แชร์

Bab 624 Kena Batu Sendiri

ผู้เขียน: Sarjana
Melihat ekspresi Ardika yang terpesona pada dirinya, amarah yang menyelimuti hati Luna langsung hilang tanpa meninggalkan jejak.

'Hmm! Seperti ini baru benar! Ternyata daya tarikku cukup kuat, bukan?'

Saat ini, Ardika berkata, "Tapi, aku merasa seperti ada kurang sesuatu. Besok, ya. Besok aku akan mempersiapkan sebuah hadiah yang besar untukmu!"

"Hadiah apa?" tanya Luna dengan penasaran.

Pandangannya sudah sedikit kabur.

"Besok kamu akan tahu sendiri, tidurlah dulu."

Ardika menepuk-nepuk bahu Luna, lalu mematikan lampu di dalam kamar.

"Hmm."

Luna menganggukkan kepalanya dengan sedikit lemah, membenamkan dirinya di dalam pelukan Ardika, lalu memejamkan matanya.

Obat bius itu sedang bekerja di dalam tubuhnya.

Sesaat kemudian, dia langsung tertidur dengan lelap.

Tak lama kemudian.

"Tok ... tok ... tok ...."

Pintu kamar diketuk dengan pelan dari luar.

Setelah mengetuk beberapa kali, seolah-olah tidak ada orang yang menanggapi ketukan itu dari dalam.

Dengan iringan suara "bip", ada orang ya
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Nurul Farruzee Binti Rajid
next bab?kok macam tergantung cerita nye
goodnovel comment avatar
Dick Rudy
kayak yang kemaren biyar kita bacanya puas.
goodnovel comment avatar
Phurie Ramadhani
biasanya hari jum'at updatenya banyak ini kok coman 1 bab saja
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2439 Hadiah Hilang

    Tidak ada yang menyangka kemampuan menyerang Handoko begitu luar biasa.Ardika hampir tertawa mengeluarkan suara. Dia menepuk bagian belakang kepala adik iparnya itu sebagai bentuk pengakuan, lalu berpura-pura mengguruinya, "Hei, kenapa kamu berbicara seperti itu? Orang ini bernama Irvy, 'kan? Bagaimanapun juga, dia adalah kakak sepupumu. Jangan mempermalukannya seperti itu.""Saat berselisih dengan orang lain, jangan mengungkap hal tabu orang lain. Bagaimana biasanya aku mengajarimu?""Kak Ardika, aku salah, aku nggak akan mengulanginya lagi!"Di hadapan Ardika, Handoko sangat patuh. Dia segera mengakui kesalahannya.Namun, sebaiknya Ardika tidak berbicara. Begitu dia melontarkan kata-kata itu, Leon sekeluarga merasa makin malu.Mereka memelototi Desi sekeluarga dengan marah, sedang memikirkan cara untuk mempersulit Desi sekeluarga lagi."Handoko, kamu nggak tahu sopan santun! Kamu nggak berhak untuk bicara di sini!"Desi menoleh, memelototi putranya. Awalnya dia ingin memarahi Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2438 Menindas Kakek yang Tidak Melihat Sosial Media

    "Menurutku, karena Kak Luna sudah menjadi pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, status dan kedudukannya sudah meningkat secara signifikan, jadi mereka bahkan sudah nggak menganggap serius Tuan Besar lagi.""Mungkin bagi mereka, Keluarga Liwanto yang memohon yang pada mereka untuk menghadiri perjamuan ini."Gustar dan Irvy, putra dan putri Leon tentu saja memihak pada ayah mereka. Mereka ikut menyindir Luna sekeluarga, memandang mereka sebagai musuh bersama.Mendengar ucapan ini, ekspresi Jifar, Tuan Besar Liwanto langsung berubah menjadi muram. Dia mendongak, menatap putrinya, menantunya dan cucunya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Dia mendengus dengan arogan, sangat jelas dia tidak puas pada Desi sekeluarga.Adapun mengenai Ardika, langsung dia abaikan begitu saja."Ayah, kami benar-benar minta maaf. Perjalanan ke sini cukup jauh, ditambah lagi dengan jalanan macet."Desi buru-buru melangkah maju beberapa langkah, lalu meminta maaf pada Tuan Besar Liwanto, "Aku benar-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2437 Keluarga Liwanto

