Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2838 Makin Ingin Mendapatkan

Share

Bab 2838 Makin Ingin Mendapatkan

Author: Sarjana
"Ya, benar!" jawab Rosa tanpa ragu. Dia enggan memberikan sedikit pun kesempatan pada Jerfis.

"Kamu merasa aku nggak bisa dibandingkan dengan Ardika si menantu benalu itu?"

"Nggak bisa!"

Rosa tetap menjawab tanpa ragu.

"Baiklah."

Jerfis mengangguk. Dia menatap Rosa dengan lekat dan berkata, "Walau kamu menolakku seperti ini, aku mendapati diriku makin menyukaimu."

Berbicara sampai di sini, wajah Jerfis mulai memerah seperti menggila. Dia tersenyum dan berkata, "Rosa, kamu nggak mengerti. Sejak aku kecil hingga dewasa, aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan."

"Bagiku, makin kamu nggak menyukaiku, aku akan makin gencar untuk mendapatkanmu!"

"Tapi, aku ini adalah tipe orang yang melakukan apa pun secara terstruktur. Karena aku sudah bilang ada tujuan kedatanganku ke Kediaman Keluarga Gozali, maka satu per satu diselesaikan."

"Mengenai pernikahan kita, nggak perlu terburu-buru. Sekarang kita tangani dulu urusan ibu mertuaku."

"Benar, 'kan, Ayah?"

Jerfis mengalihkan pandangannya ke arah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2844 Menghajar Jerfis Habis-Habisan

    "Uekkk ...."Menyaksikan adegan pertumpahan darah itu, Rosa langsung membungkukkan badannya, tergeletak di lantai sambil muntah-muntah.Jerfis yang awalnya sedang meminum teh dengan tenang, melihat pecahan daging yang masuk ke dalam cangkir tehnya, ekspresinya juga langsung menegang.Sebaliknya, penampilan Ardika, dalang di balik semua ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya.Begitu mendengar suara tembakan, Ardika segera menghindar dengan melangkah mundur. Kemeja berwarna putih yang dikenakannya sama sekali tidak terciprat darah setetes pun, bahkan tak ada noda sama sekali.Melihat tiba-tiba muncul dua jasad di lantai, suasana di dalam ruangan Kediaman Keluarga Gozali yang sangat luas ini langsung berubah menjadi sangat hening."Jerfis, inilah ahli bela diri dan daya tempur yang kamu banggakan itu?"Di dalam ruangan tersebut, hanya Ardika yang tersenyum dengan tenang dan berkata, "Ah, pantas saja Arfi memandang rendah kamu. Akria menghabisi orang-orangmu juga tanpa berpiki

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2843 Membunuh Penembak Jitu dalam Sekejap Mata

    Keluarga Hinata adalah keluarga besar lama di ibu kota provinsi, yang sudah berdiri kokoh selama puluhan tahun dan memiliki relasi yang luas. Orang-orang yang pernah menerima kebaikan dari Keluarga Hinata sudah tak terhitung.Ardika ingin menghancurkan Keluarga Hinata dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri? Kalau bukan bermimpi, lalu apa?Jangan bilang orang ini mengira hanya karena kemampuan bertarungnya sedikit lebih hebat saja, dia sudah bisa bertindak sesuka hatinya?Benar-benar sudah tidak waras."Eh, bajingan, memangnya kamu pikir kamu siapa?! Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu pada Tuan Muda?!"Tiyur adalah orang pertama yang maju. Sambil menunjuk dan memelototi Ardika dengan tajam, dia berkata dengan marah, "Siapa yang memberimu keberanian untuk menerobos masuk ke sini, bahkan berani menyerang orang-orang kami?!""Kamu merusak rencana Tuan Muda, kamu dan seluruh keluargamu akan mati!"Jufi, pengawal kepercayaan Jerfis yang sedari tadi tidak bersuara, saat ini jug

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2842 Muncul Secara Menggemparkan

