Share

Bab 70

"Abang?" kataku seraya menyipitkan mata menajamkan penglihatan.

Seorang pria tengah duduk di kursi dengan ruangan yang gelap. Di depannya, satu gelas kopi menjadi teman kesunyian.

"Abang sedang apa di sini? Gelap-gelapan, lagi," ujarku lagi seraya mengambil air minum, lalu duduk di depan Bang Aldi.

Aku meneguk satu gelas air putih untuk membasahi tenggorokan.

"Abang tidak bisa tidur, Al"

"Kenapa? Ingat, Kak Rindu?" tanyaku.

Bang Aldi diam. Dia menunduk enggan menjawab pertanyaanku. Di bawah penerangan yang minim, aku bisa melihat ada kesedihan dari wajah itu. Dan aku tahu apa yang membuat dia menjadi pendiam seperti itu.

Pengkhianatan Kak Rindu adalah cambuk paling menyakitkan untuknya. Apalagi harus ditinggal pergi untuk selama-lamanya. Bang Aldi si budak cinta pasti sangat syok dengan dua kenyataan yang dia terima dengan jarak yang berdekatan.

Aku bisa memaklumi itu.

Rasa cinta dan sayang tidak akan bisa mudah hilang dengan satu kata perpisahan. Pastilah membutuhkan waktu ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
seru banget , biarkan Haikal mendapat karmanya thor, .........
goodnovel comment avatar
Agustia Mentiri
mudah2an Naima jodohnya Aldi
goodnovel comment avatar
Kamariah Ahmad
yes padan muka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status