    "Ini ... bagaimana ini ...."Mendengar ucapan putrinya, Desi juga panik setengah mati.Tuan Besar Keluarga Liwanto bukan hanya orang yang banyak aturan dan banyak tingkahnya, tetapi juga sangat memedulikan harga dirinya.Ulang tahunnya tahun-tahun sebelumnya, putra, putri dan cucu-cucu Keluarga Liwanto akan menyiapkan hadiah yang sesuai dengan preferensinya. Kalau tidak, dia akan tidak senang.Walaupun selama bertahun-tahun ini, Luna sekeluarga tidak diterima oleh Keluarga Liwanto, tetapi ulang tahun Tuan Besar Liwanto setiap tahunnya, Desi selalu menyiapkan hadiah dan meminta orang untuk mengantarkannya ke Kediaman Keluarga Liwanto.Biarpun Tuan Besar Liwanto tidak pernah menerima hadiah-hadiah ini, bahkan terkadang langsung melemparkan hadiah itu keluar.Desi tetap tidak lupa menyiapkan hadiah setiap tahunnya. Dia tidak berani melupakan hal sepenting ini.Intinya, yang berulang tahun berhak untuk menolak, tetapi dia tidak boleh tidak menyiapkan hadiah.Namun, sekarang waktu sudah men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2436 Kamu Memprovokasi Orang Lagi

    Gindra mengucapkan "hmm" singkat. Tiba-tiba saja, dia berkata, "Omong-omong, dengar-dengar belakangan ini menantu benalu kalian itu juga berada di ibu kota provinsi?"Nada bicara Gindra datar, ucapannya itu juga diliputi dengan nada bicara meremehkan.Boleh dibilang, sikapnya ini juga sudah mewakili sikap Keluarga Liwanto terhadpa Ardika.Secara naluriah, Desi melirik Ardika sekilas, lalu bertanya dengan hati-hati, "Ada apa, Kak? Apa mungkin dia telah menimbulkan masalah bagi Keluarga Liwanto?"Dia sudah mengenal jelas karakter Ardika.Bocah yang satu ini adalah pembuat onar, ke mana pun dia pergi, dia selalu membuat masalah, seakan-akan tidak pernah berhenti membuat masalah.Hal ini juga yang membuat Desi terus mendorong Luna untuk bercerai dengan Ardika belakangan ini.Status Luna sekarang sudah tidak bisa dibandingkan dengan dulu lagi. Kelak, dia akan berinteraksi dengan orang-orang dari kalangan kelas atas, seperti keluarga-keluarga yang luar biasa kaya dan keluarga bangsawan.Boca

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2435 Perjamuan Keluarga Liwanto

    "Jangan panggil aku ibu, aku nggak punya menantu sepertimu!"Desi mengibaskan tangannya, lalu berkata dengan marah, "Ardika, kamu menyalahkanku, hah? Dengan mengambil uang yang dihasilkan oleh Luna, kamu berlagak seperti orang kaya di ibu kota provinsi. Nggak hanya memelihara putri Wakil Ketua cabang Organisasi Snakei di vila, kamu juga terlibat dalam hubungan nggak jelas dengan putri gurumu.""Kenapa? Kamu sudah terobsesi dalam hidup dengan mengandalkan wanita?"Ardika berkata dengan datar, "Ibu, bukan seperti yang Ibu pikirkan. Aku ....""Apa? Apa, hah?!"Desi langsung menyelanya, mencibir dan berkata, "Kalau begitu, kamu beri tahu aku, ada apa dengan wanita bernama Rosa di dalam vilamu itu? Bibi dan paman Luna melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri.""Selain itu, sebelum aku sampai di ibu kota provinsi, aku sudah dengar wanita itu adalah pacarmu. Kamu selalu bersamanya sepanjang hari, tinggal bersamanya, bahkan pergi menemui orang tuanya.""Selain itu, putri gurumu ini? Apa mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2434 Ardika Mencuri Uang

    Sosok Desi saat ini seakan-akan sudah berubah seratus delapan puluh derajat dari sosok Desi saat berada di Kota Banyuli.Tampaknya putrinya menjadi pemimpin Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sudah membawakan banyak keuntungan baginya, juga sudah membuatnya jauh lebih berkembang.Luna melirik Ardika, dia mengatupkan bibirnya dengan rapat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Mendengar perintah Desi, Siena langsung ragu. Bagaimanapun juga, kalau para pengunjung di sini diusir, akan memengaruhi reputasi Herveste."Apa kamu nggak mendengar perintah Bu Desi?! Cepat laksanakan perintahnya!"Melihat Siena tak kunjung mengambil tindakan, ekspresi presdir tersebut langsung berubah menjadi muram.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba adalah pemegang saham besar di perusahaannya. Terlepas dari siapa pun yang dia singgung, dia juga tidak bisa menyinggung Luna yang merupakan pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Karena itulah, Siena segera membawa bawahannya untuk memberi penjelasan kepad

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status