Share

Bab 107

Penulis: Amrita
Dalam rekaman itu, sang wartawan kembali bertanya pada Jojo, "Menurutmu, apa tujuan mama kamu mengikuti kompetisi matematika?"

Jojo menjawab, "Dia ingin terkenal! Dia ingin uang, dia ingin merebutku dari Papa! Dia mau ambil aku! Lalu menggunakan aku untuk memeras Papa agar dia dikasih uang lebih banyak lagi!!"

Suara anak kecil yang polos dan lugu itu bagaikan ribuan jarum yang menusuk tubuh Wanda, menimbulkan rasa sakit yang halus tapi menyiksa.

Sesaat, Wanda merasa benar-benar kehilangan arah.

Dulu Jojo adalah anaknya, kelemahannya sekaligus tameng pelindungnya, anak laki-laki yang pernah berbagi detak jantung dengannya.

Bagaimanapun juga, Jojo adalah darah dagingnya sendiri. Hanya dengan satu gerakan kecil, dia bisa melukai Wanda dengan dalam dan menghancurkannya dengan mudah!

Wajah Wanda pucat seperti kehilangan darah, bola matanya gelap pekat seperti lubang hitam yang tak mampu ditembus cahaya.

Dalam rekaman itu, wartawan kembali bertanya pada Jojo, "Dik Jojo, ada lagi yang ingin k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Annisa Rahmiatul
ya gimana, anak dan bapak 11 12
goodnovel comment avatar
Rina Dwi
masa iya si harvey dungu akan diam aja dgn kelakuan anak kesayangnnya yg berulah kurang ajar ke Wanda..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 350

    Begitu Harvey menangkap lengan Irfan, dia langsung merasakan bahwa tulang Irfan agak kurus dan lemah. Seketika itu juga, rasa tidak suka terpancar dari mata Harvey.Bagaimana mungkin bajingan kurus seperti ini memiliki kualifikasi untuk menyentuh wanitanya?"Harvey! Apa yang kamu lakukan?" teriak Wanda dengan suara rendah. Dia berusaha menepis tangan Harvey yang memegang lengan Irfan."Lepaskan tanganmu!"Ketika Harvey melihat Wanda melindungi Irfan di belakangnya, amarah yang tak bisa dijelaskan menyerbu otaknya. Dia melepaskan lengan Irfan dengan pandangan merendahkan, lalu bertanya dengan penuh nada tidak terima pada Wanda."Kenapa kamu selalu bersama dengan pria lemah seperti ini? Orang ini sama seperti Andre si bajingan itu. Dia begitu lemah, bahkan masih memerlukan perlindunganmu!"Harvey merasa sangat marah.Wanda membalas dengan kesal, "Aku memang menyukai yang seperti ini!"Pria itu membelalakkan mata, menatap Wanda dengan tatapan tidak percaya.Bukankah Wanda seharusnya menyu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 349

    "Kamu diakui kembali oleh keluarga Jinata, sehingga ini membuat Giana nggak bisa mengadopsimu melalui prosedur resmi. Setelah itu, dia mengetahui kalau kamu sudah menikah. Dia ... benar-benar kehilangan minat terhadapmu," ujar Irfan.Wanda tidak menyangka ada hal seperti itu yang terjadi di negeri asing."Siapa kekuatan yang terus menghalangi Giana itu?" tanya Wanda.Irfan menggelengkan kepala. "Sampai sekarang, Bu Giana juga nggak tahu siapa mereka sebenarnya."Dalam mata Irfan yang jernih, muncul kilat keseriusan. "Aku selalu merasa kalau kekuatan itu melindungimu."Wanda juga merasa demikian, jadi dia bertanya lagi, "Apakah kamu pernah menceritakan pengalaman masa laluku pada Giana?"Irfan menggeleng dengan bingung. "Dia berkali-kali menanyakan tentang dirimu secara nggak langsung, tapi aku nggak membocorkan sedikit pun tentangmu. Aku mengatakan pada Bu Giana kalau aku datang ke Maraka karena benar-benar sudah berpisah jalan denganmu."Wanda berpikir, lalu berujar, "Kurasa Giana seh

