siang. Pas sekali saat Rani membuka pintu ada seseorang pria tampan yang lewat tepat di depan ruangannya.

Dari belakang sini, Rani melihat tubuh pria itu tinggi kira-kira 180 sentimeter. Bahunya lebar dengan dada yang cukup bidang. Rambutnya yang tertata rapi, dan memiliki brewok tipis di sekitar pipi dan dagunya. Pria itu terlihat maco sekali.

Rani juga mencium aroma yang harum ketika dia lewat tadi.

Rani terpaku dengan ketampanan dan keharuman pria tersebut. Tapi baru ingat pas perutnya bunyi.

“Omong-omong, aku belum tau kantin di mana.” Setelah ingat, Rani mengejar pria itu. “Hei, Mas maaf tunggu!”

Pria itu berhenti dan menoleh. Wajahnya sangat datar.

“Maaf, Mas, mau tanya kalau kantin sebelah mana ya?" tanya Rani mengabaikan tatapan tajam pria itu.

Pria itu menoleh dengan kaku, tatapannya dingin, tanpa ada senyum, dan tanpa ada jawaban pula. Pria itu malah melenggang berjalan lagi tanpa menghiraukan pertanyaan Rani.

"Loh, kok ngga dijawab? " Rani merasa tertegun dengan sikap pria tersebut.

Rani membuntuti pria itu dari belakang, Rani jadi merasa sebal mengapa dia tidak menjawab pertanyaannya.

Di sisi lain Rani memang orang yang sangat penasaran tentang hal apapun, tak terkecuali saat posisi seperti itu.

Saat Rani mengejarnya, tiba-tiba pria itu belok ke arah kanan dengan sedikit cepat.

"Maaaasss!" teriak Rani spontan dari belakang takut ketinggalan.

Pria dengan kaki yang jenjang dan tinggi membuat langkahnya terlihat cepat. Rani sampai berlari kecil untuk menjangkaunya.

Setelah hampir dekat Rani spontan menarik lengan baju pria tersebut. "Mas tunggu! aku tanya gak di jawab sombong banget sih" kata Rani sambil membolakan mata ke arah wajah pria tampan itu.

Rani mulai merasa emosi di campur dengan perut yang sudah keroncongan. Rani memang cukup berani untuk hal-hal seperti ini, apalagi Rani merasa tidak dihiraukan.

Pria itu hanya menunjuk dengan bibirnya ke arah belakang kepala Rani yang lebih pendek. Dengan bibir yang merah merona membuat Rani jadi salah fokus.

Rani mengernyitkan dahinya, dan menoleh ke arah belakang "ohh.. itu dia kantinnya" gumam Rani.

Wajah Rani langsung berbinar melihat kantin dibelakang nya, seperti sudah menemukan harta Karun.

Belum ada satu menit saat Rani menoleh kembali, pria itu sudah berjalan agak jauh dari tempat Rani berdiri.

"Loh sudah jalan aja itu orang, aku sampai ngga sempat bilang terima kasih! orang apa bukan sih!" Rani bergumam sendirian.

Tanpa memperdulikan pria itu lagi, Rani langsung menuju kantin dan memesan makanannya.

Rani makan sendirian di kantin itu, dalam waktu kurang dari 60 menit Rani sudah selesai makan.

Dia belum mempunyai teman di hari pertamanya kerja, di ruang kerjanya pun Rani hanya seorang diri.

Setelah selesai dan mencuci tangan, Rani langsung bergegas menuju ruang kerjanya.

Saat dalam perjalanannya kembali keruangan, sebuah pesan masuk ke ponsel Rani. Itu pesan dari Pak Riko, HRD kantor ini.

"Rani, tolong ke ruangan CEO ya sekarang!"

Rani langsung membalas pesan dari pak Riko dan bergegas balik arah mencari ruangan CEO yang pak Riko maksud.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
24 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status