Share

Bab 22 Sang Ratu

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-10-06 14:16:28

Vira segera berdiri dari atas pangkuan Bram lalu mengembalikan bolpoin ke tempatnya semula.

"Aku pengen kita cerai, Om, lagi pula tujuan Om Bram untuk melukai hati Mbak Ningrum juga sudah terwujud, kita nggak perlu melanjutkan hubungan pernikahan pura-pura ini lagi," ujar Vira sebelum keluar dari dalam ruangan kerja Bram. Sebelum melangkah jauh, dia berbalik dan menatap Bram dengan tatapan tajam kembali berkata, "aku tunggu surat cerainya, mumpung aku masih jinak, kalau setannya bawa pisau takutnya Om keburu mati dan nggak sempat nulis surat cerai lagi!" Pada detik berikutnya Vira langsung tertawa keras sekali.

"Hahahahaha! Lucu sekali wajahmu, Om! Hahahaha! Sayangi lehermu! Jangan lupa surat cerai! Hahahahaha!"

Bram kaget sekali, dia tidak mengira Vira akan berubah menakutkan seperti bukan Vira yang dia kenal selama ini. Bram segera mengambil air mineral dari atas meja kerjanya, dia meneguknya dengan terburu-buru. Tangan Bram gemetaran sampai-sampai airnya tumpah dan membuat kemejany
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 26 Desahan di kediaman mertua

    Malam harinya, Vira kembali melakukan hubungan badan dengan Bram di kamar dalam kediaman Bram. Bram memulai dengan menjilati liang intim Vira sementara Vira duduk di sofa dalam kamar sambil memilin-milin kedua putingnya sendiri.Bram sangat puas melihat Vira begitu seksi dengan gairahnya sekarang."Cantik sekali," pujinya lalu menekan batang kejantanan miliknya ke dalam dan mulai menggenjotnya dengan sodokan kuat. "Ah, ah, ah pepekmu basah Vira, aku senang sekali, oohh, ohhh, aahhh, ahhh, sshhh, aahhh, enak sekali aku genjot, buah dada montokmu ikut bergerak-gerak, ah, ah, ah, oohhh, putingmu kencang sekali, ookhh, pepekmu enak sekali basah begini," ujarnya dengan penuh nafsu."Eemhhh, iiya, Oom, oohhh, terus sodok aku, pepekku enak sekali kamu sodok-sodok Om, okhhh, Om Bram, oookhhh," balas Vira sambil menahan kedua pahanya hingga terbuka lebar-lebar.Bram melumat puting payudara Vira sambil terus menggenjot liang basahnya."Bulu-bulu hitam punyamu sampai basah dan licin, Vir, cantik

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 25 Ke rumah mertua

    Hari itu Bram berangkat membawa Vira ke Jepara mereka tiba hampir dini hari. Bram membawa Vira ke vila di mana dia dan Ningrum tinggal sebelumnya. Vila itu kosong dan dirawat oleh pelayan serta pengurus rumah yang dia pekerjakan. Bram memarkirkan mobilnya, lalu membangunkan Vira."Vir, bangun, sudah sampai," ujar Bram. Vira mengerjakan kelopak matanya lalu turun dari dalam mobil. Saat melihat kediaman mungil dan terlihat kecil, Vira pikir rumah itu hanya terdiri dari sebuah kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruangan utama. Tapi begitu masuk ke dalam ternyata rumah yang terlihat kecil dari luar begitu luas sekali. Kamar berjajar di sepanjang koridor ada empat kamar kosong lalu ruangan utama ada di bagian depan. Dapur, ruang tengah, semuanya berisi dengan banyak perabotan kuno lengkap dengan lampu gantung. Vira memandangi dengan takjub. "Om suka koleksi barang-barang antik, pasti menghabiskan banyak uang," ujarnya.Bram tersenyum sambil menggamit pinggang ramping Vira, istri muda

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 24 Gairah dalam Kediaman Bram

    "Kamu sudah bangun? Bagaimana keadaanmu?" Tanya Bram seraya mengambil teh dari atas meja yang ada di sebelah ranjang.Vira tidak segera menjawab, spontan malah meraba tubuhnya, terakhir kali dia ingat ketika mengenakan baju untuk mengajar dan sekarang dia mengenakan baju terusan satin tanpa lengan dengan kancing di bagian depan. Hanya ada baju itu yang membalut tubuh telanjang miliknya."Om, bajuku di mana?" Tanya Vira pada Bram."Minumlah dulu, bajumu tadi basah jadi aku ganti dengan baju lain. Aku pinjam dari Ningrum," ujarnya.Vira menganggukkan kepalanya lalu segera meneguk air teh yang diberikan Bram.Setelah Vira meneguknya Bram meletakkan kembali gelasnya di meja."Bagaimana?" Tanya Bram pada Vira."Aku merasa lemas, Om, tubuhku rasanya sakit di bagian punggung," ucap Vira pada Bram.Bram beringsut mendekat lalu mengelus lembut punggung Vira.Vira langsung menyandarkan kepalanya di bahu Bram sambil memejamkan matanya.Bram mendekatkan wajahnya lalu melumat bibir Vira sambil men