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 348

    "Irfan!"Begitu Sasha melihat Irfan, matanya langsung berbinar. Dia melompat-lompat menuju Irfan.Seluruh hati Irfan tertuju pada Wanda. Napas panas mengalir dari hidungnya."Irfan, aku sangat merindukanmu!"Suara lembut Sasha terdengar, membuat Irfan langsung berjongkok. Ketika melihat Sasha mengenakan kostum pertunjukan, dia melepaskan jaketnya, lalu memakaikannya pada Sasha."Sasha sangat cantik."Dia memperhatikan rambut Sasha yang sedikit berantakan, lalu mengulurkan tangan untuk merapikannya.Wanda berjalan menuju Irfan, lalu berkata, "Kamu sudah kembali."Minggu lalu, Irfan tiba-tiba harus pergi ke luar kota karena ada urusan mendesak. Sebelum pergi, dia hanya mengatakan akan segera kembali.Wanda tidak bertanya secara rinci tentang apa yang akan dilakukan Irfan, hanya menunggu bersama Sasha sampai dia kembali.Tanpa diduga, begitu Irfan kembali ke Kota Jinggara, dia langsung datang ke sekolah.Ketika Giana berada selangkah dari Irfan, dia berkata, "Terima kasih atas kerja keras

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 347

    Di mata Giana hanya tersisa emosi yang dingin. Dulu dia memberikan 40 miliar kepada Wanda, lalu menendangnya keluar. Kini ketika dia ingin mengundang Wanda kembali, Wanda langsung meminta 4 triliun.Namun, Giana tahu bahwa apa yang diinginkan Wanda jauh lebih besar dari 4 triliun.Tawa rendah mengalir dari tenggorokan Giana. Dia sudah berpengalaman di medan perang bisnis. Bukannya dia tidak pernah bertemu dengan mitra kerja sama atau pesaing yang ingin membuatnya mengeluarkan dana besar-besaran.Di hadapan Wanda, Giana masih tetap tenang dan terkendali. "Nona Wanda, kamu sama sekali nggak memahami pasar. Aku bisa membagi 70% keuntungan untukmu. Tentang masalah investasi modal, itu harus melalui persetujuan dewan direksi ...."Wanda berkata padanya, "Kalau kamu nggak menyerahkan seluruh proyek padaku, aku nggak akan bekerja sama denganmu.""Omong kosong!" Giana mengeluarkan suara rendah. Belum pernah ada orang yang berani merebut potongan daging gemuk yang besar langsung dari mulutnya.

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 346

    Wanda berkata dengan nada tegas, "Bu Giana menyesal karena terlalu cepat memutuskan hubungan denganku.""Wanda! Kamu memanipulasi data yang kamu berikan padaku!" Suara Giana berubah menjadi dingin, bahkan tatapannya sangat menekan.Hawa dingin memancar dari tubuhnya, tetapi Wanda yang duduk di samping tidak meliriknya sedikit pun.Wanda tertawa mengejek. "Bagaimana mungkin aku memanipulasinya? Tim di bawah Bu Giana saja yang nggak kompeten.""Bu Giana membuang orang lain setelah mendapatkan yang diinginkan. Kamu juga sudah rugi 200 miliar, 'kan?"Giana menyilangkan kedua tangan di dadanya. Kukunya yang terawat dengan baik memancarkan warna pink muda yang menawan.Ketika mendengar perkataan Wanda, dia sedikit mengernyitkan kening.Wanda sudah memperhitungkan ini sejak awal. Tanpa dirinya, Quantum Tech milik Grup Lukita akan rugi lebih dari 200 miliar.Wanda bahkan mengetahui dengan baik bahwa ketika Quantum Tech mengalami kerugian 200 miliar, Giana akan datang mencarinya.Ketika memikir

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 345

    Wanda membuat gerakan mengundang kepada Giana, lalu keduanya duduk di sudut yang sepi di aula.Kiara menutupi wajahnya yang merah, bengkak dan panas, lalu menatap tajam ke arah Wanda dan Giana.Shelia bertanya dengan ketakutan, "Apakah Bu Giana itu orang yang sangat berpengaruh?"Kiara tertawa dingin. "Kalau dia ingin membunuhmu, itu akan semudah menginjak semut!""Ah!" Shelia menarik napas dingin, pupil matanya bergetar di dalam rongga matanya. Ketika mengingat dirinya baru saja menyinggung Giana, kedua kakinya gemetaran tak terkendali.Shelia mencengkeram lengan Kiara dengan penuh ketakutan. Seluruh tubuhnya lemas seperti mi, hampir ambruk."Bu Kiara, bisakah kamu ... berbicara baik tentangku di hadapan Bu Giana? Orang biasa sepertiku sama sekali nggak mengenalnya, jadi aku nggak sengaja menyinggungnya," kata Shelia.Kiara menepis tangan Shelia yang menyentuh lengannya dengan tatapan merendahkan. Kemudian, Kiara menyeringai, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, "Aku bahkan nggak b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status