    "Cepat pergi lepaskan pakaianmu sendiri hingga nggak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhmu."Jerfis berjalan menghampiri Rosa, menggunakan tisu untuk menyeka jari-jarinya. Sambil menatap Rosa dengan tatapan arogan, dia berkata dengan nada bicara diliputi perasaan senang, "Kalau kamu terus nggak tahu diri seperti ini, aku takut aku benar-benar nggak bisa menahan diri dan memukulimu sampai mati.""Makhluk seindah kamu seharusnya nggak berakhir seperti itu.""Kamu masih muda. Kalau kamu mati begitu saja, sungguh disayangkan.""Hal yang lebih penting lagi adalah, ibu mertuaku masih dirawat di sanatorium. Apa kamu tega meninggalkannya sendirian di dunia ini?"Rosa memelototi Jerfis dengan sorot mata penuh kebencian. Awalnya dia tidak bereaksi mendengar kata-kata pria bajingan itu.Namun, begitu Jerfis mengucapkan kalimat terakhir itu, sekujur tubuh Rosa tiba-tiba gemetaran, bergidik ngeri.Yasmin, ibunya yang sedang terbaring di sanatorium adalah kelemahan terbesarnya.Selama bertahu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2841 Abnormal

    "Jerfis, tahukah kamu? Sejak pertama kalinya dia membawaku ke vilanya, dia nggak pernah memaksaku melakukan apa pun. Dari awal hingga sekarang, dia selalu menghormatiku.""Kalau sifatmu sepersekian dari sifatnya saja, mungkin aku masih akan memberimu sedikit kesempatan ...."Rosa menatap ke dalam mata Jerfis, sorot matanya diliputi dengan rasa jijik dan benci.Awalnya Jerfis hanya mendengarkan dengan tenang, tidak menganggap serius ucapan Rosa.Namun, seiring dengan Rosa menyebutkan tentang Ardika, bahkan membandingkan dirinya dengan Ardika, senyuman di wajahnya langsung lenyap tanpa meninggalkan jejak.Wajah Jerfis berkedut, sorot matanya berubah menjadi sedingin es."Plak ...."Dia kembali melangkah maju. Tanpa bicara omong kosong lagi, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Rosa.Kali ini, sudut bibir Rosa bahkan sudah berdarah. Wajah cantik merah dan bengkak.Tempat ini adalah kediaman lama Keluarga Gozali, tetapi malah tidak ada seorang pun yang datang menghentikan di saat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2840 Sama Sekali Tidak Pantas Dibandingkan Dengan Ardika

    "Apa kamar pengantin sudah selesai diatur?"Melihat sosok bayangan Wilgo sudah tidak terlihat lagi, Jerfis langsung menegakkan badannya dan bertanya tanpa menoleh ke belakang.Wanita dengan ekspresi agak dingin di belakang Jerfis itu, sebelumnya Rosa sudah tahu wanita itu bernama Tiyur Fahmadi. Sesuai dugaannya, dulu wanita tersebut adalah wakil Lisea.Sekarang Lisea sudah tewas, dia langsung menempati posisi Lisea menjadi asisten pribadi Jerfis.Selain itu, wanita itu juga seorang petarung.Saat ini, tidak terlihat gejolak emosi apa pun di wajahnya. Dia berkata dengan nada bicara datar, "Tuan Muda, para wanita anggota Keluarga Gozali sudah membantu mendekorasi kamar pengantin di sebelah, dijamin Tuan Muda dan Nyonya akan melewati malam yang nggak terlupakan malam ini.""Kamar pengantin?"Rosa tercengang, raut wajahnya tampak sangat muram.Demi menjilat Jerfis, Keluarga Gozali benar-benar habis-habisan. Mereka tidak hanya memancing Jerfis ke Kediaman Keluarga Gozali, bahkan para wanita

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2839 Pengkhianat

    "Huh, jangan bicara omong kosong padaku!"Widoko mendengus dingin dan berkata, "Atas dasar apa Keluarga Xedar Kota Gamiga memberi muka pada seorang menantu benalu?""Menurutku, kamu hanya berakting dengan orang luar dengan tujuan untuk memindahkan aset Grup Gozam perlahan-lahan hingga pada akhirnya menguras habis aset perusahaan!""Sekarang, dengar baik-baik.""Aku nggak peduli cara apa pun yang kamu gunakan, kamu harus mengambil kembali saham yang telah kamu berikan padanya, lalu serahkan kembali ke tangan ayahmu.""Sebelum kamu melakukan hal ini, urusan ibumu nggak perlu dibicarakan.""Kalau kamu berani menolakku, percaya atau nggak dengan satu panggilan telepon saja, aku sudah bisa memutus biaya pengobatan sanatorium ibumu. Saat itu tiba, yang akan kamu lihat hanya mayat!"Widoko melontarkan kata-kata itu dengan tajam, ekspresi dingin dan tak berperasaan terlukis jelas di wajahnya.Ekspresi Rosa langsung berubah menjadi pucat pasi. Dia membelalakkan matanya, menatap lawan bicaranya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status