แชร์

Aku Bersedia Dijodohkan

ผู้เขียน: Risca Amelia
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-03 23:01:48

Berusaha mengusir rasa takut yang masih mendera, Anaby menghembuskan napas panjang. Saat ini, ia masih sehat, belum terkena penyakit TBC. Karena itu, ia tidak boleh menyerah dulu. Ia masih punya waktu untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu.

Tanpa ragu, Anaby melangkah masuk ke rumahnya. Besok, ia berencana pergi ke toko barang antik, tempat Sandra membeli kalung. Ia akan membeli satu yang serupa, untuk memastikan apakah kalung tersebut penyebab dari alerginya. 

Dengan tekad yang bulat, Anaby bergegas ke kamar dan menyimpan benda pemberian Sandra. Kemudian, ia berjalan menuju dapur, mencari sosok Bi Padmi, pembantu setia keluarga mereka. Ia menemukan wanita paruh baya itu sedang sibuk memotong sayuran di dapur.

"Apa menu makan malam hari ini, Bi?" tanya Anaby sembari menggulung lengan bajunya.

Bi Padmi menoleh dengan ekspresi terkejut. "Eh? Non Anaby ada di dapur?" katanya heran. "Saya akan memasak sop iga dan ayam lada hitam untuk Tuan Besar."

Anaby mengernyit. "Ganti menu, Bi. Aku ingin makanan sehat yang baik untuk penderita jantung."

Garis-garis kerutan di dahi Bi Padmi semakin terlihat jelas. Baru sekali ini, ia melihat Anaby peduli dengan menu makanan yang ia buat.

"Kenapa mendadak ingin makanan sehat, Non?"

Pertanyaan dari Bi Padmi, membuat Anaby mengingat tragedi yang dulu terjadi. Malam ini, di kehidupan sebelumnya, sang ayah mengalami serangan jantung setelah mengetahui bahwa ia kawin lari dengan Aslan. Dan keesokan harinya, pertunangannya dengan Michael Rajasa dibatalkan. 

Kejadian itu tidak boleh berulang. Meskipun ia batal kabur dari rumah, ia harus memastikan kondisi jantung ayahnya tetap sehat. Bagaimanapun, Anaby bertekad untuk menjaga sang ayah sebaik mungkin. 

"Papa sudah tidak muda lagi, dan aku harus memperhatikan asupan makanannya mulai dari sekarang," jawab Anaby mantap. 

"Bi, aku mau salmon panggang, salad segar, dan kacang almond. Juga siapkan jus delima dan teh hijau."

Bi Padmi masih menatap Anaby dengan bingung, tetapi ia tidak membantah. "Maaf, Non, tapi saya kurang tahu bagaimana cara memasaknya."

“Itu gampang,” pungkas Anaby. “Aku akan membantu Bi Padmi memasak hari ini.”

Kali ini, Bi Padmi benar-benar dibuat terkejut. Semua orang tahu, bahwa hubungan Anaby dan ayahnya buruk, dan dipenuhi ketegangan. Tidak pernah sekalipun Anaby menunjukkan kepedulian terhadap sang ayah. 

Akan tetapi, melihat kesungguhan di mata sang Nona Muda, Bi Padmi lantas mengangguk dan membiarkan Anaby membantunya. Selama dua jam penuh, mereka memasak bersama, dengan dipandu video petunjuk dari media sosial. Selesai menyiapkan hidangan, Anaby tak lupa menyiapkan vitamin khusus untuk penderita jantung di meja makan.

Seperti dugaannya, tepat pukul tujuh, suara ban mobil terdengar berhenti di halaman rumah. Tak berselang lama, ayahnya, ibu tirinya, dan Laura memasuki rumah.

Anaby segera melangkah maju, menyambut mereka bertiga dengan senyum hangat. 

"Selamat datang, Pa. Aku sudah menyiapkan makan malam spesial untuk kita semua.”

Tuan Carlos mendadak berhenti di ambang pintu, alisnya terangkat tinggi. Ia menatap putrinya dengan ekspresi heran, seolah tidak percaya dengan yang apa yang baru saja ia dengar.

