Beranda / Romansa / Menaklukkan CEO Playboy / 5. “Happy Birthday, Boss.”

Share

5. “Happy Birthday, Boss.”

Penulis: Ethan Choi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-12 17:48:47

POV Sang Sekretaris

Ella benar-benar gemetar ketika dia menunggu aba-aba untuk masuk. Mungkin ia seharusnya tidak membiarkan Damon dan Jackie membujuknya untuk melakukan ini. Namun demikian, dia sudah berada tepat di luar pintu besar yang menuju ke ruang makan. Seseorang di dalam sedang berpidato dan begitu pidato itu selesai, Ella akan masuk untuk menyanyi. Sorak-sorai diikuti dengan tepuk tangan, menunjukkan bahwa waktu telah tiba.

Jackie memeluk gadis itu sebentar sementara Damon membisikkan kata-kata penyemangat ke telinganya.

Oke. Yang harus dia lakukan hanyalah pergi ke sana dan kemudian bernyanyi untuk Javier.

How hard could that possibly be?

POV Sang CEO Liar

Javier melihat kiri dan kanan, matanya berkelana ke sekeliling ruangan mencari sekretaris mungilnya. Ella tidak ada di sini. Pria itu tergoda untuk meneleponnya lagi tetapi itu hanya akan menambah jumlah panggilan tak terjawab yang nantinya akan dilihat Ella di teleponnya.

“Sialan,” dia mengutuk pelan, tidak menghiraukan apa yang dikatakan kakaknya, Thornton, di podium. Pikirannya terlalu teralihkan oleh sekretarisnya yang hilang. Kemudian sebuah pikiran berbahaya muncul di benaknya. Mungkin saja Ella terlalu sibuk dengan kekasihnya, pria bernama Damon Matthews ini, sehingga gadis itu tidak sempat memberitahu Javier bahwa ia batal menghadiri pesta ulang tahunnya. Rasa penasaran bercampur cemburu mulai memakan Javier secara perlahan namun pasti.

Band mulai memainkan pembuka dari lagu Happy Birthday dalam tempo lambat. Javier menghela napas putus asa, dia tidak peduli dengan lagu itu. Yang dia inginkan hanyalah Miss Ella Stanford berada di sini sehingga pikirannya yang sudah berkelana ke mana-mana akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Namun seruan dan desahan yang mengejutkan dari para tamu di sekitarnya menggelitik rasa ingin tahunya. Ketika keingintahuannya sudah tak tertahankan, Javier bersandar di kursinya dan melirik ke arah pintu masuk untuk melihat apa yang menyebabkan kehebohan itu. Seketika tenggorokannya tercekat dan matanya melebar ketika melihat seseorang dalam gaun merah mencolok dengan belahan tinggi yang memperlihatkan paha mulusnya tidak lain adalah sekretaris profesionalnya yang kolot.

POV Sang Sekretaris

Sejauh ini baik-baik saja. Napas Ella mulai menenang ketika gadis itu berjalan melewati pintu ganda dan dalam perjalanan menuju ke lantai dansa. Dia berhasil melewati lorong di antara meja-meja dari pintu masuk sampai ke sini tanpa goyah maupun tersandung dirinya sendiri. Dia bersyukur bahwa tanggapan tamu terhadap pintu masuk megahnya adalah positif, penuh dengan keheranan, dan apresiatif.

Ella melihat Javier begitu dia melangkah ke lantai dansa. Bagaimanapun, gadis itulah yang mengatur acara ini. Dia tahu di mana Javier akan duduk dan dengan siapa. Pria itu duduk tepat di seberang tempat band itu didirikan, di sebelah wanita terbarunya, London Star. Seperti biasa, laki-laki itu terlihat sangat tampan dan berbahaya dalam balutan kemeja biru tua yang mempertegas warna biru laut di matanya. Kecuali malam ini dia terlihat kaget. Bibir pria itu terbuka dan matanya melebar. Javier jelas tidak menyangka sekretarisnya yang kolot dapat berpakaian begitu menggoda dan memegang mikrofon, siap bernyanyi untuknya.

