Semua berawal sejak pulangnya Rocky dari pemakaman ayah angkatnya. Dia melihat seorang gadis hendak mengakhiri hidupnya di sebuah jembatan dan bergegas menolongnya. Tapi siapa sangka, itu ternyata adalah awal dari mimpi buruknya .... Selamat membaca. ☺️
Lihat lebih banyak“Bu, untuk apa kita datang ke sana?! Jika kedatangan kita saja tidak diharapkan sama sekali,” sungut Selly Anggara berusaha untuk membuat ibunya mengerti.
“Tidak! Itu tidak benar. Kita harus datang, biar bagaimanapun kita juga masih keluarga Anggara” Sindy bersikukuh menghadiri pesta ulang tahun kakek Widhi Anggara biarpun tanpa undangan. “Untukmu …!” Sindy menunjuk menantu yang tidak pernah dianggap, (Rocky Briano) kemudian menghela nafas berat. “Mengapa Tuhan memberiku menantu tidak berguna sepertimu?!” Lalu pergi masuk ke kamar. Rocky memang tidak seperti menantu-menantu keluarga Anggara yang lain, mereka sangat terpandang, berpendidikan dan mempunyai bisnis dimana-mana. Bahkan, Rocky terkenal sebagai pria yang hidup dengan nafkah wanita. Oleh karena itu, disaat pernikahan tidak banyak keluarga yang datang, jangankan memberikan hadiah perkawinan, menghadiri pernikahan untuk mengucapkan selamat, satu dari keluarga besar Anggara pun tiada. “Tuhan, apa salahku di masa lalu? Sehingga kau memberikan aku menantu yang derajatnya lebih rendah dari sampah? Tidak ada yang bisa membuatku bangga. Putri kandungku pun sama! dia menolak laki-laki yang sudah jelas-jelas mapan dan hidup penuh dengan harta.” Sindy berucap keras hingga terdengar sampai luar kamar. “Selly, maafkan aku … aku hanya membuat hidupmu penuh masalah, apa kita akan segera bercerai?” tanya Rocky membuat Selly langsung melirik tajam lelaki yang berstatus sebagai suaminya. “Apa kau sudah lupa, siapa yang menghentikan niatku untuk bunuh diri, dari atas jembatan?” Memang benar, dulu Rocky pernah menggagalkan aksi bunuh diri Selly setelah pulang dari pemakaman ayah angkat yang merawat dia dari umur 10 tahun. Namun, dia tidak tahu jika akan berakhir menikahi wanita yang kabur dari perjodohan, dan yang lebih parah, dengan tuduhan telah menghamili wanita yang sekarang berstatus menjadi istrinya. “Tetapi, kau juga memfitnahku!” balas Rocky membuat si istri menggebrak meja. “Apa salahnya menikah denganku? Aku juga tidak merugikan mu, bahkan kita juga belum melakukan hubungan intim sama sekali!” bentak Selly kemudian pergi meninggalkan sang suami dengan perasaan geram serta kesal. Rocky hanya bisa memandang kepergian istri kemudian memejamkan mata untuk meredam amarah yang hampir meledak. Selama 3 tahun hidup bersama dengan keluarga terasingkan, tidak pernah membantah atau marah disaat mendapat hinaan dan cacian dari kedua mertua dan kerabat keluarga Anggara, Rocky sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan seperti, dibandingkan kehidupan sebelum keluar dari penjara dan menikah dengan Selly. *** Rocky kini mulai bangkit dan berusaha merubah kebiasaan hidup dengan nafkah wanita, hanya bermodalkan ijazah SMP, dia mencari pekerjaan meskipun itu hanya paruh waktu, untuk melanjutkan hidup setelah kontrak pernikahan dengan Selly berakhir. Dia juga butuh modal jika ingin membuka usaha di bidang kuliner, karena menurutnya memasak kegiatan yang sangat menyenangkan, dan juga ingin memperkenalkan hasil masakan yang dia pelajari dari ayah angkat tersayang. matahari sangat-sangat terik membuat keringat membasahi kening dan baju yang dia kenakan, diapun berteduh dibawah pohon rimbun, lalu melihat jam di pergelangan tangan. “Tenyata sudah mendekati jam istirahat Selly,” Rocky berniat untuk pulang, tetapi, tidak cukup waktu untuk mengolah bahan masakan untuk dihantarkan ke tempat kerja Selly. Setelah baru keluar dari restoran, tiba-tiba mobil mewah berhenti menghadang jalan, Rocky terkejut sekaligus takut, karena rasa trauma penculikan saat baru berumur 10 tahun, teramat membekas diingatan. Jikalau Rocky melihat jelas wajah para penculik,-penculik itu, mungkin, mereka sudah tidak bernyawa. Hidup penuh pengkhianatan dari teman-teman dan orang-orang dari