Share

Maukah Kau Menikah Denganku?

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-04-27 22:14:34

Aslan melangkah mundur dengan kaki yang gemetar. Meski di dalam hatinya ada rasa ciut dan was-was setelah mendengar ancaman dari Michael, tetapi di wajahnya, pria itu memaksakan seringai menantang.

"Tuan Michael," ucap Aslan, menahan desah napasnya yang berderu di dada, "mungkin Anda berpikir bahwa uang dan nama besar keluarga Rajasa bisa membeli segalanya... termasuk cinta Ana. Tapi, saya bukan pria yang akan menyerah semudah itu."

Ia mengangkat dagunya, menatap Michael tepat di mata, meski pupilnya sedikit bergetar.

“Saya baru akan pergi kalau Ana sendiri yang memintanya. Jika Ana mengaku di hadapan semua orang bahwa dia memilih Anda, maka saya akan mengalah.”

Atmosfer di ruangan itu terasa kian menyesakkan. Hanya terdengar suara napas berat Tuan Carlo yang masih memegangi dadanya.

Anaby pun memejamkan mata sejenak, berusaha menenangkan hatinya yang bergejolak hebat. Melihat Aslan tak henti memicu keributan, ia tidak bisa tinggal diam. Detik ini juga, ia harus melakukan sesuatu untu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Selamatkan Papa

    Hati Anaby serasa diremas-remas oleh tangan tak kasatmata. Dengan tubuh gemetar, ia menopang tubuh Tuan Carlo yang terkulai tak berdaya. Bibir pria paruh baya itu membiru dan denyut nadinya kian melemah.“Seseorang, tolong! Laura! Mama! Cepat panggil sopir!” teriak Anaby lantang, suaranya serak dipenuhi rasa takut akan kehilangan ayahnya. “Kita harus segera membawa Papa ke rumah sakit!”Alih-alih bergerak, Laura hanya memandang Anaby dengan tatapan sinis, seolah menikmati kekacauan yang terjadi. "Kau yang membuat ulah di sini, Ana," sergah Laura dingin, melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa kau malah menyuruh kami?"Nyonya Kemala, dengan wajah tak kalah ketus, ikut menimpali, "Kau yang harus bertanggungjawab atas kondisi Carlo. Semua orang akan tahu bahwa kau seorang putri yang durhaka!”Anaby, yang hatinya sudah koyak oleh perasaan bersalah dan cemas, mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Gadis itu memilih untuk tidak meladeni kedua orang yang hanya bisa memperkeruh suasana. Le

    Last Updated : 2025-04-28
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Ambisi Liar

    "Apakah... Papa saya akan baik-baik saja setelah menjalani prosedur itu, Dokter?" tanya Anaby, suaranya lirih, dipenuhi rasa takut sekaligus harapan.“Tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Namun, pasien akan membutuhkan perawatan intensif, serta perubahan gaya hidup yang cukup ketat,” jawab Dokter Roland, menatap Anaby penuh pengertian.Mendengar penjelasan dari sang dokter, Anaby mengusap air matanya dengan punggung tangan. Kemudian, ia membungkuk dalam-dalam, sebelum mengambil keputusan. "Kalau begitu saya setuju, Dokter. Tolong selamatkan Papa saya,” putus Anaby, tanpa keraguan.Dokter Roland mengangguk dengan lembut. “Kami akan segera mempersiapkan prosedurnya. Silakan Anda ke bagian administrasi dulu, dan menandatangani formulir persetujuan medis."Usai berkata demikian, dokter itu berpamitan dengan anggukan hormat lalu masuk ke ruang tindakan. Begitu suasana menjadi sepi, Nyonya Kemala mendekati Anaby sembari berkacak pinggang. “Ana, kenapa kau mengambil keputusan tanpa memin

    Last Updated : 2025-04-29
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Datanglah, untuk Mendengar Jawabanku

    Pintu ruang Instalasi Gawat Darurat akhirnya terbuka dengan bunyi berdecit. Anaby sontak berdiri dari bangkunya, tubuhnya refleks bergerak seiring detak jantung yang tak menentu. Pandangannya langsung tertuju pada ranjang dorong yang meluncur di antara dua perawat berseragam biru. Di atasnya, terbaring sosok Tuan Carlo yang tampak begitu pucat, wajahnya diliputi selang oksigen dan tangannya terkulai lemah di sisi tubuh.“Mohon beri jalan, kami akan membawa pasien ke cath lab,” ucap salah satu perawat kepada Anaby.Tanpa membuang waktu, Anaby segera menyusul langkah mereka. Hatinya kian dirundung cemas saat melihat sang ayah didorong menuju ruang tindakan, tempat prosedur pemasangan ring jantung akan dilakukan.Sebelum pintu tertutup rapat, Anaby menghampiri salah satu dokter yang bersiap memasuki ruangan.“Berapa lama ini akan berlangsung, Dok?” tanyanya, dengan suara parau.“Maksimal dua jam, Nona. Kami akan melakukan yang terbaik,” jawab sang dokter singkat, sebelum menghilang di b

