Share

Bab 7

Author: Amrita
Wanda menyodorkan pulpen pada Harvey untuk tanda tangan.

Nadya membuka matanya lebar-lebar, tak bisa menyembunyikan harapannya.

Melihat Harvey menandatangani surat cerai itu, Nadya diam-diam merasa senang.

"Kak Wanda, kamu terlalu berlebihan! Kalau aku punya suami seperti Harvey, mungkin tiap malam aku akan tertawa dalam mimpi."

Wanda menatapnya sambil tersenyum sinis. "Lihat tuh mukamu, kayaknya sudah nggak sabar banget."

Harvey melemparkan surat cerai yang sudah ditandatanganinya ke Wanda.

"Boleh saja ribut, tapi kenapa kamu malah menyerang Nadya?"

Dia tidak ingin meladeni Wanda lebih lanjut. Suaranya melembut saat dia berkata pada Sasha, "Kalau kamu mau pulang, kapan saja bisa telepon Papa."

Sasha menoleh ke arah Harvey tanpa berkata apa-apa, hanya menggenggam tangan Wanda dengan erat.

Pandangan pria itu dingin dan tidak peduli saat melihat Wanda.

"Sasha adalah anakku, dia bisa pulang kapan saja, tapi kalau kamu yang ingin kembali ... nggak akan semudah itu!"

Harvey duduk seperti de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indriyati yati
kalo kasih iklan jangan yang asal kenapa
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
si Wanda goblok msh berharap sama anak yg tdk menginginkannya. sampah emg wanita kayak gini
goodnovel comment avatar
Dwi Krisyanti
ngk suka ama jojo...emang ada seorang anak sikapnya kaya gitu ke ibu kandung nya..?.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 561

    Andre menutup pintu kamar tidur dengan lembut, tetapi tidak langsung pergi.Pria itu bersandar pada papan pintu yang dingin, berdiri diam dalam kegelapan selama beberapa detik, baru akhirnya mengangkat tangan dengan agak gelisah untuk melonggarkan kerah bajunya.Di udara seolah masih tersisa aroma lembut dari tubuh Wanda, bercampur dengan uap air hangat yang mengepul dari handuk panas, diam-diam menyelimuti ujung hidung Andre.Pria itu berbalik, lalu berjalan menuju jendela besar di ruang tamu.Di luar jendela ada pemandangan malam kota yang gemerlap. Ribuan lampu rumah bagaikan bintang-bintang yang berserakan. Namun, semua itu tidak mampu menerangi pikiran Andre yang kacau pada saat ini.Dia mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya, mengambil sebatang, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Namun, gerakannya berhenti saat menyentuh korek api.Andre menoleh untuk melirik pintu kamar tidur yang tertutup rapat. Akhirnya, dia memasukkan kembali rokok yang belum dinyalakan ke dalam kotak, lalu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 560

    Andre mempertahankan postur tubuhnya yang agak kaku, tidak berani bergerak sedikit pun hingga napas orang dalam pelukannya kembali menjadi stabil. Seolah gerakan tadi hanyalah perilaku tidak sadar dalam tidur. Baru pada saat itulah Andre meluruskan pinggangnya dengan sangat perlahan, menggunakan kakinya untuk menutup pintu mobil dengan lembut, lalu menggendong Wanda menuju lift.Wanda sangat ringan.Andre mendesah dalam hati. Wanita dalam pelukannya ini bagaikan sehelai daun gugur. Andre hanya perlu mengeluarkan sedikit tenaganya untuk mematahkan wanita di pelukannya ini.Darah panas mengalir deras dalam tubuh pria itu. Dia sedang menekan dorongan paling primitif.Tubuh Wanda jelas sangat ringan. Bagi pria yang sudah bertahun-tahun mengangkat beban 40 kilogram, menggendong Wanda dengan satu tangan saja sudah lebih dari cukup.Namun, keringat muncul di wajah Andre.Andre melangkah memasuki lift, mengira cahaya di dalam lift akan membuat Wanda terbangun.Pandangan Andre tertuju ke bawah,

