Share

27. Lengah

"Bukankah kau mau mengajariku? Kenapa malah membawa sekop ke luar?" tanya Amber ketika mendapati Adam berjalan menuju pintu. Laki-laki itu telah mengenakan kostum outdoor lengkap.

"Aku harus mengambil kayu di gudang. Stok kita menipis."

Selang satu kedipan, sang wanita meraih mantelnya. "Kalau begitu, aku ikut. Lain kali, aku bisa melakukan pekerjaan ini untukmu."

Mendengar inisiatif Nona Lim, Adam sontak mengerutkan alis. "Kau bukan perempuan manja lagi, rupanya."

"Sejak awal memang bukan. Kau saja yang menilaiku begitu," timpal Amber seraya merebut senter dan menepuk lengan Tuan Dingin. "Ayo bergegas!" Dengan penuh semangat, wanita itu memimpin jalan. Ia tidak tahu bahwa Adam kini bergeming menatap jejak sentuhannya.

“Perempuan itu ... apakah dia masih belum sadar juga? Kau selalu membuat kekacauan besar dalam hatiku, Amber.” Setelah mengembuskan napas pasrah, sang pria berjalan mengekor.

Selagi Adam sibuk menyerok salju yang menghalangi pintu gudang, Amber mendongak memandan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status