Share

BAB 21

"Bukan Tuan, mungkin hanya mirip saja, aku permisi dulu Tuan, ada hal mendesak," balas Austin cepat.

Ia berlari meninggalkan Wilson tanpa mendengar jawaban, langkahnya memburu tanpa menoleh ke belakang. Ia bergegas menuju motor bututnya lalu pergi meninggalkan gedung tadi.

"Semoga ia tidak curiga," gumamnya.

Ia terus melajukan motor dengan kecepatan penuh, ia terus menarik gas tanpa tahu arah jalan, menghilang jauh dari pandangan Wilson. Tiba-tiba motor hilang keseimbangan lalu terhenti begitu saja, Austin merasa bingung harus berbuat apa. Ia membuka tengki motor dan ternyata bensin sudah habis.

"Bagaimana ini? Aku tak memiliki uang untuk mengisi bensin," gumamnya bingung,

"Kenapa kau anak muda? Sepertinya sedang kesulitan," ucap pria paruh baya sambil menepuk pundaknya.

Austin terkejut, ia menolehkan wajah melihat pria yang menepuk pundaknya. Pria paruh baya dengan pakaian lusuh, kotor terkena semen, bahkan wajahnya penuh dengan keringat.

"Motorku habis bensin Tuan, dan aku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status