    Last Updated : 2025-04-30
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Kembalilah Padaku

    Lampu-lampu neon di lorong rumah sakit menyorot wajah Anaby yang muram. Sementara jemarinya terus-menerus mengusap layar ponsel yang telah terkunci sejak lima menit lalu.Satu nama, satu suara, satu tawaran—semuanya masih bergemuruh dalam kepalanya tanpa henti. Tubuh Anaby bersandar lesu di dinding, tetapi dagunya menunduk sedikit, menatap lantai yang dingin seperti pikirannya. Kakinya bergerak gelisah. Sesekali menyilang dan kembali lurus, kemudian menggoyang ujung sepatu pelan tanpa irama. Besok malam. Marigold Residence. Sebuah pertemuan yang menjanjikan jawaban, tetapi juga bisa berujung pada kekecewaan yang lebih dalam dari sebelumnya. Tawaran dari Michael bukan sekadar undangan biasa—itu seperti perjudian. Ia tidak tahu hasil akhirnya akan seperti apa. Lagi pula … kenapa harus di apartemen? Tempat yang begitu personal, begitu privat.Jika hanya ingin bicara, bukankah Michael bisa mengajaknya bertemu di kafe, taman atau lobi rumah sakit? Namun, pria itu malah menyuruhnya data

    Last Updated : 2025-04-30
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Tidak Ada Pria yang Mau Menikahimu

    Tanpa menunda lagi, Anaby menyusul perawat yang mendorong ranjang ayahnya keluar dari ruang Cath Lab. Wajah Tuan Carlo tampak pucat di balik selimut putih yang menutupi tubuhnya. Hanya garis tipis detak jantung di monitor, yang memberi tanda bahwa ia masih bertahan.Ketika mereka tiba di depan pintu ruang ICU, salah satu perawat menghentikan langkah Anaby.“Mohon tunggu di luar, Nona. Pasien belum sadarkan diri, dan masih dalam tahap observasi intensif. Setelah Beliau sadar, kami akan izinkan Nona masuk.”Anaby mengangguk pelan. Ia hanya berdiri mematung, menatap punggung para petugas medis yang mendorong ranjang ayahnya menuju ruang ICU. Lalu, dengan langkah gontai, ia kembali ke deretan bangku panjang yang sepi.Sembari menangkupkan kedua tangan, Anaby mengistirahatkan pikirannya yang letih oleh terlalu banyak kekhawatiran.Saat ini, ia belum bisa melihat langsung kondisi sang ayah, tetapi ia tetap bersyukur. Bersyukur karena ayahnya masih ada dan perjuangan hidupnya belum terputus.

    Last Updated : 2025-05-01
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Restu yang Terulang

    “Papa, lebih baik istirahat dulu,” ujar Anaby, sembari mengelus punggung tangan sang ayah, yang masih terkulai lemah di telapak tangannya.Tatapannya lembut tetapi menyimpan kegelisahan yang belum terurai. Ia mencoba menenangkan sang ayah yang terlihat begitu rapuh di bawah sorotan lampu redup ICU. Pastilah tenaga sang ayah terkuras habis setelah mengalami serangan jantung. “Papa baru saja menjalani pemasangan ring,” lanjutnya lagi, dengan nada sabar dan penuh kasih, “jumlah kunjungan di ruang ICU dibatasi. Lagi pula, Papa belum boleh terlalu banyak berbicara. Nanti, kalau Papa sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, aku janji akan mengajak Aslan menemui Papa.”Namun, Tuan Carlo tak menyerah pada bujukan putrinya. Dengan mata yang terus menatap lekat wajah Anaby, ia kembali memanggil nama Aslan. Menyebutnya berulang kali meski suaranya terdengar patah-patah. Pria paruh baya itu seperti meniti celah-celah luka di tenggorokannya yang belum pulih.“Aslan, panggil… dia.”Anaby menggigit

    Last Updated : 2025-05-01
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Menemui Dia Malam ini Juga