Tatapan Ella beralih sebentar ke wanita yang duduk di sebelahnya. Rambut pirang bergelombang, bibir merah seksi, dan gaun hitam berkilauan. London tampak begitu memukau seolah-olah wanita itu baru saja keluar dari majalah mode terbaru, namun mata Javier tetap terpaku pada Ella. Entah kenapa, rasa kepuasan yang manis menyapu diri Ella. Gadis itu memberi Javier senyum hangat, yang belum pernah dia berikan sebelumnya. Kemudian ia berjalan ke podium. Dia sengaja mengayunkan pinggulnya dengan menggoda untuk membantu Javier memusatkan perhatiannya ke tempat yang Ella inginkan.

Tidak ada ruginya. Toh Ella akan menyerahkan surat pengunduran dirinya besok pagi dan kemudian pergi ke tempat lain, lebih disukai di tempat di mana dia tidak harus menyaksikan perilaku playboy liar sang bos.

Salah satu pemain band itu tersenyum pada Ella dan mengacungkan jempolnya. Ella mengambil mikrofon dan menelan ludahnya beberapa kali untuk membasahi tenggorokannya sebelum dia mulai bernyanyi. Bukan jenis ucapan selamat ulang tahun yang akan dinyanyikan siapa pun di pesta anak-anak; dia menyanyikan lagu Happy Birthday yang menggoda dan penuh desahan. Lagu yang hanya berani dinyanyikan oleh Marilyn Monroe untuk presiden John F. Kennedy.

Penonton tenang dan hening ketika band mulai bermain dengan tempo yang diinginkan Ella.

“Ha... ppy birth... day…” dia menarik napas lagi. “Dear... Jave…”

Riak tepuk tangan terdengar di sekitar ruang makan dan Ella menyaksikan bosnya memiringkan kepalanya ke belakang dengan gembira, tawa rendah muncul dari tenggorokannya. Sepertinya pria itu telah pulih dari keterkejutannya dan sekarang menikmati penampilan Ella. Dan betapa hebatnya penampilan yang gadis itu berikan padanya! Ella menyanyikan lagu itu dengan sangat sempurna, memberikan sentuhan nada seraknya yang menambah rayuan dan desahan yang pas.

Ada ekspresi terpesona bercampur dengan bingung di wajah Javier seolah-olah laki-laki itu benar-benar berada di bawah mantra Ella. Gadis itu menarik baris terakhir dengan isyarat sensual saat dia bernyanyi, “to…you….” Bibirnya membulat membentuk oval sugestif seolah-olah dia sedang memberikan ciuman panjang untuk sang bos.

Kerumunan meledak dalam sorak-sorai dan peluit. Semua orang bersorak tetapi Javier bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari Ella. Tatapannya yang panas membara itu ditujukan hanya untuk sekretarisnya.

Kemudian band memainkan lagu itu sekali lagi dalam tempo yang ceria dan bahagia, lagu yang biasanya dinyanyikan oleh semua orang di pertemuan keluarga dan semua tamu bernyanyi saat kue ulang tahun yang besar dibawa ke Javier. Ella turun dari podium dan mengikuti kerumunan hingga berdiri di samping kue dark forest bertuliskan ‘Happy Birthday, Javier’ berbahan icing yang diletakkan di atasnya.

Ella menoleh ke arah bosnya, bibirnya melengkung menjadi senyum tulus saat dia mengucapkan selamat ulang tahun. “Happy Birthday, Boss.”

Ethan Choi

Halo, Arek-arek! Pada penasaran gak sama reaksi Javier wadktu lihat Ella mesra sama Damon? Heheheheh Mohon supportnya yaa untuk cerita yang satu ini. Matur nuwun!

| 30
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
paw paw
judul ini slalu aku skip kukira akan biasa2 sj seperti kebanyakan...ternyata bagus banget dgn menyuratkan tampilan elsa yg karyawan biasa
goodnovel comment avatar
Laina Mardiana
penasaran udh di kunci
goodnovel comment avatar
Wawan Gemol
bagu ceritanya saya suka sekali lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menaklukkan CEO Playboy   28. “Tidak ada lagi mandi air dingin untuk kita berdua. Setidaknya tidak kali ini.”

