Share

4. Alasan Kuat Menceraikan Vincent

“Semua yang aku bilang barusan itu bukan bualan. Bukti nyatanya ada. Tim intel pusat Ananta sudah coba mencari berkas-berkas di tiap CCTV dan koran-koran selama tiga tahun terakhir. Dan, kita menemukan sebuah tragedi yang sangat persis seperti mobil yang kamu tumpangi.”

“Aku ingat betul, waktu itu, kamu sedang mencari tumpangan untuk menghadiri meeting di Australia. Seseorang menjemputmu, dan ternyata itu cuma jebakan. Ada komplotan yang ingin bunuh kamu, mereka adalah organisasi Black Mamba. Selain bunuh kamu, mereka juga mengincar nyawa seorang gadis bernama Wendy, anak sulung dari Keluarga Bramasta. Bramasta juga rekan kerja ayahmu. Bramasta sempat membuat kegaduhan yang memancing amarah Black Mamba. Kumohon, kembalilah!"

“Mereka sengaja menculikmu dan ingin membunuhmu, tapi untungnya, kamu berhasil kabur, lalu melarikan diri ke Indonesia. Tapi, pengejaran tidak cukup di situ...”

Raul menarik nafas dalam, selaras kemudian, melanjutkan ceritanya.

“Di pinggiran kota FY, mereka berhasil menemukanmu dan ternyata ponselmu sudah ditukar. Ananta diminta mengeluarkan imbalan, tapi Tuan Besar Daniel tidak mau memberinya karena tahu itu cuma tipuan. Hingga pada saat pengejaran hampir usai, kamu tidak sengaja menabrakkan mobil milik orang asing di sana yang baru saja kamu beli, lantas dirimu koma selama beberapa hari.”

Raul mulai hampir menitikkan air mata mengingat kisah itu. “Kondisimu parah, tapi seseorang menyelamatkanmu dan membawamu ke rumah sakit. Dia adalah Fasya, ibu angkatmu. Juga ada orang baik hati, yaitu ayah kandung Stevia, sekaligus mertua laki-lakimu. Mereka sepakat mengucurkan ratusan juta untuk operasimu. Dan, sekarang, kamu sudah kembali. Kami berhasil menemukanmu.”

Tanpa sadar, Vincent sudah melakukan apa yang diminta perempuan itu. Dan memang, seperti yang selalu terjadi, dia tidak bisa mengingat apa-apa soal kehidupannya sebelum dia tinggal bersama ibu angkatnya. Malah dia justru sakit kepala ketika kembali mencobanya.

Dengan kata lain, tiga tahun yang lalu itu, dia memang hilang ingatan. Dan, yang dia ingat hanya namanya, Vincent, tidak lebih. Nama belakang 'Ardiansyah' diberikan oleh Hana untuk mengingat mendiang anaknya yang juga seumuran Vincent.

Tetap saja, bukan berarti apa yang dikatakan perempuan itu padanya tadi benar adanya. Pria tampan nan jangkung itu tidak langsung percaya, akan tetapi masih menimbang-nimbang.

Jika dia memang benar pewaris sah seluruh harta kekayaan Ananta, dia bisa memanfaatkan itu untuk membalas perlakuan Anindya dan Stevia yang selama ini terus menindasnya, juga pacar baru Stevia, Jacob yang merupakan anak salah satu miliarder di negeri ini.

Vincent menggelengkan kepala.

“Pergilah! Sebentar lagi istriku muncul dan aku harus mengantarnya pulang,” ucap Vincent, ketus.

Mendapati upayanya membawa Vincent kembali ke Ananta nyaris sia-sia, Raul menghela napas. Dia lalu mengeluarkan sebuah kartu dan menunjukkannya pada Vincent.

“Apa ini?” tanya Vincent, mengambil kartu tersebut.

“Ini kartu ajaib yang hanya dimiliki oleh anggota-anggota terbaik Ananta. Kartu ini bisa digunakan untuk segala jenis transaksi, mulai dari yang legal maupun ilegal. Tanpa ada limit apa pun!” jawab Raul.

Vincent membolak-balik kartu itu. Warna dominannya hitam pekat, dan di salah satu sisinya ada ukiran seekor naga berwarna emas.

‘Apalagi ini?’ pikirnya.

Jika benar itu prank, Vincent salut sebab tampaknya perempuan di hadapannya ini sudah menyiapkan segalanya dengan baik. Bahkan dia dan timnya sudah mencetak sebuah kartu yang terlihat sangat berkelas dan elegan itu!

“Kalau nanti kamu berubah pikiran, hubungi saja aku di nomor ini,” ucap Raul kemudian, kali ini menyodorkan selembar kertas kecil berisi nomor ponselnya.

“Aku tahu kamu sedang butuh uang yang banyak untuk biaya pengobatan penyakit dalam ibu angkatmu. Kamu bisa gunakan kartu ajaibmu itu. Semuanya akan selesai dalam sekejap,” lanjutnya.

Apa yang dikatakan Raul ini membuat Vincent terkejut, sampai-sampai kertas yang disodorkan Raul itu tak sempat dipegangnya dan jatuh ke dekat pedal gas.

Saat Vincent kembali menegakkan punggung setelah mengambil kertas tersebut, dia mendapati perempuan berbaju serbahitam itu sedang berjalan menjauh, menuju sebuah sepeda motor yang terparkir agak jauh di depannya.

“Hey, tunggu! Bagaimana kamu tahu kalau ibuku menderita penyakit dalam yang parah?” teriak Vincent, saat dia turun dari mobil.

Vincent tak menyadari, di titik ini istrinya sedang berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan jijik.

Stevia melihat Vincent bicara dengan seorang perempuan. Amarahnya terpancing. Jika orang-orang kantor tahu Vincent berbincang dengan seorang selain dirinya, bisa-bisa hal ini jadi gosip terhangat di kalangan orang-orang kantor.

Orang-orang kantor tahu kalau Vincent dan Stevia adalah sepasang suami istri, meski mereka tidak tahu kalau pernikahan keduanya hanya sebatas pernikahan kontrak sekaligus balas budi Vincent karena mertua laki-lakinya telah baik hati membiayai biaya operasinya serta perawatan penyakit Fasya.

“Sialan si Vincent, bisa-bisanya ngobrol sama cewek di parkiran kantor! Dih, miskin masih tebar pesona.” Stevia menggerutu kesal. Wajahnya mulai memerah, tangannya tidak sabar mendaratkan tamparan di pipi kiri Vincent.

Stevia berjalan tanpa mengatakan apapun. Vincent coba menyapa Stevia, tapi perempuan itu lekas masuk mobil dan menutup pintu keras-keras.

Brak!

Vincent tersentak. Ternyata jadi suami kontrak tidak semudah yang dia bayangkan.

“Ka-kamu kenapa?” Vincent coba bertanya halus, tapi Stevia tidak mau menjawab.

Di satu sisi, Stevia sangat senang bisa memergoki Vincent bicara dengan perempuan lain, itu bisa dia jadikan alasan kuat untuk menceraikan lelaki miskin itu.

Tapi di sisi lain, dia tidak habis pikir, kenapa Vincent melakukannya tepat di depan kantor.

“Tolong jelasin kenapa...” Vincent coba memelas, minta penjelasan kenapa perempuan itu marah besar di hadapan Vincent.

Tapi tiba-tiba...

Pletak!

Pletak!

Stevia memukul kepala belakang Vincent dengan bagian belakang ponselnya. “Ada dua pelanggaran berat yang baru saja kau langgar!” Stevia menaikkan suaranya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status