Sore yang indah bagi Melinda terasa singkat begitu roda kendaraan yang membawanya telah sampai di halaman rumahnya.. Rian dengan semangat dan senyumnya yang penuh cinta segera turun dan membukakan pintu untuk kekasih yang ada di sampingnya itu..melin merasa berbunga bunga hatinya karena merasa di perlakukan istimewa oleh Rian yang sekarang sudah jadi kekasihnya..masi terbayang di mata melin kejadian barusan saat Rian mengajaknya makan malam berdua di sebuah restoran untuk pertama kalinya.
Tidak banyak yang terucap soreh itu..sepanjang di perjalanan menuju restoran Rian pegangi jari jemari melin sambil menyetir mobil bosnya itu..begitu juga sesudah sampainya mereka di resto.. Rian kembali pegangi jari jemari melin yang halus itu dengan mesra seakan akan mengisyaratkan bahwasanya melin miliknya..sama halnya dengan melin saat itu..hatinya merasa berbunga bunga saat Rian memegangi jari jemarinya..saat itu melin merasa seperti memiliki tempat untuk menyandarkan perasaan cintanya yang selama ini hampa dan kosong tidak berisi apa apa..mata mereka selalu beradu pandang..bahkan sewaktu makan pun mereka saling bertatapan tanpa banyak bicara.
Setelah selesai makan.. Rian ajak melin singgah di sebuah taman dan duduk berduaan seperti pasangan muda mudi yang lainnya sore itu..walau hari masi sore sudah banyak pasangan muda mudi di situ mencari tempat untuk duduk berduaan..
Awalnya melin agak was was waktu dirinya di ajak Rian ketempat itu..melin masi trauma dengan kejadian sewaktu SMA dulu saat pacar sesama SMA nya mengajaknya duduk ngobrol berduaan dengannya..melin sempat berpikir ini Rian pasti ada niat melakukan hal yang sama dengan pacar SMA nya dahulu...namun entah kenapa melin tidak menolak saat Rian mengecup keningnya waktu itu..melin merasa Rian seorang pria baik dan juga dewasa yang tak mungkin melecehkan dirinya..dan ternyata benar saja yang melin duga soal Rian..sesudah mengecup keningnya Rian tidak melakukan hal yang lainnya..Rian hanya remas jari tangannya sambil berucap dengan lembut"baiklah kita pulang lagi sayang,kalo terlalu lama di sini nanti kita tergoda oleh syetan untuk berbuat yang tidak senonoh"melinpun tersenyum mendengar itu,dan segera bangkit dari duduknya dan menarik tangan Rian untuk segera pergi dari tempat itu.
Setelah turun dari mobil melin lempar senyum terbaiknya ke Rian sambil ucapkan"terimakasih ya..Uda antarkan aku pulang".. Rian pun tersenyum mendengar melin berkata demikian..sambil tatap mata melin dia berucap lembut"tenang aja sayangku..ini sudah kewajibanku untuk antar dirimu pulang ,mudah mudahan besok dan seterusnya aku bisa antarkan kamu pulang seperti ini,"melinpun berucap" endak usah repot repot..aku sudah biasa pulang sendiri..lagian ini mobil bos..Ndak boleh lama lama makainya entar dirimu di marahhin bos"melin pun tertewa kecil seperti menceramahi rian..Rian garuk garuk kepala dengar itu..diapun ikut tertawa sebelum masuk kedalam mobil dan segera berlalu pergi..
Sesampai di teras rumah tantenya..melin melihat ada om boy duduk sambil mengangkat hape nya seperti sedang menghubungi seseorang..namun melin melihat seperti ada rasa kesal di wajah om boy saat itu karna orang yang di hubungi ya tidak mau angkat teleponnya..sesudah dekat melin pun menyapa"sore om..kok sendiri..mana Tante Lisa..kok Ndak kelihatan".."Hay sore juga cantik..iya dari tadi om sudah ketuk pintu tapi Ndak ada jawaban,sudah om hubungi tapi tidak aktip hp tantemu.sepertinya tantemu sedang tidak berada di rumah.."jawab om boy dengan senyumnya yang berat.."oh begitu ya..om sabar duluya..mungkin Tante Lisa sedang antarkan katering langganannya..karna semenjak melin kerja Tante Lisa tidak ada yang bantu antarkan kateringnya..nanti melin coba hubungi Tante Lisa ya om.."om boy pun hanya anggukkan kepala melihat melin berkata demikian sambil terus pandangi melin yang berjalan kepintu untuk membukanya lalu masuk ke dalam rumah..melin langsung masuk kedalam rumah dan tidak memperhatikan pandangan mata om boy yang penuh birahi kepadanya...