    ❗ W A R N I N G ❗This chapter contains explicit content. Bab ini mengandung konten eksplisit.E L L A S T A N F O R D“Ella, aku tahu kau sudah bangun.” Suara pria itu lembut bak beludru dan Ella bisa merasakan tulang punggungnya menegang. Kulitnya merinding dalam kenikmatan saat dirinya merasakan tangan Javier di bahunya dan napas pria itu di rambutnya yang diikatnya menjadi kuncir kuda. Bulu kuduknya berdiri.Ella menggigit bibir bawahnya dengan giginya tatkala ia merasakan ujung jari Javier membelai dari bahunya ke lengannya dengan cukup hati-hati dan lembut hingga membuat bulu-bulu halus di kulitnya berdiri tegak, dan putingnya pun mulai menegang menjadi dua titik yang menjulang di balik gaun tidurnya. “Ella, ayolah,” bisik pria itu lagi, suaranya sama sensualnya seperti sebelumnya dan seluruh tubuh gadis itu dapat merasakan aliran listrik serta kimia di antara keduanya.Itu adalah reaksi fisik yang ia rasakan setipa kali Javier menyentuhnya, Ella tahu, karena terlepas dari semu

  • Menaklukkan CEO Playboy   27. Sesaat, dirinya berpikir untuk membawa gadis itu ke atas ke kamar tidur

    Ternyata tidak mengingat satu pun rekan kerja menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi Ella di hari pertama nya kembali bekerja. Entah bagaimana hal itu mengingatkannya kembali akan masa kecil nya, tatkala dirinya harus pindah sekolah setiap selang beberapa bulan karena ibu nya tanpa pemberitahuan akan mengemasi barang barang mereka dan pergi ke kota baru, lingkungan baru. Saat itu, Ella harus mengetahui nama semua orang dan mencoba mengingat nama mereka setidaknya selama beberapa bulan ke depan sebelum ibunya membawa dirinya pindah ke tempat yang baru lagi. Selama dua hari pertama, Clarabelle berada di sana bersama nya dan membantu gadis itu kembali bekerja. Tampaknya tidak banyak orang yang menyadari bahwa Ella telah kehilangan ingatannya karena sesekali ada yang bertanya kepada gadis itu tentang hal-hal yang Ella tidak ingat. Tampaknya Javier hampir tidak berbagi apa pun dengan karyawannya, yang mereka tahu hanyalah Ella mengalami kecelakaan dan gadis itu sedang memulih

  • Menaklukkan CEO Playboy   26. “aku rasa aku akan tetap merasakan hal yang sama ketika aku berusia delapan puluh tahun—”

    Ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya, Ella langsung ingin menariknya kembali. Namun semuanya sudah terlambat tatkala ia menyadari betapa kedengeran nya komentarnya itu. Mengingat percikan seksual yang terjadi di antara mereka seperti gelombang panas, Javier mungkin dengan mudah salah mengartikan maksud nya. Bukan berarti gadis itu bisa menyalahkan Javier jika pria itu salah paham. Ella tidak bisa. Ketegangan di antara mereka adalah kesalahan Ella sebagaimana itu juga merupakan kesalahan pria itu.“Itu kah yang kau inginkan?” Javier terdengar sedikit menggeram tatkala mengucapkan pertanyaan itu padanya."Ya. Tidak,” jawab Ella, terdengar bingung.“Jadi yang mana, Nona Stanford?” Pria itu menyelipkan sehelai rambut yang terurai ke belakang telinga Ella, menelusuri daun telinga gadis itu dengan ujung jarinya. “Apakah iya? Atau kah tidak?"“Aku—” Ella menggigil saat Javier menarik garis di leher gadis itu. Hasrat mulai berputar lagi di nadinya, memperkeruh proses berpikirnya. Ia haru

