Home / Romansa / Menantu Paling Berkuasa. / Bab 4 : Malu-malu kucing 

Share

Bab 4 : Malu-malu kucing 

Author: Lucky Star
last update Last Updated: 2024-08-10 14:13:06

Waktu sudah siang Rocky terbangun, Namun, tatapan mata tertuju pada langit-langit yang asing di benaknya.

Ketika beranjak dari tempat tidur, dia tersadar akan sesuatu yaitu kasur empuk dan nyaman membuat dia bertanya-tanya siapa yang menculiknya setelah dewasa.

“Tuan, anda sudah bangun, maaf membawamu ke sini tanpa meminta izin terlebih dahulu,” sapa Martin membuat Rocky mengangkat alis sebelah.

“Apa kau mengganti pakaianku?” tanya Rocky kemudian memijit pelipis karena masih merasa sedikit pusing.

“Kau semalam terlalu banyak minum, jadi, pakaianmu kotor karena terkena …”

“Ya, aku paham, sekarang carikan lagi pakaianku semalam, aku harus segera pulang,” pangkas Rocky kemudian membatin “Biarpun tiada yang mengkhawatirkan aku,”

“Tapi Tuan, pakaian Anda, masih di cuci oleh staf kebersihan hotel,” balas Martin dengan nada menundukkan kepala merasa takut terkena semprong dari Rocky.

“Hadeh! carikan lagi yang sama dengan pakaian ku, dengan harga yang lebih murah dari itu,” 

Martin pun bergegas memberikan perintah pada pengawal untuk mencari apa yang diinginkan oleh Tuan muda mereka.

Setelah beberapa menit, mereka datang dengan membawa pakaian lebih dari 10 stel, yang pasti itu adalah pakaian terbaik dengan harga yang fantastis, membuat Rocky membulatkan mata sempurna. “1000 dollar? apa kalian sudah gila, bagaimana aku bisa memakai pakaian mahal seperti ini?!” 

“Tapi Tuan, ini sudah termasuk pakaian murah, mana mungkin kami tega membelikan Anda pakaian yang tidak layak, sedangkan Anda adalah Tuan muda kami,” balas Martin dengan tergagap.

“Bodoh! Aku tidak pernah bekerja, dapat uang dari mana jika aku memakai pakaian dengan harga semahal ini!” ucap Rocky seakan tidak rela jika uang lebih dari 10000 dollar terbuang sia-sia.

“Aku tidak mau menggunakan pakaian itu, sekarang hantarkan aku ke swalayan terdekat, aku ingin memilih bajuku sendiri,” pinta Rocky kemudian turun dari ranjang dan bergegas keluar dari kamar hotel.

“Tuan muda tunggu,” panggil Martin menghentikannya.

“Apa lagi? kalian tidak mu? atau kalian ingin kehilangan salah satu keluarga besar kalian semua?!” ucap Rocky mengancam.

“Bu—bukan itu, cuma lihatlah,” balas Martin menunjuk pemuda yang hanya menggunakan celana pendek.

“Aish, sialan! Kenapa tidak bilang dari tadi?!” ucap Rocky kemudian mengambil satu kaos dan celana panjang untuk dia kenakan.

Setelah berkeliling di toko pakaian yang ada di swalayan terdekat di kota Santira Barat, Rocky sudah selesai berbelanja, tidak lupa dia juga membelikan gaun indah untuk dikenakan saat menghadiri pesta ulang tahun si Kakek pemimpin keluarga Anggara.

“Cepat, hantarkan aku di Santira pusat, aku pasti sudah di tunggu oleh seseorang,” perintah Rocky pada Martin dan anak buahnya.

***

“Tuan muda, maaf, bisakah saya meminta nomer telepon Anda?” tanya Martin setelah sampai di Santira pusat kota.

“Mana ponselmu,” pinta Rocky.

