Share

Janda Bodong

Aku hanya diam saja membiarkan Mas Dafri yang bicara karena jelas itu akan lebih menyakitkan bagi Luna.

Luna tidak akan bisa protes, jika berani sudah dipastikan akan ada lagi keributan besar antara dirinya dan juga Mas Dafri.

“Ayo, Bu. Aku antar ke kamar, ibu harus istirahat dulu.” Mas Dafi membawa ibunya ke dalam kamar.

Hanya tinggal aku dan Luna.

“Apa yang kau lihat? Cepat selesaikan tugasmu!” titahku setelah Mas Dafri dan ibu mertua sudah tidak terlihat.

Luna mendelik padaku, “Kau ….”

“Jangan mempersulit dirimu, Lun. Kalau tidak mau ya sudah, angkat kaki dari sini!”

“Tunggu pembalasanku!”

Aku mengangguk, “Akan kutunggu dengan senang hati. Ingat jangan sampai ada yang terlewat, jika ada yang salah. Siap-siap saja terima hukumanmu.”

“Lalu apa yang kau lakukan disini?”

“Terserahku, ini rumahku.” Aku akan mengawasinya langsung disini, enak saja dia hanya ongkang-ongkang kaki di rumah ini dan hanya tidur makan saja kerjanya.

Apa yang dilakukannya ini kuanggap sebagai bayaran karena di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status