  • Menaklukkan CEO Playboy   25. Ya, kau benar. Aku ingin bercinta denganmu

    J A V I E RDua hari kemudian, sambil duduk di belakang mejanya di kantor pusat Summers Entertainment, Javier terus berkata pada dirinya sendiri selama dua jam terakhir bahwa mungkin cukup bagi Ella untuk menginginkannya. Meskipun kotak masuknya penuh dengan email dari berbagai departemen yang menuntut perhatiannya, ia mengabaikan itu semua dan menatap kosong ke depan.Keinginannya muncul di perutnya saat dia mengingat rasa dan sentuhannya. Setiap sel dalam dirinya telah menjerit agar dia membawanya kembali ke kamar tidur atau membawanya ke sofa, untuk berjatuhan bersamanya, dan memuaskan rasa lapar yang telah menahan mereka berdua dalam cengkeramannya. Kedatangan Damon dua hari yang lalu terjadi tepat pada waktunya, karena dia nyaris melakukan hal itu, dan jika dia melakukannya, itu adalah sebuah kesalahan. Karena dia menginginkan lebih darinya daripada agar dia merasakan hasrat padanya. Dia ingin dia mempercayainya, itulah sebabnya dia bangun lebih awal dari biasanya dan bergegas ke

  • Menaklukkan CEO Playboy   24. "Di muka umum? Di hari ulang tahunnya?”

    E L L A S T A N F O R D Saat Javier mengenakan mantelnya, Ella membantu Damon membawa piring dan meletakkannya di wastafel. Sahabatnya selama sepuluh tahun memberinya tatapan tajam dan berkata, "Kau." Ia menyikut lengannya dengan sikunya sambil melanjutkan, “Aku tidak butuh bantuanmu di sini, Sayang, pergilah dan kenakan sesuatu yang cantik.” Ia melirik ke arah Javier yang sedang merapikan dirinya di dekat gantungan jas dan menambahkan, "Mungkin kita bisa pergi ke klub. Kau bisa bertemu dengan beberapa orang tampan yang bisa ditawarkan kota ini." Javier tidak memberikan reaksi sama sekali. Jelas, ia tidak kekanak-kanakan seperti yang diinginkan Damon. "Baiklah. Aku akan membacanya sebentar lagi," jawab Ella sambil berjalan menuju kamar tidurnya. Saat ia sedang berjalan-jalan di ruang tamu, Javier memanggilnya. "Ya?" Ia mendatanginya dalam tiga langkah panjang lalu mencium pelipisnya. "Saya berangkat kerja." Lalu sambil tersenyum, ia menambahkan, "Selamat berbelanja." Membiarkannya

  • Menaklukkan CEO Playboy   23. “Dengan kata lain, kau tidur dengannya,”

    J A V I E R S U M M E R SJavier terbangun dengan sakit punggung yang menyakitkan. Sofa itu terlalu kecil untuk tubuhnya yang besar tetapi tetap saja, ia bertahan sepanjang malam, mengetahui bahwa Ella aman dan sehat di kamar tidurnya yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Setelah meregangkan tubuhnya yang lelah, ia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Dalam waktu kurang dari setengah jam, ia sudah mandi dan mengenakan satu handuk besar di pinggangnya ketika ia menyadari bahwa ia membutuhkan pakaian ganti baru dan sebagian besar pakaiannya sudah ada di dalam koper di mobilnya di ruang bawah tanah. Ia telah meninggalkan sekitar lima pasang pakaian di lemari tetapi bagian yang sulit adalah lemari itu terletak di dalam kamar tidur.Jadi, pada akhirnya, ia tidak punya pilihan lain selain menunggu sampai Ella bangun sebelum ia bisa mengambil pakaian barunya. Lagi pula, menyelinap ke kamar tidur saat ia sedang tidur pasti tidak akan mendapatkan kepercayaannya. Ia menemukan jubah mandinya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status