Sebagai sekretaris pribadi yang baru.. belum banyak yang melin ketahui tentang pekerjaannya..untung aja ada Rian ajudan sekaligus merangkap supir pribadi pak Hendra yang selalu membantu dan memberi arahan arahan ke padanya apa saja yang harusnya melin kerjakan..kerja sama mereka berdua semangkin hari semangkin kompak dan karna selalu dekat dan selalu bersama dalam membantu kerja bos mereka..melin dan Rian sama sama timbul rasa suka di hati mereka..dan pada suatu hari Rian beranikan diri mengungkapkan perasaannya ke pada melin "Mel..aku mau bilang sesutu ke kamu.." Rian pegang tangan dan sambil menatap wajah melin..melin yang juga ada rasa suka ke Rian,menunduk dan merasa berbunga bunga hatinya ketika Rian memegang tangannya dengan messra..sambil berucap lembut"kamu mau bilang apa.."Rian masi pegang jari jemari melin yang halus sambil terus pandangi wajah melin..lalu beranikan diri berkata'"mel..aku suka dan sayang ke padamu..maukah kamu jadi pacarku..?."
Melin merasa berbunga bunga hatinya mendengar Rian berkata demikian..dari hatinya yang paling dalam dia merasa bahagia yang tiada terkira saat itu..dia beranikan diri menatap mata Rian dalam dalam..melin melihat ada ketulussan di sana..dan tanpa berucap sepatah kata..melin lalu anggukkan kepala tanda dirinya menerima cinta Rian ke padanya.. Rian merasa bahagia karna cintanya di balas oleh melin..lalu Rian kecup kening melin dan memeluk tubuh melin dengan mesra..melin pun hanya pasra saat Rian peluk dirinya..dia merasa berbunga bunga seperti terbang ke angkasa waktu itu..dan mendadak terdengar ketukkan dari luar mobil yang membuat. Rian segera lepaskan pelukannya..Rian dan melin terkejut dan baru sadar pada waktu itu mereka sedang berdua berada di dalam mobil pribadi pak Hendra..dan sedang menunggu pak Hendra yang lagi ketemu dengan kliennya di sebuah cape..saat ini rupanya pak Hendra sudah berdiri di samping mobilnya .Rian dengan segera keluar dari mobil dan dengan segera membukakan pintu mobil sambil berucap "maap pak saya terlambat sambut bapak..mari silakan masuk pak"..pak Hendra hanya tersenyum dan segera masuk kedalam mobil..sambil geleng geleng kepala tanda ia memaklumi apa yang di maksud anak buahnya itu.
Pak Hendra sudah lama memperhatikan kedua anak buahnya..dia tahu kalau Rian dan melin saling suka.apalagi tadi samar samar dirinya melihat Rian mengecup kening melin dan mereka saling berpelukan di dalam mobil..sesudah duduk di mobilnya pak Hendra berucap"kayaknya Uda jadian kalian berdua..ya..selamat ya..semoga kalian cocok dan berjodoh selamanya..
Melin dan Rian jadi merasa malu..karna bos mereka rupanya melihat apa yang barusan mereka lakukan di dalam mobil tadi..Rian yang menjawab"makasi pak atas doanya.tapi saya mohon maap ya pak atas kejadian tadi..saya janji tidak akan mengulangi lagi perbuatan kami tadi di dalam mobil bapak lain hari..""tenang aja,bapak juga perna muda seperti kalian"sambil tertawa..Rian dan melin sama sama tersenyum melihat bosnya yang baik dan tidak pemarah itu.
Sesampai di rumah pak Hendra menyuruh agar Rian antarkanmelin sampai ke rumah tantenya yang agak jauh dari situ.melin pun merasa senang dengan kebaikan bosnya hari itu..dalam hatinya dia berucap "hari ini adalah hari yang bahagia dalam hidupnya."