    Bak seseorang yang baru saja menemukan permata terpendam di tengah reruntuhan, Aslan langsung memegang tangan Tuan Carlo. Tatapan matanya berbinar, dan senyum yang menggantung di bibirnya begitu lebar, seolah ucapan itu adalah kabar paling agung yang pernah ia dengar.“Saya … benar-benar berterima kasih, Tuan Carlo,” ucap Aslan terbata. “Saya berjanji akan segera menikahi Ana setelah Anda pulih. Saya mencintai Ana lebih dari segalanya.”Janji yang diucapkan Aslan membuat tenggorokan Anaby tercekat. Perutnya mual, mendidih dalam keengganan yang tak tertahankan. Rasanya seperti menelan racun pahit yang merayap hingga ke ujung tengkuk. Refleks, Anaby mengangkat tangannya dan menutup mulut yang tersembunyi di balik masker medis. Ia mencoba menahan desakan mual yang merambat dari dalam.Melihat reaksi itu, Aslan menoleh dengan raut wajah mengkerut, penuh kekhawatiran yang tampak meyakinkan. “Sayang, kau kenapa?” tanyanya lembut, melangkah setengah menuju Anaby.Anaby menggeleng kecil. Ta

    Last Updated : 2025-05-02
  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Hanya Kita Berdua

    Dengan tangan yang mencengkeram erat kemudi, Anaby memacu mobilnya menembus malam. Lampu-lampu jalan yang terpantul di kaca depan tampak buram, seperti garis-garis cahaya yang berlari menjauh. Sementara jiwa Anaby telah tertambat pada satu tujuan.Kecepatan mobilnya meningkat, tetapi pikirannya berlari jauh lebih kencang dari laju kendaraan yang ia kemudikan. Ada gemuruh dalam benaknya, campuran antara keyakinan dan keraguan, antara kerinduan dan ketakutan.Langkah ini bisa dianggap sembrono, bahkan barangkali memalukan—datang ke apartemen seorang pria di tengah malam, tanpa kabar, tanpa undangan. Hanya saja, Anaby tidak peduli lagi. Harga dirinya sudah terlalu letih untuk dijaga, dan logika telah lama kalah oleh harapan. Untuk kedua kalinya, ia bersedia jatuh dalam ketidakpastian jikalau itu satu-satunya jalan keluar dari jeratan Aslan. Marigold Residence menjulang dalam bayangan langit kota yang kelam. Bangunan itumegah sekaligus dingin dalam kemewahan yang tak bersuara.Setibanya

    Last Updated : 2025-05-03

Latest chapter

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Tolong, Buka Gaunku

    Usai ciuman pertama mereka sebagai pasangan suami istri, ruangan gereja kembali dipenuhi keheningan. Pastor Benediktus mundur selangkah dan memberi isyarat kepada dua orang petugas—seorang dari gereja, satunya lagi dari kantor urusan sipil. Mereka membawa map cokelat dan buku besar dengan sampul berukir lambang negara di sudutnya.“Tuan dan Nyonya Rajasa,” ujar petugas urusan sipil dengan nada penuh penghormatan, “silakan menandatangani dokumen pernikahan, sebagai bagian akhir dari prosesi pemberkatan.”Michael mengangguk, lalu meraih pulpen yang disodorkan tanpa jeda. Ia menorehkan tanda tangannya dengan goresan mantap, penuh kepastian. Tiada satu helai pun keraguan yang terpancar dari caranya menggenggam pulpen, seolah segala keputusan telah menuju babak final.Anaby menyusul perlahan. Jemarinya sempat bergetar ketika ia meraih pena logam itu. Ia melirik Michael sekilas, lalu menatap namanya sendiri yang tercetak di atas baris kosong. Suatu perasaan yang tak mampu ia lukiskan menye

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Janji Suci - Seolah-olah Mencintaiku

    Mobil melambat, sebelum berhenti perlahan di halaman sebuah gereja kecil di pinggir kota Grenada. Gereja itu dikelilingi oleh pohon-pohon cemara yang melambai pelan diterpa angin. Bangunannya tidak megah, tetapi memancarkan pesona klasik yang mengundang kedamaian. Dinding gereja Saint Anna terbuat dari batu alam berwarna kelabu pucat, dengan jendela-jendela lengkung berhias kaca patri. Menara loncengnya menjulang sederhana, seperti penjaga setia yang mencatat setiap janji suci yang pernah terucap.Pintu kayu besar terbuka, dan di sana berdiri seorang pria muda bersetelan hitam elegan. Pembawaannya memancarkan ketenangan profesional.“Selamat datang, Nona Anaby,” sapanya sambil membungkuk hormat. “Saya Samuel, asisten pribadi Tuan Michael. Beliau sudah menanti di altar.” Samuel menyerahkan buket bunga yang terdiri dari rangkaian ‘forget-me-nots’ berwarna biru pucat, dipadu dengan gardenia putih yang mekar sempurna—lambang cinta sejati dan kesetiaan abadi.Anaby menerima buket itu den

