Share

Bab 15

"Bu, kalau tidak ada uang, tidak usah perawatan."

Aku dan Mama yang hendak pulang, harus menghentikan langkah saat penjaga kasir berucap dengan nada tinggi.

Saat aku lihat, ada ibu yang berdiri dengan wajah gugup di sana.

"Ada apa, Mbak?" tanyaku menghampirinya.

"Ini, lho Mbak. Ibu ini bukannya bayar, malah minta ngutang. Emangnya ini warung," ujar si Mbak kasir dengan nada ketus.

Wajah ibu semakin memerah menahan malu. Tangannya bergetar karena gugup.

"Makanya, Bu. Yang harusnya ditinggikan itu keimanan, bukan gaya hidup. Jadinya malu sendiri 'kan kalau gak bisa bayar."

Ibu langsung menarik tanganku agar lebih rapat dengannya. Lalu, ia berkata yang membuatku melebarkan mata.

"Ini menantu saya, Mbak. Dia yang akan membayar semua tagihan perawatan saya tadi."

"Bukan!" kataku langsung melepaskan tangannya. "Mantan. Saya dan anaknya sudah bercerai. Dan tidak ada lagi hak dan kewajiban saya untuk menanggung hidup Ibu. Maaf, saya sudah pensiun jadi mesin uangnya Ibu," tuturku langsun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (30)
goodnovel comment avatar
Mide Azah
ceritanya makin lama makin menarik
goodnovel comment avatar
Jolly Jho
heeeeem...
goodnovel comment avatar
Tri Lestari Ningsih
bagus ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status