Share

Lebih Tajam dari Pisau

Saat melintasi kamar tamu, samar kupingku menangkap suara yang membuat debaran jantungku berpacu lebih cepat, dan tanganku gemetar, sementara bahuku terasa lemas. 

"Mami gak habis pikir sama kamu, apa yang membuatmu menyukai perempuan seperti, Naya? Janda dua kali. Sementara kamu, belum pernah menikah sama sekali."

"Mi, urusan jodoh itu biarlah Tuhan yang mengatur sebagai orang tua kita tidak bisa ikut campur."

"Pi, Dewa itu anak kita satu-satunya, wajar kalau, Mami memimikirkan masa depannya. Harusnya, Dewa bisa cari perempuan yang masih lajang, ini malah janda dua kali.

"Coba Papi pikir, pasti ada yang salah dari, Nayanya makanya sampai harus dua kali menjanda," ucap Mama Dewa terdengar emosi.

Mendengar ucapan Mama Dewa hatiku benar-benar rasa tertohok. Seandainya lidahnya adalah mata pisau tentu saja tubuh ini sudah tercabik-cabik.

"Tapi, Mi, Dewa mencintai, Naya tulus tidak peduli masa lalunya," Dewa terdengar membela.

"Halah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status