keluarga besar Briano, membuat dia memutuskan untuk bergabung dengan dunia gelap, untuk mencari dalang dibalik insiden tersebut. Namun, semua tidak berjalan seperti apa yang direncanakan. Satu demi satu orang-orang terdekat terkena imbas dari pergaulan Rocky, dari sang kekasih meninggal kecelakaan, sampai-sampai sang ayah angkat pun terkena imbasnya, hingga dituduh mencuri sepotong roti dan berakhir dipukuli warga hingga babak-belur. Ketika hendak berangkat menghantar makanan untuk istri, langkah kaki Rocky berhenti, terhadang sebuah mobil. “Bukankah aku pernah katakan pada kalian, aku bukan tuan muda yang kalian cari!” ucap Rocky kesal setelah mengetahui orang-orang suruhan dari si ibu keluar dari mobil tersebut untuk menjemput dan membawa dia pulang. “Tapi Tuan, kami diperintah Nyonya Levya untuk menjemput Anda,” balas lelaki bernama Martin yang tidak lain tidak bukan adalah asisten dari Si Ibu. “Apa kau sudah menanyakan, kemana dia saat aku menunggunya datang menjemputku?” tanya Rocky membuat pria setengah baya itu menunduk ikut merasa kekecewaan teramat dalam begitu membekas di hati. “Pergi kalian, atau aku berteriak dan menghabisi kalian semua.” teriak Rocky, sudah dalam puncak amarah. Martin berserta pengawal yang dia bawa pun pergi, karena sudah membuat Rocky marah, takutnya akan menjadi masalah besar di masa depan. Setelah pencarian cukup lama, mereka pun mengetahui Rocky adalah putra dari keluarga Trum, tetapi, disaat masih dalam penjara. Rocky dapat keluar dari penjara karena bantuan dari ibu tercinta, kurungan penjara seharusnya 1 tahun menjadi 3 bulan. Namun, semua itu dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan si putra tercinta. Ketika dalam perjalanan, Rocky menarik napas dalam-dalam untuk meredam amarah yang sudah membara, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan secara berulang, hingga benar-benar merasa tenang. Sedih, marah, dan kecewa semua bercampur menjadi satu membuat dada terasa penuh, hingga ingin meledak, meluapkan semua apa yang dirasa. Tidak berselang lama, dia pun sampai di rumah studio film “ASG” setelah membayar ongkos taksi, Rocky pun bergegas masuk kedalam dengan berlari. “Darimana saja kamu? Telat 15 menit,” sambut Selly dengan nada dingin. “Ada sedikit kendala, Maaf,” balas Rocky dengan senyuman yang mengembang di bibir.Saat sedang melamun, tiba-tiba ponsel berdering tanda ada panggilan masuk. “Martin,” batin Rocky kemudian mengangguk panggilan tersebut.“Hallo Tuan, dokumen yang ada minta sudah selesai di print saya akan hantar ke mansion,” ucap Martin dalam sambungan telepon.“Temui aku di tempat biasa,”“Baik, Tuan.” Lalu sambungan telepon terputus. “Putar balik, aku melupakan sesuatu, kita ke kafe biasa,” perintah Rocky, kemudian sesuai permintaan si bos besar, Zee memutar balik untuk ke tempat yang di sebutkan oleh sang bos.***“Kerja bagus, akan ada tugas lebih berat dari ini,” ucap Rocky saat membaca surat akuisisi Hotel Emerson. “Kau memang bisa diandalkan.”“Tugas berat?” Martin mengernyitkan kening, “Semoga tidak mengecewakan tuan, tugas apa?”“Jackson Emerson pasti tidak terima dengan akuisisi ini, akan lebih rumit jika rencana kita tidak matang,” jelas Rocky tersenyum sambil tersenyum dengan senyuma
Ketika baru saja turun dari mobil, Rocky mendengar percakapan antara Kakak perempuan ayah angkat dan suami.“Nasib baik kita bekerja sama dengan Ema Emerson, jadi, kita bisa membuat anak angkat Rimba di usir dari desa ini, dan kita bisa menguasai harta warisannya,” ucap Priscilla saat menuangkan teh hangat untuk suami yang bernama Leonel.“Apa saja yang sudah kau lakukan?” tanya suami.“Aku memberikan roti kemudian aku berteriak maling, ya aku tahu itu sangat kejam, tetapi, tidak masalah seumpama aku harus menumbalkan adik yang suka memungut sampah,” balas Priscilla tanpa rasa bersalah, bahkan dia sangat bangga.“Binatang!” Rocky mengumpat kasar sambil mengepalkan tangan, seakan ingin meremas mulut pasangan suami istri itu hingga mulut mereka remuk tidak terbentuk.Rocky menarik napas dalam-dalam, kemudian dia hembuskan perlahan, dia lakukan berulang-ulang berharap bisa meredam amarah yang membakar hati dan pikiran.“Presdir, itu rumah siapa? mengapa kita berhenti di sini?” tanya Zee