Sore yang indah bagi Melinda terasa singkat begitu roda kendaraan yang membawanya telah sampai di halaman rumahnya.. Rian dengan semangat dan senyumnya yang penuh cinta segera turun dan membukakan pintu untuk kekasih yang ada di sampingnya itu..melin merasa berbunga bunga hatinya karena merasa di perlakukan istimewa oleh Rian yang sekarang sudah jadi kekasihnya..masi terbayang di mata melin kejadian barusan saat Rian mengajaknya makan malam berdua di sebuah restoran untuk pertama kalinya. Tidak banyak yang terucap soreh itu..sepanjang di perjalanan menuju restoran Rian pegangi jari jemari melin sambil menyetir mobil bosnya itu..begitu juga sesudah sampainya mereka di resto.. Rian kembali pegangi jari jemari melin yang halus itu dengan mesra seakan akan mengisyaratkan bahwasanya melin miliknya..sama halnya dengan melin saat itu..hatinya merasa berbunga bunga saat Rian memegangi jari jemarinya..saat itu melin merasa seperti memiliki tempat untuk menyandarkan perasaan cin
Sore menjelang malam itu mendadak langit mendung..dan tak lama kemudian gerimis pun mulai turun..melin yang tidak begitu memperhatikan pandangan om boy yang penuh birahi kepadanya terus melangkahkan kaki mendekati pintu rumah Tante Lisa..lalu mengeluarkan kunci serapnya dari dalam tas yang ia sandang di bahunya dan dengan segera masuk ke dalam rumah dan sengaja tidak mengunci dari dalam..Om boy yang semenjak tadi matanya penuh birahi melihat dan memperhatikan tubuh melin dari belakang ..mendadak timbul niat kotor terhadap keponakan kekasihnya itu.Diam diam om boy mengikuti melin dari belakang dengan menjaga jarak sambil matanya melihat kanan dan kiri karna takut nanti mendadak muncul Tante Lisa memergoki aksinya ini..Pelan pelan omboy masuk kerumah yang tidak di kunci dari dalam oleh melin yang mungkin tidak menaruh rasa curiga ke om boy kekasih tantenya itu.Omboy melihat melin sudah masuk ke kamarnya dan lagi lagi tidak menguncinya dari
Perlahan hujan mulai meereda,langit yang tadinya berawan hitam berangsur angsur mulai terlihat cerah..Malam Minggu itu terasa malam kelabu bagi hidup Melinda yang hampir saja ternoda kehormattannya..masi mengalir air mata melin sambil terisak menahan tangis trauma atas kejadian yang menimpanya barussan..,dengan ucapan lembut sambil membelai rambut melin yang masi acak acakan Tante Lisa mencoba menenangkan keponakannya itu.Tante Lisa merasa bersalah karena soreh itu dirinya tidak berada dirumah karena di ajak teman sosialita nya pergi ke mall untuk shopping..dia sangat terkejut sesampainya di rumah menyaksikan om boy yang tidak lain adalah kekasih hatinya hampir saja memperkosa Melinda keponakannya..untung saja dirinya sampai dirumah di saat detik detik perbuatan biadab omboy hampir menodai kesucian orang yang ia sayangi seperti anaknya sendiri..Mereka benar benar shock dengan kejadian ini..melin merasa om boy seperti pamannya sendiri karena
Dering alarm nyaring berbunyi ketika hari sudah menunjukkan pukul 07 00 pagi,agak tersentak Melinda menatap kearah jam alarm yang terletak di atas meja yang tak jauh dari tempat tidurnya,karena biasanya jam segitu dirinya sudah berangkat kerja .buru buru ia bangkit dari tempat tidurnya,namun mendadak terdengar suara lembut dari seorang pria"eaat Ndak usah terburu buru sayang,..ayo kita tidur lagi..hari ini kan kita masi cuti bulan madu..".ucapan pria yang tak lain suaminya itu menyadarkan nya bahwa dirinya dan Rian malam tadi baru saja meresmikan hubungan mereka menjadi pasangan suami istri.Melin merasakan 2 tangan yang kekar sedang melingkar di pinggangnya..dan tubuhnya sedang di peluk dari belakang..ia lalu memutar posisi badannya untuk berhadapan dengan Rian yang rupanya masi terpijing matanya namun bibirnya berucap seperti orang yang sedang mengigau..Melinda memperhatikan raut wajah suaminya yang begitu tampan dari jarak yang begitu dekat .lalu ia berucap"H