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 559

    Wanda hanya tersenyum. "Arah analisismu benar."Andre berkata, "Berarti tebakanku nggak sepenuhnya benar."Wanda berkata, "Aku baru saja menganalisis data intranet, data internal perusahaan. Semua data ini dikirim ke pusat Grup Lukita, Giana terus memantau data Quantum Tech. Di sisi lain, kalau seseorang nggak memiliki otoritas tinggi seperti Giana, dia hanya bisa menggunakan cara sedikit demi sedikit membawa keluar dokumen Quantum Tech dari perusahaan."Lampu di dalam mobil mati, hanya ada cahaya dari luar menyinar ke wajah Andre sehingga wajahnya ada cahaya yang memesona.Saat mobil berhenti karena lampu merah, Andre menoleh melihat ke arah Wanda yang di sampingnya.Andre tidak melihat ada perasaan cemas atau lelah dari samping wajah Wanda.Andre pun tertawa sambil berkata, "Kamu pasti merasa senang.""Bukankah ini baru menarik?" tanya balik Wanda kepadanya. "Dalam jangka panjang meneliti data adalah hal yang membosankan. Aku tahu Giana akan mempersulitku, tapi tak disangka akan ada

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 558

    Wanda mengangkat alis ke arah Andre. Ujung matanya terangkat seolah memiliki daya tarik tersendiri, bagaikan mawar harum yang mekar di malam hari, meninggalkan warna cerah yang hidup di dalam pupil mata orang lain."Maaf." Wanda tersenyum sambil menjelaskan, "Aku tahu kalau kamu ingin membantuku, tapi bagaimanapun juga, ini adalah urusan internal Quantum Tech. Aku terbiasa menggunakan orang-orangku sendiri untuk menyelesaikannya."Andre menanggapi, "Wanda, kata-katamu memang benar. Lagi pula, aku belum menjadi orangmu."Kedua staf yang menunggu di samping berharap bisa membenamkan wajah mereka ke dada.Apakah Andre tahu apa yang sedang dia katakan?Apakah mereka baru saja mendengar informasi yang luar biasa?Ternyata putra kesayangan keluarga Setiadi yang terkenal di Kota Jinggara ini belum bersama dengan bos mereka?Meski kedua staf ini selalu mengawasi monitor di ruang kontrol sejak mulai bekerja, mereka tidak pernah melewatkan satu pun gosip tentang presdir mereka.Wanda melirik And

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 557

    "Apa kamu ingin melakukan pencarian menyeluruh?" tanya Andre.Wanda mengoperasikan mouse dengan satu tangan, serta memeriksa rekaman kamera pengawas dari waktu yang lebih awal."Untuk menangani seekor tikus kecil, kita nggak perlu membuat keributan besar. Kalau mereka bisa meretas sistem pengawasan di tiga lantai seperti ini, di belakangnya kemungkinan besar ada tim yang mengatur," ujar Wanda.Kedua petugas keamanan yang ada di samping masih merasa sedikit bingung."Bu Wanda, apa yang sebenarnya terjadi?"Mereka tidak begitu memahami percakapan antara Wanda dan Andre. Mereka adalah orang-orang yang secara khusus bertugas mengawasi kamera pengawas di perusahaan. Tentu saja mereka juga memahami beberapa kode pemrograman.Mereka menganggap diri mereka lulusan jurusan komputer dari universitas terkemuka, jadi bekerja mengawasi kamera pengawas di Quantum Tech sudah benar-benar membuang bakat mereka. Bahkan satu jam yang lalu, mereka masih mengeluh tentang nasib karier mereka yang tidak beru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 556

    "Kamera pengawas nggak mungkin akan dimatikan." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Wanda.Andre mengangkat bahu, matanya yang dalam seperti rubah itu menatap Wanda dengan senyuman.Wanda merasakan ada yang tidak beres. Dia mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi yang dia buat untuk perusahaan, lalu menekan tombol. Semua pintu keluar gedung perusahaan yang belum tertutup mulai menjalankan program penutupan.Wanda menekan tombol lantai tiga di dalam lift.Ruang pengawasan berada di lantai tiga. Andre menemani Wanda masuk ke dalam ruang pengawasan. Petugas keamanan yang sedang bertugas di ruang pengawasan menatap Wanda dengan bingung.Petugas keamanan itu menatap wajah Wanda, terdiam sejenak, baru kemudian bertanya, "Bu Wanda? Kamu masih di perusahaan, ya."Petugas keamanan di ruang pengawasan tidak pernah bertemu dengan Wanda secara langsung. Namun, mereka telah mendapatkan pelatihan saat masuk kerja, sehingga bisa mengenali wajah sebagian besar petinggi perusahaan.Wanda ber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status