Di sisi lain, Nyonya Kemala, ibu tiri Anaby, serta Laura saling bertukar pandang. Keduanya tampak terkejut, tetapi ekspresi mereka jelas menunjukkan ketidaksukaan.

"Ada apa ini?" suara dingin Nyonya Kemala memecah kesunyian. "Kenapa mendadak kau bersikap manis, Ana? Apa kau sedang merayu papamu supaya membatalkan perjodohanmu dengan Michael?"

Anaby tidak menjawab. Ia tetap tersenyum, lalu melepas jas sang ayah dan menggandeng tangannya ke ruang makan. Tuan Carlos membiarkan dirinya diperlakukan seperti itu, meski wajahnya masih menyimpan tanda tanya besar.

"Silakan duduk, Papa," ujar Anaby lembut sambil menarikkan kursi. “Aku sendiri yang memasak semua hidangan ini bersama Bi Padmi.

Saat itu juga, Tuan Carlos semakin curiga. "Apa yang kau rencanakan, Ana?" tanyanya dengan nada tajam. "Ingat, Papa tidak akan membatalkan perjodohan yang sudah diatur oleh mendiang kakekmu."

Untuk sesaat, Nyonya Kemala dan Laura mengira Anaby akan marah seperti biasanya. Kemudian, terjadilah pertengkaran besar antara ayah dan putrinya di meja makan. Namun, di luar dugaan Anaby justru menatap ayahnya dengan sorot penuh ketulusan. Tidak ada tanda-tanda ia akan melawan atau menolak keinginan sang ayah.

"Aku tidak merencanakan apa-apa. Aku hanya ingin menemani Papa makan."

Tuan Carlos menajamkan penglihatannya. Ia menatap putrinya dalam-dalam, seolah mencari kebohongan dalam sorot mata Anaby. Namun, yang ia lihat hanyalah kesungguhan.

Setelah menghela napas panjang, pria paruh baya itu pun duduk dengan tenang. Namun, ekspresi wajahnya tetap menunjukkan keseriusan.

"Kebetulan, Papa ingin bicara dengamu. Besok sekitar jam lima sore, keluarga Rajasa akan datang ke rumah kita,” ucap Tuan Carlos memulai percakapan. 

“Ini adalah perkenalan resmi antara dua keluarga. Bersikaplah baik, Ana. Jangan membuat trik yang bisa mencoreng nama keluarga kita."

Di sudut meja, Laura tersenyum sinis dan menambahkan, "Kak Ana, kalau kau sudah punya kekasih, lebih baik berterus terang saja. Dengan begitu, kau tidak perlu menyakiti hati Kak Michael."

Kata-kata Laura penuh dengan kepuasan terselubung. Ia sudah tahu bahwa Anaby menjalin hubungan dengan Aslan, anak dari sopir mereka. Dan jelas, Laura berharap agar pertunangan itu dibatalkan, sehingga ia bisa menggantikan posisi Anaby. 

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Bukannya menyebut nama Aslan, Anaby justru menyangkal ucapan Laura.

"Laura, kau terlalu sok tahu. Siapa bilang aku punya kekasih?" balas Anaby. 

Wajah Laura menegang. "Apa maksudmu, Kak?"

Tanpa menghiraukan adik tirinya, Anaby mengalihkan tatapan penuh kasih kepada sang ayah.

"Aku bersedia menemui Michael, Pa. Aku akan berdandan cantik dan mencoba mengenalnya lebih jauh."

Seketika, Nyonya Kemala dan Laura terperanjat. Mata mereka melebar, seolah tidak percaya dengan keputusan yang diambil oleh Anaby. Sejak kapan, gadis itu jadi penurut? Bukankah, seharusnya Anaby bersikukuh membatalkan perjodohan dengan Micahel?

Tuan Carlos juga tak kalah terkejut. Ia mengira putrinya akan menolak mentah-mentah rencana tersebut. Namun, kini ia justru dengan sukarela menerima Michael?

Laura tampak gelisah, lalu mencoba tersenyum kecil. "Kak, kau tidak bercanda, kan?"

"Kenapa aku harus bercanda?” balas Anaby dengan nada santai.