"tok tok tok.tok"tiba tiba terdengar suara kamar Melinda di ketok dari luar..lalu terdengar suara Tante Lisa memanggil"Melinda..Rian..sarapan sudah tersedia di meja makan..segeralah kalian berdua sarapan..entar ke buru dingin..Tante mau pergi ke pasar ada yang mau Tante cari"..rupanya Tante Lisa sudah menyiapkan sarapan dan bergegas pergi ke pasar tanpa menunggu Melinda dan Rian keluar dari kamar mereka.Mendengar panggilan Tante Lisa Rian dan Melinda yang sedang berpelukan karena baru menyelesaikan pertempuran ronde ketiganya..bergegas bangun dan Melinda mengajak Rian untuk segera mandi bersama.Baru saja Rian berdiri hendak menyusul Melinda yang sudah duluan masuk kekamar mandi mendadak terdengar suara berdering di handphone miliknya yang terselip di selimut tidur mereka.."halo"ucap Rian..tanpa memperhatikan nama siapa yang muncul di layar ponselnya."Halo selamat pagi tuan muda..bagaimana kabarmu pagi ini"terdengar suara pak Hendra Setiawan dari sana.rian seg
"Hay sayang..kenapa melamun..segeralah bersihkan dirimu di kamar mandi".tiba tiba terdengar suara Melinda yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah berderai dan hanya memakai handuk. .Rian jadi tersentak dari lamunannya yang masi memikirkan keadaan ayahnya.."Hmm..okelah sayangku..tadi barusan pak Hendra menelepon..katanya sore ini kita di undang kerumah beliau untuk makan malam"..ucap Rian pelan seperti kurang bersemangat."Ooooh jadi karena itu..yang membuat suamiku melamun..tak masalah..kita kan lagi cuti..jadi kalau bos mengundang..kapan saja kita bisa berangkat kan.."ucap Melinda yang belum tau apa sebenarnya yang jadi pikirran suaminya.Rian hanya anggukkan kepala lalu mendekati istrinya yang terasa harum sesudah mandi dan dengan cepat mencium pipi istrinya..lalu dengan senyum kemenangan ia masuk ke dalam bilik kamar mandi..Melinda tidak bisa berbuat apa apa dengan apa yang di perbuat suaminya..dia hanya tersenyum menikmati ciuman
Setelah masuk jalan Kuningan raya..Rian memberi tahukan ke sopir taksi agar berhenti di rumah nomor 10..Melinda sangat terkagum kagum melihat kemewahhan rumah bos mereka itu.."Ayo sayang kita Uda sampai.." tegur Rian yang melihat Melinda terkagum kagum dengan kemewahhan rumah milik ayahnya itu.."hmmm..apa iya ini rumah pak Hendra sayang..?"ucap Melinda yang masi kagum dengan rumah mewah itu.."mari sayang kita turun dulu..nanti kita tanyakan ke pak Hendra..apa benar ini rumahnya.."canda Rian tersenyum sambil meraih tangan istrinya ketika Taxi itu Uda masuk ke pekarangan rumah..Melinda tersenyum mendengar candaan suaminya karena dia berpikir manalah mungkin itu ia tanyakan ke pak Hendra bos pemilik perusahaan besar tempat dirinya dan Rian bekerja...ia yakin bahwa rumah ini milik bosnya..mlinda memperhatikan dari penjaga yang membukakan gerbang sampai ke dalam di hitungnya lebih dari 6 orang..dan ketika mereka keluar dari Taxi seorang pelayan separuh baya dan dua orang securiti
Setelah bicara demikian pak Hendra menepuk punggung Rian lalu ia berjalan menghampiri Melinda yang sedang duduk bersama istrinya.. Melihat kedatangan pak Hendra..Melinda segera berdiri untuk memberi penghormattan..namun pak Hendra segera menyuruh agar Melinda duduk kembali.." silakan duduk kembali..ada hal penting yang mau bapak bicarakan dengan mu..".. Setelah mereka duduk..tiba tiba datang pelayan memberi tau"maap tuan..hidangan sudah siap di meja perjamuan..baiknya tuan dan nyonya beserta yang lain segera menikmattinya."ucap pelayan itu mempersilakan. Mendengar itu pak Hendra mengurungkan niatnya untuk mulai bicara tentang hal yang penting kepada Melinda..iapun mengajak istri dan yang ada di ruangan itu untuk pindah ke meja perjamuan..namun mereka heran tidak melihat Rian dan Tiar