Share

24

Bagian 24

PoV Lestari

            “Ayo, cepat! Jangan cengeng, Tari! Hidup kita ini sudah susah, jangan ditambah susah lagi dengan laki-laki seperti pacarmu itu!” Rizka benar-benar menarik tanganku. Dia bahkan tidak mempedulikan tangisku yang semakin membanjir. Helm yang kukenakan bahkan dia yang melepaskannya.

            Sambil berurai air mata, langkahku terus dipimpin oleh Rizka masuk ke ruang IGD. Rasanya aku sangat malu. Terlebih ketika berpasang-pasang mata tertuju padaku.

            Di dalam ruangan yang berisi tiga buah bilik bersekat korden warna hijau yang tak ada pasiennya sama sekali, kami berjalan terus ke arah pojok kanan ruangan, tepatnya pada meja yang ditempati oleh tim medis maupun paramedis yang berjaga.

        &n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurde Arma
Kena batunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status