“Delia, Mama tahu jika mama salah, tapi, mama bisa jelaskan semuanya.”Erllina terus mencoba untuk memberi pengertian kepada anaknya, meskipun sudah terlambat.“Apa yang mau di jelaskan?! Semua sudah jelas! pergi ke neraka!” teriak Delia merasa sangat-sangat hancur dia berteriak di depan ibunda, karena tidak tahan atas perlakuan kejam yang dia dapat.“Ternyata telingamu sudah tuli, apa perkataan putriku belum jelas?” ucap Patrick kemudian mencengkram rambut Erllina, diseret keluar.Tangisan Delia semakin menjadi, Levya pun bergegas mendekat dan memeluk keponakan yang dia sayangi.“Sayang, ada sudah, bibi tahu kau sangat kecewa, masih ada Kak Rocky, Kakek, dan Papamu,”“Ayah, bagaimana ini? aku takut mental Delia down lagi.” Levya panik dan takut jika kenyataan ini akan mempengaruhi proses pemulihan mental keponakan.“Kita tenangkan Delia dulu, nanti kita panggil psikolog,” jawab Henry kemudian ikut memeluk cucu wanita, “Maafk
“Selly, aku bawakan makanan kesukaanmu, untuk sarapan,” sapa Gabriel sambil menunjukkan rantang makanan yang dia bawa.“Makanan kesukaan? kau seperti orang yang ada maunya,” balas Selly mengernyit heran.“Hehehe, kau tahu sekali.” Gabriel Hawthorne meringis sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.“Kau menyuapku dengan makanan?! sungguh tidak punya perasaan, seharusnya tas mahal, atau gaun dari perca terbaik,” ucap Selly memasang ekspresi sedih.“Kau ingin keduanya? Aku bisa memberikan semua, asalkan kau bisa membantuku bertemu dengan Tuan muda Briano,” balas Gabriel Hawthorne.“Hadeh, lagi-lagi Rocky Briano. Apakah tiada yang bisa mengerti jika aku masih belum ingin menemui dia?” batin Selly sambil melempar pandangan malas, kemudian menjawab. “Itu bukan perkara sulit, aku akan membatumu,” lalu masuk ke dalam kantor, untuk mengatur pengiriman material.*Kediaman Trump*Semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama. Hal itu dimanfaatkan oleh Rocky untuk m
*Mansion Trump*“Syukurlah keponakanku sudah sehat,” ucap Patrick Trump menyambut kedatangan Rocky.“Terima kasih, Paman.”“Kak Rocky, jangan sakit-sakit lagi,” pinta Delia memegang tangan sepupu, lelaki itu mengangguk dan tersenyum menanggpi ucapan tersebut.Saat masuk ke dalam kamar, dia menghela napas panjang sambil menatap langit-langit rumah.“Apa Selly mengungkapkan identitasku pada ibu mertua? semoga saja tidak. jika seumpama iya, itu akan sangat-sangat merusak rencanaku membalas wanita ular.” gumam Rocky kemudian membaringkan tubuh di atas ranjang.“[Tuan, akuisisi Hotel Emerson sudah siap, apakah kau ingin segera memberikan kejutan pada beliau?]” isi pesan chat dari MartinRocky tersenyum puas, kemudian membalas pesan chat “Tunggu sebentar, biarkan dia senang terlebih dahulu, nanti kita beri kejutan untuk si ular betina.”Tidak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu membuat Rocky bergegas membuka pintu kamar. “Ibu, ada apa?”“Kau ingin ibu masakin apa?”“Apapun, yang p
*Trump Emergency*Ketika Rocky sedang tidur tiba-tiba pintu terbuka, membuat dia terkejut setelah membuka mata ternyata Selly datang menjenguk bersama dengan Gabriel Hawthorne.Belum sempat mengambil masker, Selly sudah masuk dan mengetahui jika orang di atas ranjang itu adalah sang suami.“Rocky,”“Loh, kalian sudah saling kenal?” tanya Gabriel Hawthorne kemudian menaruh buah tangan di atas nakas.“Iya—hehehe” Selly tersenyum menjawab lelaki yang ada disamping, kemudian menatap suami dengan tatapan tajam.“Oh iya, Tuan Rocky … perkenalkan saya Gabriel Hawthorne.” dia mengenalkan diri kemudian mengulurkan tangan mengajak Rocky berjabat tangan.“Rocky Briano—” jawabnya singkat lalu menjabat tangan lelaki tersebut, dan buru-buru melepaskan.“Semoga kita bisa menjadi teman bisnis, kedepannya,” tutur Gabriel Hawthorne terus mengajak Rocky berbincang, meskipun pria itu enggan menanggapi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen