Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2212 Penjaga Pintu

Share

Bab 2212 Penjaga Pintu

Penulis: Sarjana
Namun, Raina malah tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia bahkan malas untuk melirik Ardika. Dia hanya bertanya sekali lagi, "Futari, apa kamu yakin mau mengajak kakak iparmu yang kampungan ini?"

"Kamu harus memikirkannya dengan baik. Orang-orang yang menghadiri pertemuan malam ini adalah para nona dan tuan muda dengan relasi yang luas dan pengaruh yang kuat di ibu kota provinsi. Selama kamu bisa menjalin hubungan baik dengan orang-orang ini, pasti akan sangat membantu di kemudian hari."

"Sedangkan kakak iparmu ini sama sekali bukan orang yang satu dunia dengan orang-orang itu. Kalau dia pergi ke Hainiken pun, hanya cocok untuk berinteraksi dengan para penjaga pintu itu!"

"Kalau dia ikut bersamamu, membuat keributan dan menjadi bahan tertawaan, bahkan kamu juga akan ikut menjadi bahan tertawaan."

"Apa kamu benar-benar nggak khawatir?"

Ardika hanya mengangkat alisnya, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Kalau bukan karena Futari mengatakan hubungan wanita itu dengan keluarga Futari san
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2988 Wanita yang Menggoda

    Pembunuh Helish belum tentu sangat kuat, tetapi dengan taktik gelombang manusia semacam ini, tidak banyak pihak yang mampu menghadapinya.Inilah alasan mengapa Keluarga Siantar begitu gelisah setelah mengetahui Raja Neraka kala itu akan datang untuk membalas dendam pada mereka.Boleh dibilang tidak ada di antara anggota Keluarga Siantar yang mati ketakutan, pertahanan mental mereka sudah cukup kuat.Jesika mengangguk, lalu berkata dengan nada bicara sedikit acuh tak acuh, "Itulah sebabnya Keluarga Siantar tetap meminta bantuan Keluarga Darma, mengirim Kevo kemari ...."...Saat kepala Ardika sedang berdenyut sakit, di dalam mobil Lexus LS di belakang, Kevo yang mengenakan setelan jas berwarna putih sedang menyilangkan kakinya sambil mengisap cerutu. Dia menatap mobil yang ditumpangi oleh Ardika dan Jesika di depannya itu tanpa ekspresi. Sorot matanya sangat dingin.Di sampingnya, ada seorang wanita cantik yang mengenakan kimono.Kimono berwarna hitam itu dihiasi dengan benang emas. Di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2987 Mencari ke Mana Pun Tetap Tidak Ditemukan

    Sebelumnya Keluarga Darma berniat untuk menjalin pernikahan aliansi dengan Keluarga Siantar, menikahkan Jesika dengan Judian.Jadi, begitu Ardika menyebutkan Keluarga Darma, Jesika kembali menoleh dan menatapnya sejenak sebelum bertanya dengan lembut, "Pak Ardika, apa kamu tahu sekarang Keluarga Siantar ditargetkan oleh organisasi pembunuh yang mana?""Yang mana?"Ardika benar-benar tidak tahu tentang ini.Sebelumnya saat Rivani mengunjungi Kota Banyuli, dia hanya pernah mendengar wanita itu menyebutkan musuh Keluarga Siantar kala itu datang untuk membalas dendam. Selain itu, orang ini adalah Raja Neraka.Jesika berkata dengan serius, "Organisasi pembunuh ini punya banyak nama. Pada awalnya mereka disebut dengan Neraka, lalu kemudian kebanyakan orang menyebut mereka dengan Helish.""Menurut legenda, mereka membunuh orang nggak mau menerima bayaran biasa. Yang mereka terima adalah ratusan kilogram emas, atau surat pernyataan utang budi." Ardika menyipitkan matanya, lalu berkata dengan s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2986 Dibuntuti