Setelah selesai memberikan nomer telepon, Rocky bergegas turun dari mobil, “Ingat, jangan sampai kalian mengintai rumah ini, kalau ada yang berani melanggar, aku tidak akan sungkan untuk merebus kalian hidup-hidup!” 

“Baik tuan muda!” jawab mereka serentak, kemudian mobil melaju pergi dari kawasan tersebut.

“Bagus! Keluyuran dari mana saja kamu, sudah berani merepotkan putriku semalaman mencari lelaki tidak berguna sepertimu,” sambut Sindy dengan nada menyindir, dan, langsung mendapat balasan dari Selly, “Ma, Rocky baru saja pulang, jangan seperti itu.”

“Maaf merepotkanmu semalaman, aku berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ucap Rocky setelah tertegun sesaat setelah mendapat pembelaan dari istri karena ini adalah pertama kali setelah 3 tahun menikah.

“Aku tidak mencarimu, kamu terlalu percaya diri,” balas Selly dengan nada datar, karena tidak ingin tahu jika semalam dia cemas pada suami.

“Aku semalam tidur di makam, aku terlalu merindukan ayahku,” ucap Rocky berbohong, tetapi, hanya mendapat anggukan dari Selly.

“Cepat ke dapur, dan siapkan makanan untuk kami,” perintah si istri dan hanya mendapat balasan anggukan dari Rocky.

Tidak berselang lama, Rocky kembali ke ruang utama, kemudian berkata, “Selly, persediaan di dapur habis, aku belanja dulu di supermarket, sebentar,” 

“Kau ini memang tidak berguna! Bagaimana bisa, persediaan dapur habis, dan kau tidak belanja? dasar sampah tidak berguna!” ucap Sindy menghina dan mencemooh menantu pria yang sering mendapatkan nafkah dari istri.

“Sudah aku transfer, buruan belanja … jangan sampai kami mati kelaparan gegara kamu tidak memasak sesuatu untuk kami makan,” ucap Selly dengan nada malas.

“Bukan seperti itu …,”

“Cepat belanja, atau aku rebus kamu hidup-hidup untuk makan malam!” potong Selly membuat Rocky menghela napas berat, kemudian pergi.

***

Ketika sedang berkeliling di supermarket mencari sayuran segar, Rocky kembali bertemu dengan gadis yang mirip dengan orang yang dia cintai,

Brugh!

“Maaf aku tidak sengaja,” tutur Rocky lalu membantu mengumpulkan belajaan yang jatuh di lantai.

“Tunggu, bisakah kita bicara sebentar,” ucap Rocky sambil menangkap tangan Vinny masih kesal terhadap pria yang menurut dia sangat tidak sopan.

“Apa kau mempunyai kembaran, atau saudara perempuan?” tanya Rocky.

“Aku tidak punya saudara perempuan, modus apa lagi yang akan kamu lakukan?!” jawab Vinny dengan nada tinggi.

“Tidak, sekali lagi aku minta maaf, atas perlakuanku tadi kemarin,” tutur Rocky dengan melatupkan tangan, memohon.

“Baiklah, aku memaafkanmu,” balas Vinny setelah menghela napas berat, kemudian pergi ke kasir untuk membayar apa yang dia beli.

“Tunggu, sebagai tanda minta maaf, aku bayar belanjaan mu,” ucap Rocky kemudian mengambil kartu debit lalu di serakah pada kasir, “Pakai ini saja.”

“Aku Rocky,”

“..., Vinny.”

“Aku lanjut belanja,” ucap Rocky tersenyum, kemudian pergi menuju keranjang yang dia tinggal di tempat sayuran segar.

Setelah selesai belanja, ternyata Vinny masih menunggu di luar supermarket.

“Terima kasih sudah mentraktirku belanja hari ini,” ucap Vinny, membuat Rocky sedikit terkejut.

“Sama-sama, aku juga minta maaf, karena aku terlalu semangat, aku kira kamu Stella, temanku,” balas Rocky.

“Stella …? Emang siapa, dia?” 