“Sebagai pewaris keluarga Buana, aku harus menjaga nama baik keluarga kita. Lagi pula, Michael adalah calon suami yang tepat untukku.”

Tatapan Tuan Carlos melunak sejenak, tetapi ia tetap mengamati putrinya dengan waspada. 

Anaby tetap tersenyum hangat. Kesempatan kedua ini harus dia manfaatkan sebaik-baiknya. Terlebih, Michael berusaha menolongnya di masa depan…..

Sementara itu, Nyonya Kemala dan Laura geram. Mereka tidak menyangka gadis yang biasanya impulsif dan kekanak-kanakan, mampu mengambil keputusan sebesar ini?! 

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Janji Abadi - Selalu Mencintaimu di Setiap Kehidupan (THE END)

    Dentuman musik orkestra yang merdu memenuhi ruang ballroom. Tepat ketika jarum jam menunjuk pukul tujuh malam, acara perayaan ulang tahun Nyonya Safira resmi dimulai.Seorang pembawa acara melangkah ke panggung dengan percaya diri. Senyum ramah tersungging di bibirnya ketika ia mengucapkan salam hangat, menyambut para kerabat, sahabat, dan tamu kehormatan. “Sebagai pembuka acara malam ini,” suara sang pembawa acara bergema jelas, “kami dengan hormat mempersilakan Tuan Michael Rajasa, CEO Matrix Group sekaligus putra tunggal Nyonya Safira, untuk menyampaikan sambutan.”Semua mata seketika beralih pada Michael. Sebelum beranjak dari kursi, pria itu melirik ke arah Anaby.Senyum tipis terbit di bibir Anaby. Anggukan penuh keyakinan ia berikan kepada Michael, seakan menyalurkan kekuatan lewat tatapan matanya.Michael bangkit. Dengan gerakan tenang, ia merapikan jas putih yang membalut tubuh tegapnya, lalu melangkah menuju panggung.Tepuk tangan membahana, mengiringi setiap langkahnya. Aur

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Keputusan yang Dinanti

    Anaby duduk di kursi lobi salon, jemarinya memainkan pita emas pada kantong kado yang tergeletak di pangkuannya. Sekali-kali ia melirik jam tangan tipis di pergelangan, lalu menarik napas panjang. Beberapa menit yang lalu, ia sudah menghubungi Michael. Sang suami berjanji akan menjemputnya sebentar lagi. Meski begitu, degup jantungnya tetap tak mau tenang.Dentuman dari mesin mobil yang berhenti di depan salon, membuat Anaby menoleh cepat. Dari balik kaca besar, ia melihat sosok yang membuat wajahnya seketika berseri. Michael turun dari mobil dengan setelan jas putih elegan, kontras dengan kulitnya yang cerah dan mata biru yang menyala. Posturnya yang tinggi dan tegap membuat langkahnya memancarkan pesona yang tak terelakkan.Para pegawai salon, bahkan beberapa pengunjung yang sedang duduk menunggu, spontan menghentikan aktivitas mereka. Pandangan mereka terikat pada satu titik, pria yang baru saja masuk. Bisik-bisik kecil terdengar di udara. Sebagian tersenyum, sebagian lain hanya

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Saat Penentuan Terakhir

    Mobil yang ditumpangi Anaby melaju menyusuri jalan menuju rumah sakit jiwa. Langit berwarna biru cerah, seolah merestui perjalanan Anaby hari ini.Di dalam kabin, Anaby hanya terdiam sambil menggenggam map kunjungan yang telah disiapkan. Begitu tiba di halaman RSJ, ia turun dengan langkah mantap.Anaby masuk ke lobi dan menghampiri meja resepsionis untuk menyerahkan kartu identitas.“Ada yang bisa saya bantu?” tanya petugas, dengan sopan.“Saya ingin menjenguk pasien atas nama Sandra. Dia baru saja mengalami keguguran,” jawab Anaby tenang.Petugas itu memeriksa buku catatan dan layar komputer, kemudian meminta Anaby mengisi formulir kunjungan. Setelah prosedur administrasi selesai, seorang perawat menghampiri.“Silakan ikut saya, Nona."Sang perawat memimpin Anaby melewati lorong panjang dengan pintu-pintu besi di sisi kiri dan kanan. Lorong itu sunyi, hanya sesekali terdengar teriakan atau tawa aneh dari balik pintu.“Kami menempatkan Nona Sandra di ruang perawatan khusus,” jelas per

