Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2814 Hanya Seekor Anjing

Share

Bab 2814 Hanya Seekor Anjing

Author: Sarjana
"Hentikan!"

Mendengar suara ini, semua orang menoleh ke arah sumber suara secara naluriah.

"Ini ... Tuan Muda Akria?!"

Ekspresi Jefandro, Irvy dan yang lainnya langsung berubah. Sangat jelas mereka tidak menyangka Akria akan turun tangan untuk melindungi Ardika.

Raut wajah Lisea juga sedikit berubah. Namun, kemunculan Akria malah membuat hatinya gugup. Bagaimanapun juga, ini adalah seorang tokoh hebat yang satu level dengan Jerfis, majikannya.

Bahkan boleh dibilang identitas dan kedudukan Akria lebih tinggi dibandingkan Jerfis.

Bagaimanapun juga, pria ini selain merupakan salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi, juga merupakan salah satu dari Delapan Harimau Organisasi Fierchi Tigor.

"Nenek Ular, tunggu dulu, ini adalah Tuan Muda Akria ...."

Walaupun Lisea tidak mengerti mengapa Akria bertindak demikian, tetapi dia tetap segera menghentikan Nenek Ular.

"Aku nggak peduli dia adalah Tuan Muda Akria, atau Tuan Muda Agia, sekarang nggak ada seorang pun yang bisa menghentikanku me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3129 Harimau Saltim

    Suara tembakan teredam yang familier.Saat inilah, Ardika menghela napas lega.Itu Dekho!Sedari tadi pria itu mengendarai sebuah mobil, diam-diam mengikuti mereka dan melindungi mereka.Selain itu, tepat pada saat terdengar suara tembakan tersebut, kembali terdengar suara dua tembakan beruntun.Ini adalah tembakan segitiga andalan Dekho, yang bisa menghalangi pergerakan mundur targetnya dari tiga sudut optimal.Pembunuh yang tadinya melesat ke sisi kiri Ardika untuk menikam Ardika, secara naluriah bergerak ke samping, menghindari blokade Dekho dengan postur yang cukup aneh.Tiga tembakan tersebut tidak mengenai target, dua di antaranya mengenai dinding, sedangkan satunya lagi terjatuh ke lantai, membuat dinding dan permukaan lantai meledak, bebatuan pun beterbangan."Eh ... menarik juga."Saat ini, bahkan Ardika juga merasa agak terkejut melihat reaksi pria tersebut.Dia tidak menyangka pembunuh yang satu ini bukan hanya ahli dalam menyerang, tetapi juga ahli dalam bertahan.Selama be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3128 Pembunuhan

    "Sret ...."Pakaian di bagian bawah perut Ardika langsung robek, meninggalkan bekas goresan yang panjang.Sementara itu, tidak tahu sejak kapan lansia itu sudah berlutut satu kaki di lantai.Sorot matanya yang tadinya tampak seperti orang kesakitan itu langsung berubah menjadi niat membunuh yang dingin. Akan tetapi, sorot matanya itu juga diliputi dengan keterkejutan dan kekesalan.Dia seakan-akan tidak menyangka Ardika bisa menghindari serangan mematikannya itu."Dasar tua bangka! Kamu benar-benar keji!"Saat ini, saking terkejutnya, sekujur tubuh Ardika juga berkeringat dingin.Dia mengenakan kaus polo. Saat ini, dia menundukkan kepalanya dan melirik perutnya yang terekspos. Seakan-akan juga merasakan hawa dingin, perutnya juga diliputi keringat dingin.Tadi kalau reaksinya sedikit lambat saja, perutnya langsung terbelah saat itu juga!"Syuuu!"Gagal dalam serangan sebelumnya, lansia itu langsung melompat bangkit, kembali melancarkan serangan.Namun kali ini, dia tidak menjadikan Ard

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3127 Aku Merasa Itu Palsu

    "Hmm?"Sorot mata Lesti setajam jarum langsung tertuju pada Citra."Brak ...."Citra langsung berlutut di lantai. Saking ketakutannya, ekspresinya sudah berubah menjadi pucat pasi. "Nggak, nggak mungkin!""Keluarga kami sudah mengeluarkan uang sebesar lebih dari 20 miliar untuk membuatnya. Bagaimana mungkin bisa begini ...."Saat ini, satu per satu dari orang-orang yang berasal dari keluarga yang sama dengan Citra juga ketakutan setengah mati. Mereka segera berlutut dan bersujud.Kalau mereka sampai dituduh melakukan upaya pembunuhan terhadap Lesti, mungkin mereka sekeluarga akan lenyap!Ekspresi Lesti langsung berubah menjadi sangat muram, dia berkata dengan gigi terkatup dan nada bicara sangat menyeramkan, "Bawa satu keluarga ini pergi! Investigasi mereka!""Baik!"Tanpa memedulikan teriakan memohon pengampunan Citra dan yang lainnya, Anak buah Lesti yang mengikutinya datang ke ibu kota provinsi dari Suraba, langsung menampar mereka semua hingga jatuh pingsan dengan satu tamparan, la