    Walaupun ekspresi Kavano tampak sangat muram, tetapi dia tetap menahan diri, tidak melampiaskan emosinya.Dia juga sudah mengerti. Jesika sengaja bertindak seperti itu untuk diperlihatkan padanya.Adapun mengenai Ardika, bahkan Jeslin dan para selebriti internet lainnya pun tidak tertarik padanya, dia tidak percaya Jesika benar-benar akan merendahkan dirinya untuk bersama seorang menantu benalu seperti Ardika.Kavano yakin selama dia berusaha lebih keras lagi, dia pasti bisa menggerakkan hati Jesika, menjadikan wanita cantik itu miliknya.Di dalam mobil, Ardika melirik Jesika yang berada di sampingnya, lalu bertanya, "Sebenarnya ada apa dengan Kavano?"Jesika mengangkat dagunya yang putih dan mulus itu, lalu berkata dengan lembut, "Bukankah sebelumnya kami selalu berada di Rumah Sakit Marim? Dengan alasan ingin melindungiku selama dua puluh empat jam penuh, alhasil di hari pertama saja, orang ini sudah ingin menggandeng tanganku dan bilang jatuh cinta padaku pada pandangan pertama.""D

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2985 Tindakan Mesra

    Mendengar nada bicara santai Ardika ini, kelopak mata Wilgo melompat dengan cepat.Namun, dia tetap mengangguk tanpa ragu dan berkata, "Baik, sepulang nanti aku akan langsung mengalihkan sahamku kepada Rosa!"Dia tahu Ardika bukan sedang bernegosiasi dengannya.Karena Ardika sudah berbicara demikian, tidak ada ruang baginya untuk melawan lagi."Hmm."Ardika mengangguk dengan acuh tak acuh.Menghadapi orang licik seperti Wilgo, tentu saja dia tidak akan merasa simpati pada pria itu.Sekarang pria itu sedang dalam posisi yang lemah, berusaha keras untuk menyenangkan hatinya. Kalau begitu, tentu saja dia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan sedikit lebih banyak keuntungan untuk Rosa.Kalau tidak, bagaimana kalau suatu hari nanti dia mengalami "kejatuhan" lagi? Sikap pria itu terhadap dirinya pasti akan berubah dengan sangat cepat.Selanjutnya, sambil makan makanan vegetariannya, Ardika memperingatkan Wilgo dan Domio beberapa patah kata dengan santai.Dua orang itu hanya men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2984 Saham Sebagai Bentuk Permintaan Maaf

    Di dalam ruangan bernuansa kuno itu, Ardika makan dengan diliputi perasaan senang.Makanan vegetarian yang dimasak oleh juru masak Harven benar-benar luar biasa."Pak Ardika, aku bersulang untuk Pak Ardika dengan teh untuk menggantikan anggur!"Saat ini, Wilgo bangkit dengan mengangkat secangkir teh, lalu membungkukkan badannya ke arah Ardika untuk bersulang.Ardika tidak minum minuman keras, tentu saja orang-orang lainnya juga tidak berani minum.Setelah mengangkat cangkir tehnya dan meneguk seteguk teh, Ardika meletakkan cangkir tehnya dan lanjut makan sambil menunggu Wilgo berbicara.Dia tahu pasti ada yang ingin pria itu bicarakan dengannya.Benar saja, detik berikutnya Wilgo membungkukkan badannya dan berkata, "Pak Ardika, hari ini aku dan Kak Domio datang ke Harven memang untuk mendiskusikan bagaimana caranya menunjukkan bentuk permintaan maaf kami pada Pak Ardika.""Adapun mengenai motif lain, setelah mengalami kejadian tadi malam, aku benar-benar nggak berani memikirkannya lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2983 Orang yang Berbudi Besar

    "Hmm? Pak Ardika?"Windono juga tertegun sejenak, lalu berkata, "Tentu saja aku memanggilnya Guru. Guru nggak hanya berbudi besar padaku, tapi juga pada seluruh aliranku!""Dia seperti sosok yang telah memberiku kehidupan baru!"Saat berbicara, ekspresi bangga terlihat jelas di wajah Windono, seolah-olah mengakui seorang pemuda sebagai gurunya adalah suatu hal yang sangat membanggakan.Tentu saja, orang-orang lainnya tidak tahu bahwa Ardika telah menambahkan Rahasia Ahli Fengsui yang diwariskan oleh aliran Windono dari enam belas kata menjadi tiga puluh dua kata.Selama beberapa waktu ini, Windono sedang berusaha untuk memahami kata-kata misterius ini.Makin mendalaminya, dia makin mendapati rahasia fengsui yang dikuasainya sebelumnya bukanlah apa-apa.Selain itu, rahasia yang tidak ada apa-apanya itu telah diwariskan oleh aliran Windono selama beberapa generasi.Beberapa hari ini, Windono sedang diliputi oleh perasaan senang dan bersemangat.Karena dia tahu jelas enam belas kata baru

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status