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Langkah Ragu Sang Mempelai Wanita

    Kuas-kuas halus menari di permukaan wajah Anaby, menyapukan rona cerah yang membuat kulit Anaby lebih segar. Seorang perias memulas kelopak matanya dengan gradasi warna netral, lalu membingkai bulu mata Anaby yang lentik dengan eyeliner tipis dan maskara. Bibirnya disentuh oleh warna mawar lembut, menyempurnakan tampilan yang alami sekaligus memesona.Di belakangnya, penata rambut menata helaian rambut panjang Anaby dengan cermat. Melilitkannya ke atas membentuk sanggul anggun, dan membiarkan beberapa helai tergerai menyentuh bahu.Di antara lilitan itu, terselip rangkaian bunga kecil berwarna putih. Mengingatkan pada potret para dewi dalam relief-relief Yunani kuno—megah, murni, dan memukau.Anaby menatap pantulan dirinya pada cermin besar. Penampilannya kini tak ubahnya seperti seorang calon permaisuri yang akan melangkah ke pelaminan. Namun, kilau matanya menyimpan kisah yang terlalu perih untuk diceritakan ulang.“Anda cantik sekali, Nona,” puji salah satu perias dengan kagum, sam

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Permainan Hati

    Anaby menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan rasa getir yang tiba-tiba menjalar. Ia teringat akan ciuman semalam yang begitu intens, menghangatkan hatinya hingga seolah meleleh dalam dekapan pria itu. Bahkan, mereka sempat terbenam dalam gairah yang tak terbendung.Namun, semua kenangan itu terasa seperti kilasan ilusi yang diberikan hanya untuk dipatahkan keesokan harinya. Barangkali, Michael sengaja melakukannya sebagai bagian dari permainan hati. Sebuah balas dendam yang dibungkus kepura-puraan.Akhirnya, dengan sisa keberanian yang ada, Anaby mengangkat wajahnya dan menatap Michael. “Baiklah, kita akan menikah sesuai keinginanmu,” katanya pelan, hampir bergetar, “Setelah itu, aku harus ke rumah sakit untuk menemani Papa.”Michael memandang Anaby beberapa detik, seakan ingin memastikan tidak ada keraguan dalam ucapannya. Lalu, perlahan, ia menunduk dan mengucapkan satu kalimat lagi di telinga gadis itu. Bisikannya seperti embusan panas yang menggoda dan menyesatkan di saat yang

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Simbiosis Mutualisme

    Dalam lelapnya, Anaby merasa ada yang menyentuhnya. Sebuah genggaman hangat yang menyelusup hingga ke lapisan sanubarinya yang terdalam.Jari-jemari itu menyatu dengan miliknya, mengirimkan kehangatan yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Genggaman itu terasa seperti benteng lembut yang menahan segala ketakutan dan kegelisahanIa tidak tahu siapa, tetapi ia tidak ingin melepaskannya.Anaby pun terbuai dalam kenyamanan yang membuatnya tenggelam dalam tidur panjang. Ia tidak bermimpi. Ia hanya terlarut oleh perasaan damai, yang diberikan oleh sosok tak terlihat di balik gelap matanya. Dalam imajinasi indah itu, Anaby tak tahu berapa lama ia terlelap, tetapi sensasi itu begitu nyata—dan menenangkan.Kemudian, bunyi air yang menyentuh lantai memecah ketenangan pagi. Gema gemericiknya menyusup ke telinga Anaby, dan perlahan membangunkannya dari alam mimpi. Anaby mengerjap, kelopak matanya terbuka dengan lambat, menyesuaikan pandangan dengan cahaya lembut yang masuk dari jendela. Ia menata

