Share

Bab 78. Mulai introspeksi diri.

Mia menoleh. "Iya, aku tahu maksud mereka. Tapi aku sangat sedih. Ibu sampai harus kehilangan rumah warisan nenek."

"Jadi itu rumah warisan nenek?" Tanya Gara.

"Iya , Gara. Warisan kedua orang tua ibu."

Gara sekarang menepuk-nepuk halus kepalanya. "Sudah. Tidurlah, semua akan baik-baik saja."

Mia mengangguk, tapi dia kembali bicara, "Gara, boleh aku meminta sesuatu?”

Gara tersenyum. "Tentu saja. Apapun yang ingin kamu pinta, katakan saja. Memangnya

Kamu mau minta apa?"

"Kalau keluargaku sudah ditemukan, bolehkah kita menebus sertifikat rumah ibu lagi?"

Gara mengangguk. "Ya. Kita akan melakukan itu. Dan masalah Kak Farhan,"

Ucapan gara terputus karena dipotong oleh Mia. "Jangan berpikir untuk mengajak dia bekerja di perusahaan."

Gara menyerngitkan dahinya, "Kenapa? Aku sudah berpikir demikian."

"Aku trauma kejadian Alex. Aku tidak mau terjadi lagi pada suami Kak Silvia."

"Tapi tidak semua orang seperti itu, Mia."

"Iya aku tahu. Tidak semua orang seperti Alex. Tapi alangkah baiknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status