“Bukan siapa-siapa, dia hanya mirip denganmu,” balas Rocky, kemudian pamit pulang, teringat jika belum menyiapkan makanan untuk istri dan kedua mertua.

Setelah tiba di rumah, Rocky langsung menuju dapur meskipun mendapat sambutan tatapan mata elang dari kedua mertua dan istri, tetapi dia tidak begitu perduli.

Beruntung dulu saat ayah angkat masih hidup, dia sering diajarkan mengolah bahan makanan menjadi hidangan nikmat, jadi sekarang Rocky tidak kesulitan dalam memasak, bahkan rasa dari dari hasil makanan yang diolahnya lebih nikmat dari masakan restoran bintang lima.

Tidak berselang lama, makanan sudah tersaji di meja makan, Rocky memanggil istri dan kedua mertua. Namun, disaat hendak gabung makan bersama … dia mendapati tatapan sinis dari ibu mertua.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 75: Pernikahan kita hanya sebatas kontrak.

    Saat sedang melamun, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk. “Martin,” batin Rocky kemudian mengangguk panggilan tersebut.“Hallo Tuan, dokumen yang ada minta sudah selesai di print saya akan hantar ke mansion,” ucap Martin dalam sambungan telepon.“Temui aku di tempat biasa,”“Baik, Tuan.” Lalu sambungan telepon terputus. “Putar balik, aku melupakan sesuatu, kita ke kafe biasa,” perintah Rocky, kemudian sesuai permintaan si bos besar, Zee memutar balik untuk ke tempat yang di sebutkan oleh sang bos.***“Kerja bagus, akan ada tugas lebih berat dari ini,” ucap Rocky saat membaca surat akuisisi Hotel Emerson. “Kau memang bisa diandalkan.”“Tugas berat?” Martin mengernyitkan kening, “Semoga tidak mengecewakan tuan, tugas apa?”“Jackson Emerson pasti tidak terima dengan akuisisi ini, akan lebih rumit jika rencana kita tidak matang,” jelas Rocky tersenyum sambil tersenyum dengan senyuma

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 74: Terbongkar 4

    Ketika baru saja turun dari mobil, Rocky mendengar percakapan antara Kakak perempuan ayah angkat dan suami.“Nasib baik kita bekerja sama dengan Ema Emerson, jadi, kita bisa membuat anak angkat Rimba di usir dari desa ini, dan kita bisa menguasai harta warisannya,” ucap Priscilla saat menuangkan teh hangat untuk suami yang bernama Leonel.“Apa saja yang sudah kau lakukan?” tanya suami.“Aku memberikan roti kemudian aku berteriak maling, ya aku tahu itu sangat kejam, tetapi, tidak masalah seumpama aku harus menumbalkan adik yang suka memungut sampah,” balas Priscilla tanpa rasa bersalah, bahkan dia sangat bangga.“Binatang!” Rocky mengumpat kasar sambil mengepalkan tangan, seakan ingin meremas mulut pasangan suami istri itu hingga mulut mereka remuk tidak terbentuk.Rocky menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan berulang-ulang berharap bisa meredam amarah yang membakar hati dan pikiran.“Presdir, itu rumah siapa? mengapa kita berhenti di sini?” tanya Zee

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 73: Terbongkar 3.

    “Delia, Mama tahu jika mama salah, tapi, mama bisa jelaskan semuanya.”Erllina terus mencoba untuk memberi pengertian kepada anaknya, meskipun sudah terlambat.“Apa yang mau di jelaskan?! Semua sudah jelas! pergi ke neraka!” teriak Delia merasa sangat-sangat hancur dia berteriak di depan ibunda, karena tidak tahan atas perlakuan kejam yang dia dapat.“Ternyata telingamu sudah tuli, apa perkataan putriku belum jelas?” ucap Patrick kemudian mencengkram rambut Erllina, diseret keluar.Tangisan Delia semakin menjadi, Levya pun bergegas mendekat dan memeluk keponakan yang dia sayangi.“Sayang, ada sudah, bibi tahu kau sangat kecewa, masih ada Kak Rocky, Kakek, dan Papamu,”“Ayah, bagaimana ini? aku takut mental Delia down lagi.” Levya panik dan takut jika kenyataan ini akan mempengaruhi proses pemulihan mental keponakan.“Kita tenangkan Delia dulu, nanti kita panggil psikolog,” jawab Henry kemudian ikut memeluk cucu wanita, “Maafk

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 72: Terbongkar 2.