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Menutup Masa Lalu

    Pagi itu, Anaby berdiri di hadapan Michael, membantu merapikan kerah jas yang jatuh sedikit miring. Jemarinya bergerak telaten, memastikan tidak ada satu pun lipatan yang mengganggu penampilan suaminya. “Sedikit condong ke kiri… ya, begitu,” pungkas Anaby, penuh perhatian. Tanpa membuang waktu, Anaby mengambil dasi yang tergantung di sandaran kursi. Ia melilitkannya dengan gerakan yang telah dihafalkan di luar kepala.Michael menatap sang istri sambil terkekeh kecil. “Kau selalu tahu cara membuatku terlihat seperti direktur di majalah bisnis,” ujarnya, setengah bercanda, setengah tulus.Anaby mengangkat pandangan, menatap wajah lelaki itu sejenak sebelum mengencangkan simpul dasi. “Bukan terlihat, Michael. Kau memang seorang direktur dari Matrix Group,” sahut Anaby. Ada kebanggaan yang nyata dalam nada bicaranya.Michael menunduk sedikit, menyentuh ujung hidung Anaby dengan jemarinya.“Hari ini, aku ingin kau berada di salon saja. Manjakan dirimu. Lakukan semua perawatan yang membu

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Memanjakanmu Malam ini

    Anaby dan Michael masih berbaring di ranjang, tubuh mereka saling melekat tanpa jarak. Kehangatan kulit Michael di pelukannya membuat Anaby merasa aman, seakan dunia luar dengan segala ancamannya tak akan pernah mampu menjangkau mereka.Namun, denting nada dering ponsel tiba-tiba memecah keintiman yang mereka nikmati. Anaby membuka mata dan melihat ponsel Michael bergetar di meja samping ranjang. Perlahan, ia melepaskan pelukan, bangkit, lalu meraih ponsel tersebut. “Sayang, telepon masuk,” tuturnya, lembut.Dengan gerakan hati-hati, Anaby membantu Michael setengah duduk. Ia menyelipkan beberapa bantal di belakang punggung pria itu, memastikan sandarannya nyaman.Michael menatap layar sebentar, bibirnya membentuk garis tipis. “Pengacaraku. Pasti tentang proses pengadilan Aslan, Sandra, dan Laura.”Anaby mengangguk, lalu menyerahkan ponsel itu ke tangan Michael.“Angkat saja. Aku ingin tahu,” pungkas Anaby, meski hatinya dipenuhi rasa tak menentu.Michael menekan tombol jawab dan men

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Selalu Bersamamu

    Hening menggelayut sesaat, usai Michael menyampaikan harapan tulusnya kepada sang ibu. Sebuah permintaan sederhana yang lahir dari kelemahan tubuhnya, tetapi penuh kekuatan cinta. Matanya yang masih redup menatap sang ibu, memohon tanpa suara agar perempuan yang telah melahirkannya itu sudi menerima Anaby. Akan tetapi, Nyonya Safira masih bungkam. Wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya menyimpan gejolak batin yang sulit ditebak.Hati Anaby semakin resah. Ia memahami bahwa diamnya seorang ibu kadang lebih menyakitkan dari penolakan terang-terangan.Meski begitu, Anaby bertekad tidak akan menyerah. Ia tahu cinta tidak bisa dipaksakan, dan penerimaan pun memerlukan waktu.Melihat ibunya tak kunjung bicara, bibir Michael kembali bergerak. Walaupun serak dan lirih, suara lelaki itu cukup untuk mengguncang ruangan yang sunyi. “Kenapa Mama diam?” Nyonya Safira menghela napas panjang. Tatapannya berpindah dari Michael ke Anaby, lalu kembali lagi ke wajah putranya. “Kita tidak perlu m

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status