Share

Bab10.

Author: Edi
last update Last Updated: 2021-08-30 15:07:43

 Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat  cerah..

Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.

Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy  yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..

Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena dia teman dekatnya Tante Lisa,.dan tidak ada rasa curiga sedikitpun kalau akan tega melakukan hal yang biadap dan cabul ke padanya.demikian pula Tante Lisa yang tidak mengira kalo pria yang ia pacarri ternyata lelaki brengsek..dan sekarang telah mendekam di tahanan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Tiga bulan kemudian...seiring bergantinya hari melin mulai melupakan kejadian itu dan terus  menyibukkan diri dengan aktipitasnya bekerja sebagai sekretaris pak Hendra.

Tante Lisa sangat senang melihat keponakannya yang tegar dan tidak mudah prustasi setelah kejadian itu..dia melihat melin makin dewasa dan kini lebih hati hati dalam menjaga diri.

Hubungan melin dan Rian pun semangkin dekat dan terlihat kecocokan di antara mereka berdua semangkin kuat dan messra.mereka saling memberi sport satu diantara lainnya.baik sewaktu di kantor maupun di jam luar kantor..singkat cerita mereka sepakat untuk membina rumah tangga menyatukan cinta mereka dengan ikattan perkawinan.

  Tante Lisa pun mendukung dan merestui niat mereka yang ingin membina rumah tangga secepatnya karena ia berpikiran supaya ada orang yang bisa melindungi dan menyayangi melin dengan baik,karena .semenjak ke dua orang tua Melinda tiada Tante Lisa belum bisa melindungi Melinda seratus persen Tante Lisa melihat semua itu ada pada diri Rian yang penyabar dan sangat sayang kepada Melinda keponakannya.

Begitu juga dengan bos dimana mereka bekerja yaitu pak Hendra yang dari awal menyaksikan hubungan Melinda dan Rian yang sangat serasi dan kompak sewaktu menjalankan tugas mereka..ia sangat mendukung niat kedua setap pribadinya itu agar segera membina rumah tangga dan tidak berlama lama berpacaran..bahkan beliaulah yang menanggung secara pribadi semua biaya di acara pernikahan Melinda dan Rian..mereka berdua seperti mendapat durian runtuh dan sangat berterimakasih sekali atas kebaikan bos mereka itu yang mau membantu semua biaya pernikahan mereka hingga selesai.

Di malam resepsi pernikahan Melinda dan Rian yang di rancang sederhana berjalan lancar..walau ada yang mengganjal di benak pikiran Melinda dan Tante Lisa malam itu karena tidak hadirnya orang tua dan keluarga Rian..acara tetap berjalan dengan hadirnya keluarga pak Hendra dermawan yang mengatasnamakan perwakilan keluarga Rian yang tidak bisa hadir di acara resepsi pernikahan Rian dengan melinda..dan pada akhirnya semua acara berjalan dengan lancar dan merekapun resmi menjadi pasangan suami istri yang sah.

Malam itu mereka berdua menyatukan ci..nta kasih yang selama ini mereka bina.. Rian dengan perkasa dan mesrah menyelesaikan tugasnya dengan sempurna..begitu juga dengan melin yang dengan kemampuan sebisanya melayani suaminya dengan penuh cinta..mereka berdua merasa puas sampai pada akhir mencapai klimaks secara bersamaan.

Dengan penuh kasih sayang mereka berpelukan seakan tidak mau di pisahkan lagi untuk selamanya.

                    

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Melinda   Bab66

    Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak

  • Melinda   Bab65

    "Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga

  • Melinda   Bab64

    Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t

  • Melinda   Bab 63

    Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m

  • Melinda   Bab 62

    Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&

  • Melinda   Bab 61

    "Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status