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 23 Kesurupan

    Malam itu Bram langsung pulang ke kediamannya sendiri, dia tidak berani pulang ke kediaman Murni.Setibanya di rumah, Bram bergegas menuju ke ruangan kerjanya. Adinda di dalam kamarnya kebetulan terjaga, dia segera keluar dari dalam kamar untuk melihat.Adinda melihat wajah Bram begitu pucat pasi. Sepertinya sudah terjadi sesuatu pada ayahnya. Karena cemas, Dinda segera menegur."Loh Papa pulang ke rumah? Aku pikir Papa pulang ke rumah Mbak Vira." Ujarnya. Jangankan menjawab, Bram menoleh pun tidak. Adinda menundukkan kepalanya, dia tahu di mana kesalahannya. Semenjak tahu bahwa dirinya bukan darah daging Bram Hendarto, Adinda tidak berani menyela atau merengek bermanja pada Bram lagi.Ningrum mendengar suara Adinda, dia pun ikut keluar dari dalam kamarnya untuk melihat. Ningrum melihat Bram duduk di sofa dalam ruangan kerjanya. Melihat Adinda berdiri di ambang pintu ruangan kerja Bram, Ningrum segera menegur. "Kamu lanjutkan tidurmu, besok masuk kelas pagi, kan?" Tanya Ningrum samb

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 22 Sang Ratu

    Vira segera berdiri dari atas pangkuan Bram lalu mengembalikan bolpoin ke tempatnya semula."Aku pengen kita cerai, Om, lagi pula tujuan Om Bram untuk melukai hati Mbak Ningrum juga sudah terwujud, kita nggak perlu melanjutkan hubungan pernikahan pura-pura ini lagi," ujar Vira sebelum keluar dari dalam ruangan kerja Bram. Sebelum melangkah jauh, dia berbalik dan menatap Bram dengan tatapan tajam kembali berkata, "aku tunggu surat cerainya, mumpung aku masih jinak, kalau setannya bawa pisau takutnya Om keburu mati dan nggak sempat nulis surat cerai lagi!" Pada detik berikutnya Vira langsung tertawa keras sekali."Hahahahaha! Lucu sekali wajahmu, Om! Hahahaha! Sayangi lehermu! Jangan lupa surat cerai! Hahahahaha!"Bram kaget sekali, dia tidak mengira Vira akan berubah menakutkan seperti bukan Vira yang dia kenal selama ini. Bram segera mengambil air mineral dari atas meja kerjanya, dia meneguknya dengan terburu-buru. Tangan Bram gemetaran sampai-sampai airnya tumpah dan membuat kemejany

  • Memikat Hati Istri ke-dua papa mertuaku    Bab 21 Pertanyaan mengejutkan

    "Kenapa memangnya? Baru satu hari aku tinggal nginap di rumah Vira kamu sudah ribut begini?" Tanya Bram sambil berjalan masuk ke dalam rumah lalu masuk ke dalam kamar mereka berdua.Bram duduk di tepi ranjang seraya menatap Ningrum yang kini menutup pintu lalu duduk di sampingnya."Dinda nanya, katanya dia kangen sama Mas. Dinda juga nggak protes tentang pernikahan Mas sama Vira, aku juga nggak masalah lagi, aku tahu kesalahanku, Mas," ucap Ningrum sambil memeluk bahu Bram.Bram sengaja tidak menepisnya dan membiarkan Ningrum merayunya."Nggak usah drama begini, kamu lebih senang aku tinggalkan, mungkin kamu sendiri juga merasa aku yang usianya lebih muda darimu ini nggak bisa lagi genjot pepek kamu, kurang kencang, kurang pengalaman jika dibandingkan sama mantan pacar kamu!" Ketus Bram dengan nada tidak senang."Nggak Mas, jangan ngomong sembarangan, aku menyesal sudah menipumu, aku mau kita baikan Mas, please," rayu Ningrum pada Bram."Buktikan kalau memang kamu nggak kecanduan sama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status