Share

17. Perempuan Lain

"Enak saja! Buat apa?!"

"Eh, kok kamu tahu sih?"

Setengah tak percaya kutolehkan kepala ke samping, dan menatap Judith dengan mulut menganga. Demi menjaga harga diri, aku menyangkal tuduhan Xander, eh, di saat bersamaan Judith malah sebegitu gampangnya mengiyakannya sambil bersikap centil.

Dia ini benar-benar kawan yang tidak setia kawan.

Tak dinyana, sedang seru-serunya kami membicarakan Xander, eh, objek yang kami omongin malah muncul. Inilah satu alasan mengapa kita tidak boleh membicarakan orang lain di belakangnya, ya, pembaca!

"Eh ..., maksudku ... hehe ... itu ...." Terbata-bata sambil garuk-garuk kepala, Judith mencoba menganulir ucapannya.

"Kalian sudah makan? Sepertinya belum." Dengan sikap yang sangat santai Xander mengambil air mineral dan meminumnya. Gibahan kami tadi seakan telah dilupakannya.

Di hari Sabtu Xander hanya bekerja setengah hari, jadi ia bisa pulang relatif siang. Peluh membasahi baju yang dikenakannya, anehnya di mataku dia terlihat seksi.

Entah CEO macam ap
Teha

Apa kabar, pembaca? Semoga sehat. Bagaimana dengan bab 17 ini? Ada kesan atau kritik saran? Mohon dukung novel ini dengan memberi ulasan dan gem, ya. Terima kasih.- Teha ^^

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Teha
sudah ada bab 18 ya, kak. selamat membaca
goodnovel comment avatar
Oppo A712018
ko blm up lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status