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Jatuh dalam Pelukanmu

    Dengan menggenggam harapan terakhir yang ia punya, Anaby menatap lekat paras tampan di hadapannya. Sorot matanya meredup, membawa serta keputusasaan yang membekas begitu dalam. Tanpa mengucap sepatah kata pun sebagai jawaban, Anaby perlahan memajukan wajahnya, menghapus jarak yang tersisa. Gerakannya begitu ringan dan nyaris gemetar, saat bibirnya menyentuh bibir Michael—tanpa jeda, tanpa ragu.Seperti digerakkan naluri, tangan Anaby terangkat pelan lalu menempel pada bahu Michael yang terasa kokoh di balik piyama yang membungkus tubuhnya. Gadis itu bisa merasakan kontras yang mencolok antara kehangatan bibir Michael dan bibirnya sendiri. Bibir Michael penuh dengan gairah kehidupan, berbeda jauh dengan bibirnya yang beku, seperti tak bernyawa. Dalam beberapa detik, Anaby memejamkan mata, memusatkan seluruh pikirannya untuk melakukan hal yang selama ini tak pernah ia kuasai.Ya, berciuman bukanlah sesuatu yang familiar bagi Anaby. Ia tidak pandai melakukannya.Beberapa kali Aslan pe

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Cium Aku, Sekarang

    Setelah daun pintu tertutup rapat, Michael melangkah ke arah dinding dan menyalakan lampu utama. Cahaya hangat segera menyapu seluruh ruangan, menghapus kesan remang yang sempat tercipta. Kilau lampu memantul di permukaan marmer dan kaca, memunculkan siluet kemewahan apartemen lantai delapan itu. Mata biru milik Michael bergerak tenang dan tajam, seperti bilah es yang bening. Pandangannya menelusuri tubuh kurus Anaby yang berdiri kikuk di ambang ruang. Mengunci langkah gadis itu, hingga membuat Anaby nyaris lupa bagaimana caranya bernapas normal.Tanpa berkata-kata panjang, ia menunjuk ke sofa berlapis kulit di tengah ruangan.“Duduklah,” ucap Michael tanpa nada.Dengan langkah ragu, Anaby menuruti permintaan itu. Ia duduk perlahan, menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, tetapi tak berani bersandar sepenuhnya. Gadis itu bingung harus meletakkan tangan di mana, tidak tahu harus memandang ke arah mana.Di sisi lain, Michael masih berdiri tegak. Kedua lengannya bersedekap di depan da

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Hanya Kita Berdua

    Dengan tangan yang mencengkeram erat kemudi, Anaby memacu mobilnya menembus malam. Lampu-lampu jalan yang terpantul di kaca depan tampak buram, seperti garis-garis cahaya yang berlari menjauh. Sementara jiwa Anaby telah tertambat pada satu tujuan.Kecepatan mobilnya meningkat, tetapi pikirannya berlari jauh lebih kencang dari laju kendaraan yang ia kemudikan. Ada gemuruh dalam benaknya, campuran antara keyakinan dan keraguan, antara kerinduan dan ketakutan.Langkah ini bisa dianggap sembrono, bahkan barangkali memalukan—datang ke apartemen seorang pria di tengah malam, tanpa kabar, tanpa undangan. Hanya saja, Anaby tidak peduli lagi. Harga dirinya sudah terlalu letih untuk dijaga, dan logika telah lama kalah oleh harapan. Untuk kedua kalinya, ia bersedia jatuh dalam ketidakpastian jikalau itu satu-satunya jalan keluar dari jeratan Aslan. Marigold Residence menjulang dalam bayangan langit kota yang kelam. Bangunan itumegah sekaligus dingin dalam kemewahan yang tak bersuara.Setibanya

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Menemui Dia Malam ini Juga

    Bak seseorang yang baru saja menemukan permata terpendam di tengah reruntuhan, Aslan langsung memegang tangan Tuan Carlo. Tatapan matanya berbinar, dan senyum yang menggantung di bibirnya begitu lebar, seolah ucapan itu adalah kabar paling agung yang pernah ia dengar.“Saya … benar-benar berterima kasih, Tuan Carlo,” ucap Aslan terbata. “Saya berjanji akan segera menikahi Ana setelah Anda pulih. Saya mencintai Ana lebih dari segalanya.”Janji yang diucapkan Aslan membuat tenggorokan Anaby tercekat. Perutnya mual, mendidih dalam keengganan yang tak tertahankan. Rasanya seperti menelan racun pahit yang merayap hingga ke ujung tengkuk. Refleks, Anaby mengangkat tangannya dan menutup mulut yang tersembunyi di balik masker medis. Ia mencoba menahan desakan mual yang merambat dari dalam.Melihat reaksi itu, Aslan menoleh dengan raut wajah mengkerut, penuh kekhawatiran yang tampak meyakinkan. “Sayang, kau kenapa?” tanyanya lembut, melangkah setengah menuju Anaby.Anaby menggeleng kecil. Ta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status