Share

16. Pesona Xander

"Jangan underestimate terhadap Elowen, ya! Meskipun lebih banyak area pedesaan di sini, orang-orangnya tidak udik, tahu," ucapku sewot, setengah bercanda menanggapi ucapan Judith.

"Ceileh! Yang sudah jadi nyonya di Elowen nih, ye, siap pasang badan ngebelain." Ledekan Judith belum berhenti. Perempuan itu cengar-cengir seperti tapir.

Eh, tapir bisa cengar-cengir kah?

"Jelas dong! Katanya don't judge the book by its cover, so kalau kamu belum benar-benar mengenal Elowen, jangan menilai hanya dari penampilannya yang sederhana ini," imbuhku yakin.

"Ampun deh! Baiklah, Bu Xander yang telah menjadi duta pariwisata Elowen."

"Apaan sih?"

"Hahaha."

Baik aku maupun Judith memang tinggal di Hazelton, sebuah kota yang cukup modern. Semenjak kecil kami terbiasa dengan suasana kota yang ramai, dan menikmati kemudahan hidup di sana.

"Jadi apa yang spesial di Elowen, khususnya di tempat ini, yang membuatmu betah? Selain karena ada Xander tentunya. Hihi," tanya Judith dengan bumbu kepo yang sedikit kur
Teha

Hayo, yang lagi bergosip ketahuan nih ye! Btw, siapa yang datang, ya?^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status