Setelah Hadi Saputra putera ibu farah meninggalkan rumah tahanan polisi,ibu farah kembali masuk ke dalam sel tahanan.Dengan tertatih tatih ia berjalan di kawalan seorang polisi wanita kembali ke sel tahanannya.Sesampainya di kamar tamu, ibu farah kembali di pojok ruangan sengaja menyendiri, sepertinya ia terbawa pikirannya saat ini mengingat pertemuannya kembali dengan putra satu-satunya tadi barusan.Dalam hati ada rasa,bahagia dan juga penyesalan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya terhadap hal tersebut.Di ruang tahanan yang sempit itu,selain ibu farah ada tiga wanita lain di situ, mereka selalu bicara bisik-bisik membicarakan ibu farah yang sedang duduk menyendiri.Semenjak ibu farah ada bersama mereka dalam satu sel tahanan itu, wanita tua ini tidak mau diajak bicara sama sekali oleh mereka.. setiap kali mereka bertanya kepada ibu farah hanya diam dan setelah itu dia memandang ke arah yang berlawanan, lalu menangis terisak.Ketiga wanita ini sepertinya sudah merencanak
"Maafkan ibu nak, Ibu sudah banyak salah kepadamu.. terutama mendiang istrimu, karena ibu dirimu juga jadi terpisah dengan putra kesayanganmu.. Ibu tidak pantas disebut seorang ibu lagi. Karena Ibu adalah seorang yang jahat sekali".Ucap lirih Ibu farah kepada putranya yang saat ini berada di pelukannya.. iya menangis sambil terus mengucurkan air mata di pipinya."Ibu sudah ku maafkan, yang penting saat ini Ibu sudah menyadari apa kesalahan ibu di masa yang lalu."pria yang berada dalam pelukan Ibu farah melepaskan pelukannya pelan-pelan sambil tangannya meraih tangan ibunya untuk diciumnya."Perlu Ibu sadari, yang terpisah dari keluarganya bukan hanya aku.Di luar sana ada satu keluarga yang dari kecil mereka terpisah dengan orang tuanya, bahkan sesudah mereka menikah dan berkeluarga mereka pun tidak bisa mengurus anaknya lagi karena terlebih dahulu mati gara-gara perbuatan ibu…Kepada merekalah ibu harus minta maaf dan menyesali semua kesalahan yang telah Ibu perbuat kepada keluarga
Seorang pria paruh baya di temani seorang wanita keturunan Asia sedang duduk di bangku ruang jenguk tahanan polisi.Walau wajah nya nampak kaku, namun matanya berbinar cemas pandang ke arah pintu masuk tahanan.Seketika ia tertunduk, ketika dari arah pintu tahanan nampak seorang wanita tua yang sedang dikawal oleh seorang polisi wanita, sedang berjalan tertatih-tatih menuju ruang jenguk tahanan.Pria itu coba menahan amarahnya dengan mengepalkan kedua tangan dengan erat di bawah meja, ada rasa amarah, benci, dan juga rasa rindu di dalam lubuk hatinya melihat ke arah wanita tua itu yang sedang berjalan ke arahnya.Melihat ekspresi suaminya,Wanita di sebelahnya memeluk dari belakang sambil mengusap-usap punggung suaminya dan berbisik pelan.."Sayang..walau bagaimanapun dia adalah ibu yang melahirkanmu, lupakan kesalahannya yang di masa lalu... Lihatlah keadaannya yang sangat memprihatinkan saat ini, segera sambut iya sayang..dia adalah ibumu."Pria di sebelahnya itu melepaskan kepalan t
Sementara itu bagaimana nasibnya nenek farah..?Nampak seorang wanita tua yang duduk menyendiri di sudut ruang sel penjara,dia sengaja menjauh dari kumpulan para tahanan wanita lainnya yang sedang tiduran di lantai.Pandangan matanya yang tadinya tajam menikam.. saat ini hanya seperti awan hitam yang meredup.Suaranya yang tadinya lantang..saat ini tak sepatah katapun lagi terdengar dari mulutnya.Hari harinya saat ini bagai berada di neraka.Wajahnya yang biasa angkuh, saat ini hanya bisa tertunduk lesu merenungi semua kesalahannya selama ini.Bahkan matanya yang selama ini tidak pernah mengeluarkan air mata, saat ini hampir setiap detiknya menitikkan air m
Sementara itu Rian yang dari tadi mendengarkan cerita Mbok Darmi dari tempat persembunyiannya, dengan perlahan berjalan mendekati Melinda yang lagi menenangkan Mbok Darmi.Dalam hati Dia berpikir, inilah saatnya untuk berterus terang kepada Melinda bahwa dirinya adalah putra dari bapak Hadi Saputra itu.Namun ketika selangkah lagi dirinya mendekati Melinda, mendadak handphonenya berbunyi, dan ketika Rian memperhatikan nama kontak tersebut ternyata pak Hendra yang menghubunginya.Rian mengurungkan niatnya dekati Melinda,Dia segera berbalik arah untuk menerima panggilan dari Pak Hendra.Melinda menoleh ke arah Rian,ada sedikit keheranan terhadap suaminya yang tiba-tiba muncul namun berbalik pergi lagi.&
"Apa maksudnya dengan memasang badan? Apa semenjak ibu farah menikah dengan kakek saya ada kekerasan terhadap almarhum ayah dan tante saya waktu itu?"Melinda mengernyitkan keningnya, karena ada pertanyaan yang mengganjal di kepalanya saat ini.Sementara wajah Mbok Darmi terlihat muram saat itu, nampak jelas ada ekspresi kesal di wajah tuanya saat ini."Begitu Ibu Farah menjadi Nyonya di kediaman almarhum Tuan Arya Pratomo, rumah yang tadinya bentuk surga dunia berubah menjadi neraka rasanya saat itu.Kalau Nona muda pernah mendengar cerita ibu tiri, seperti itulah yang terjadi dan menimpa Tuan Teguh serta Nona Melisa yang masih berumur balita saat itu.