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3126 Merasa Sudah Hidup Terlalu Lama

    "Ahh ... berani-beraninya kamu memukulku!"Sambil menutupi wajahnya, Citra berteriak dengan suara melengking, "Nenek, cepat disiplinkan dulu Ardika ini! Dia benar-benar bertindak semena-mena, nggak menghormati Nenek, bahkan berani memukul orang tepat di hadapan Nenek!""Dasar bajingan! Berlutut kamu!"Ekspresi Lesti berubah menjadi sangat serius, dia memelototi Ardika dengan sorot mata menyeramkan dan berkata, "Karena Keluarga Basagita nggak bisa mendisiplinkanmu, maka aku yang akan mewakili mereka mendisiplinkanmu!""Serakah, mengejar keuntungan, arogan, mengandalkan senioritas, nggak tahu diri ...."Hari ini Ardika sudah memutuskan untuk melawan Lesti, tentu saja dia tidak akan memberi muka kepada wanita tua bangka ini lagi. "Orang sepertimu, sudah setua ini saja belum menjalani hidup dengan benar. Apa hakmu mendisiplinkanku?""Ardika, diam, kamu cari mati, hah ...." Desi menegur menantunya sambil mengentakkan kakinya. Saking ketakutannya, dia sudah hampir jatuh pingsan.Hari ini mer

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3125 Orang Biasa Jadi Terkenal Hebat

    Terlepas dari sebesar apa Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, tetap saja fondasi keluarga bangsawan yang satu ini ada di Suraba. Pengaruh mereka tidak bisa sampai di Provinsi Denpapan.Kalau tidak, Keluarga Bangsawan Basagita Suraba juga tidak akan baru mulai mendukung Luna, perwakilan mereka di Provinsi Denpapan untuk mengembangkan pengaruh mereka sekarang.Sementara itu, Jace juga berasal dari keluarga besar. Ditambah lagi, dia adalah seorang Wali Kota Ibu Kota Provinsi yang kedudukannya setara dengan Wakil Kodam.Dia benar-benar tidak perlu sampai menghadiahkan sebuah vila untuk menjilat Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Sebaliknya, kalau ada anggota Keluarga Bangsawan Basagita Suraba yang ingin berbisnis di ibu kota provinsi, orang tersebut malah harus memikirkan berbagai macam cara untuk memberikan hadiah pada Jace."Apa? Berani-beraninya kamu bilang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba nggak memenuhi kualifikasi untuk itu?!""Keluarga Bangsawan Basagita Suraba nggak memenuhi kual

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3124 Keluarga Bangsawan Basagita Belum Memenuhi Kualifikasi

    "Aku keterlaluan?"Lesti berkata dengan marah, "Eh, bocah, kamu juga mau ditampar?""Ardika, tutup mulutmu!"Takut kalau situasi ini dibiarkan berlanjut, masalah akan membesar, Desi buru-buru melangkah maju. Sambil menahan gejolak emosi dalam hatinya, dia berkata dengan penuh hormat, "Nenek, maaf. Kami yang nggak mendidik Handoko dengan baik. Dia hanya salah berbicara karena gegabah sesaat.""Maaf, aku benar-benar minta maaf!"Luna juga ikut meminta maaf."Nenek, biarkan aku membantu Nenek membersihkan noda darah itu. Jangan sampai mengotori tangan Nenek."Citra segera maju sambil membawa tisu. Sambil menyeka tangan Lesti, dia berkata dengan nada bicara menyindir, "Sebenarnya Nenek nggak tahu. Ada orang-orang tertentu yang nggak rela memberikan hadiah saja.""Setahuku, di ibu kota provinsi Bu Luna tinggal di sebuah vila mewah bernilai ratusan miliar, bahkan vila itu adalah pemberian dari Jace, Wali Kota Ibu Kota Provinsi.""Jadi yah, menghadiahkan gelang giok bernilai 1 miliar itu buka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status