Share

Bab 4

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
“Penjelasan? Kenapa aku harus beri kamu penjelasan?” Brandon berbicara dengan ketus, “Hannah itu istriku. Aku harap kamu bisa jauhi dia. Kalau istriku suka bunga mawar, aku bisa kasih sendiri! Istriku cantik sekali, dia tidak pantas diberi bunga biasa-biasa. Malam ini aku akan beri dia bunga mawar dari Bulare!”

“Kamu itu bodoh atau gila? Kamu tahu nggak harga setangkai bunga mawar dari Bulare itu 200 juta. Apa kamu sanggup? Dengar-dengar semalam kamu minta sepeda elektrik sama Kakek Herman? Dasar nggak tahu diri! Meski kamu jual ginjalmu, kamu juga nggak bakal sanggup beli setangkai bunga mawar Bulare! Bisa-bisanya cuma sok hebat!”

Tatapan Nelson sangat sinis. Dia cukup berkuasa di perusahaan investasi milik Grup Sinjaya. Jadi, mana mungkin dia bisa menerima dibentak oleh seorang menantu pecundang?

Selain itu, Nelson bisa semarah sekarang karena si Brandon sialan itu malah berani merusak bunganya, dan menarik wanita idamannya ke dalam lift! Apa yang ingin dia lakukan?

Tiba-tiba Nelson tersenyum sinis, lalu berkata, “Hannah, apa kamu mau diinvestasi 10 miliar? Aku bisa bantu kamu.”

“Apa?” tanya Hannah dengan terkejut.

Nelson membalas dengan datar, “Hannah, aku tahu perusahaanku kekurangan dana 10 miliar. Kebetulan aku masih ada anggaran untuk investasi proyekmu. Asalkan kamu temani aku makan siang, aku janji akan investasi proyekmu.”

“Serius?” Hannah spontan melepaskan tangan Brandon. Perusahaannya sungguh membutuhkan uang itu.

“Aku nggak pernah pungkiri janjiku!” ucap Nelson dengan tegas.

“Kalau begitu, aku setuju!” Setelah menimbang keuntungan dan kerugian, pada akhirnya Hannah menyetujuinya.

“Hannah, ayo kita pergi! Kita bahas lebih lanjut mengenai masalah proyek ini, sekalian pikir mau makan siang di mana,” ucap Nelson dengan sopan.

“Istriku! Jangan pergi sama dia!” Belum sempat Hannah mengiakan, Brandon langsung menatap Nelson dengan tatapan marah. “Nelson, aku peringati kamu sekali lagi! Jauhi istriku!”

“Heh, kamu kira kamu siapa? Kenapa? Kamu takut kamu bakal diselingkuhin?” ucap Nelson dengan tersenyum. “Meski kamu diselingkuhin, kamu juga mesti bangga. Karena istrimu selingkuhnya sama aku! Jadi orang harus bisa merasa bersyukur, ngerti nggak? Kamu hanyalah seorang pecundang! Kamu kira nasibmu bakal berubah?”

“Aku ….” Raut wajah Brandon semakin muram lagi. Dia hendak membalas ucapan Nelson.

Namun pada saat ini, Hannah malah berjalan keluar lift, dan berkata dengan sinis, “Nelson, jangan bikin masalah lagi.”

“Aku lagi bikin masalah?” Brandon mengulangi ucapan Hannah dengan terbengong.

“Apa kamu tahu betapa pentingnya uang itu bagiku?” Hannah menatap Brandon dengan kecewa. Kalau Brandon bisa diandalkan, dia juga tidak perlu merendah seperti sekarang ini.

Hannah hanya bisa menghela napas, lalu membalikkan badan untuk memasuki mobil BMW bersama Nelson.

“Istriku!” Brandon segera mengejar langkah istrinya. “Istriku, jangan pergi! Aku ada uang! Aku bisa beri kamu 10 miliar!”

“Brandon, bisa nggak kamu pergi cari kerja dulu? Jangan mimpi di siang bolong!” balas Hannah.

“Tapi ….” Saat Brandon hendak berbicara, Nelson malah berjalan ke belakangnya, lalu menepuk pundaknya.

“Pecundang! Apa perlu aku tawarin kerjaan buat kamu? Perusahaan kami kekurangan office boy. Mau coba nggak? Sebulan gajinya 3 jutaan. Tapi berhubung aku kenal sama Hannah, aku akan beri kamu tunjangan 600 ribu.”

Nelson lalu menambahkan, “Perusahaan investasi tempat aku bekerja di bawah Grup Sinjaya. Nggak gampang untuk bisa masuk ke perusahaan sebesar ini. Kamu pikir baik-baik!”

Brandon langsung menepis tangan Nelson, lalu berkata dengan sinis, “Aku tidak butuh!”

“Lho? Nggak tahu berterima kasih?” Nelson menggeleng, dan malas untuk meladeni Brandon lagi. Dia langsung masuk ke mobil.

“Istriku, jangan pergi sama dia! Aku bisa selesaikan masalah 10 miliar itu!” Brandon melihat Hannah yang masih keras kepala itu. Dia berharap Hannah bisa berpikir sekali lagi.

Sayangnya, Hannah malah mengabaikannya.

“Brandon, jangan teriak lagi. Jangan mimpi di siang bolong lagi! Kamu kira kamu bisa bantuin Hannah? Memangnya kamu punya 10 miliar? Kamu kenal nggak sama bos dari Perusahaan Investasi Grup Sinjaya? Kamu ini …. Kamu pikirkan dulu kamu mau mengemis di mana setelah kamu diusir dari Kediaman Limantara … hahaha!”

Nelson berbicara dari jendela mobil dengan tersenyum sinis.

Brandon menjerit, “Nelson, apa kamu merasa hebat karena punya banyak uang?”

“Maaf, punya banyak uang itu memang hebat. Buktinya aku suruh istrimu naik mobil, dia langsung naik mobil. Kalau aku suruh Hannah cerai sama kamu, dia pasti akan langsung cerai sama kamu. Hahaha ….”

Setelah mobil Nelson melaju pergi, Brandon hanya bisa berdiri di depan gedung perusahaan dengan ekspresi kecewa.

“Hanya seorang manajer proyek Perusahaan Investasi Sinjaya malah bisa bikin istriku turuti apa kata dia? Bukannya Perusahaan Investasi Sinjaya hanyalah salah satu anak perusahaan dari Grup Sinjaya saja!”

Selesai bergumam, Brandon mengeluarkan ponsel jadulnya untuk menghubungi nomor yang menghubunginya semalam.

“Ini aku, aku bisa bantu Keluarga Sinjaya. Tapi aku ada dua persyaratan! Pertama, mulai sekarang Perusahaan Investasi Grup Sinjaya jadi milikku! Kedua, bantu aku pesan bunga mawar terbagus di Bulare, lalu antar ke Perusahaan Iklan Limantara!”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status