    “Selly, aku bawakan makanan kesukaanmu, untuk sarapan,” sapa Gabriel sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa.“Makanan kesukaan? kau seperti orang yang ada maunya,” balas Selly mengernyit heran.“Hehehe, kau tahu sekali.” Gabriel Hawthorne meringis sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.“Kau menyuapku dengan makanan?! sungguh tidak punya perasaan, seharusnya tas mahal, atau gaun dari perca terbaik,” ucap Selly memasang ekspresi sedih.“Kau ingin keduanya? Aku bisa memberikan semua, asalkan kau bisa membantuku bertemu dengan Tuan muda Briano,” balas Gabriel Hawthorne.“Hadeh, lagi-lagi Rocky Briano. Apakah tiada yang bisa mengerti jika aku masih belum ingin menemui dia?” batin Selly sambil melempar pandangan malas, kemudian menjawab. “Itu bukan perkara sulit, aku akan membatumu,” lalu masuk ke dalam kantor, untuk mengatur pengiriman material.*Kediaman Trump*Semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Hal itu dimanfaatkan oleh Rocky untuk m

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 71: Dilema.

    *Mansion Trump*“Syukurlah keponakanku sudah sehat,” ucap Patrick Trump menyambut kedatangan Rocky.“Terima kasih, Paman.”“Kak Rocky, jangan sakit-sakit lagi,” pinta Delia memegang tangan sepupu, lelaki itu mengangguk dan tersenyum menanggpi ucapan tersebut.Saat masuk ke dalam kamar, dia menghela napas panjang sambil menatap langit-langit rumah.“Apa Selly mengungkapkan identitasku pada ibu mertua? semoga saja tidak. jika seumpama iya, itu akan sangat-sangat merusak rencanaku membalas wanita ular.” gumam Rocky kemudian membaringkan tubuh di atas ranjang.“[Tuan, akuisisi Hotel Emerson sudah siap, apakah kau ingin segera memberikan kejutan pada beliau?]” isi pesan chat dari MartinRocky tersenyum puas, kemudian membalas pesan chat “Tunggu sebentar, biarkan dia senang terlebih dahulu, nanti kita beri kejutan untuk si ular betina.”Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat Rocky bergegas membuka pintu kamar. “Ibu, ada apa?”“Kau ingin ibu masakin apa?”“Apapun, yang p

  • Menantu Paling Berkuasa.   Bab 70: Cemburu 2

    *Trump Emergency*Ketika Rocky sedang tidur tiba-tiba pintu terbuka, membuat dia terkejut setelah membuka mata ternyata Selly datang menjenguk bersama dengan Gabriel Hawthorne.Belum sempat mengambil masker, Selly sudah masuk dan mengetahui jika orang di atas ranjang itu adalah sang suami.“Rocky,”“Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Gabriel Hawthorne kemudian menaruh buah tangan di atas nakas.“Iya—hehehe” Selly tersenyum menjawab lelaki yang ada disamping, kemudian menatap suami dengan tatapan tajam.“Oh iya, Tuan Rocky … perkenalkan saya Gabriel Hawthorne.” dia mengenalkan diri kemudian mengulurkan tangan mengajak Rocky berjabat tangan.“Rocky Briano—” jawabnya singkat lalu menjabat tangan lelaki tersebut, dan buru-buru melepaskan.“Semoga kita bisa menjadi teman bisnis, kedepannya,” tutur Gabriel Hawthorne terus mengajak Rocky berbincang, meskipun pria itu enggan menanggapi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status